Bola.com, Malang - Timnas Indonesia U-22 berhasil melaju ke laga puncak SEA Games 2019 Filipina. Kemenangan 4-2 atas Myanmar di semifinal yang digelar di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Sabtu (7/12/2019), mengantarkan Tim Garuda Muda selangkah lebih dekat dengan emas SEA Games yang dirindukan.
Dalam laga semifinal, Timnas Indonesia U-22 menaklukkan Myanmar dengan skor 4-2 lewat babak tambahan. Timnas Indonesia U-22 unggul dua gol lebih dulu lewat Evan Dimas Darmono dan Egy Maulana Vikri.
Baca Juga
4 Alasan yang Membuat Jepang Jadi Lawan Menakutkan bagi Timnas Indonesia: Produktif Bikin Gol dan Susah Dibobol
Perjalanan Berliku PSS Sleman ‘Asapi’ Dua Tim Jawa Tengah: Start Minus Tiga Poin, Kini Sukses Hindari Zona Degradasi
Deretan Wonderkid Timnas Indonesia yang Bisa Mencakar Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Muda tapi Berbahaya!
Advertisement
Namun, setelah itu pertahanan Timnas Indonesia U-22 lengah dan kemasukan dua gol hanya dalam 2 menit. Dua gol yang dicetak Aung Kaung Mann dan Win Naing Tun memanfaatkan kesalahan pemain Timnas Indonesia U-22, yaitu Zulfiandi dan Nadeo Argawinata.
Namun, tim besutan Indra Sjafri ini bisa bangkit. Pada babak tambahan, Osvaldo Haay dan Evan Dimas membuat kedudukan menjadi 4-2 dan bertahan hingga laga usai.
Timnas Indonesia U-22 sebenarnya bisa menang lebih telak karena dalam laga ini banyak peluang yang terbuang. Pelatih kawakan asal Malang, Ghusnul Yakin, mengakui jika Indonesia layak ke final.
“Serangan yang dilakukan sudah bervariasi, terutama babak kedua. Hampir semua pemain depan punya peluang,” jelas mantan pelatih Arema ini soal performa Timnas Indonesia U-22.
Berikut rapor pemain Timnas Indonesia U-22 di pertandingan semifinal SEA Games 2019 menurut Ghusnul Yakin.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lini Pertahanan
Nadeo Argawinata: 6,5
Sebuah kesalahan membuat nilai Nadeo berkurang. Tangkapan yang lepas berujung dengan gol kedua Myanmar yang membuat skor imbang 2-2 hingga waktu normal usai. Tapi di luar itu, Nadeo sebenarnya kiper yang bagus.
Asnawi Mangkualam: 7,5
Jika dibandingkan dengan laga-laga sebelumnya, di semifinal Aswani agak menurun. Maklum, tenaganya mungkin sudah terkuras. Baru di pengujung pertandingan dia mulai rajin naik ke depan dan sebuah assist bisa diberikan.
Andy Setyo: 7
Sebuah kesalahan dilakukannya ketika salah umpan dan membuat Myanmar dapat peluang emas di awal babak kedua. Tapi, di luar itu penampilan Andy Setyo terbilang lumayan.
Bagas Adi: 7,5
Tak hanya disiplin mengawal pertahanan. Tapi, juga memberikan assist lewat tendangan bebas untuk gol kedua yang dicetak Egy Maulana Vikri.
Firza Andika: 7
Baru kembali setelah cedera. Penampilannya terlihat belum maksimal karena beberapa kali kehilangan bola.
Advertisement
Lini Tengah
Evan Dimas: 8
Menciptakan dua gol dalam laga ini. Seperti biasa, permainannya sederhana tapi efektif.
Zulfiandi: 6,5
Tidak semaksimal seperti laga-laga sebelumnya. Gol pertama Myanmar karena Zulfiandi kehilangan bola.
M. Rafli: 6,5
Masih belum menemukan top performa di SEA Games. Entah apa yang terjadi. Padahal dia punya skill bagus. Mungkin karena sempat cedera. Dalam pertandingan ini, Rafli mengisi posisi gelandang serang untuk membantu Osvaldo Haay yang menjadi penyerang utama.
Lini Serang
Egy Maulana Vikri: 8
Babak kedua dia baru memperlihatkan permainan sesungguhnya. Akselerasinya sukses melewat sejumlah pemain lawan. Sebuah assist diberikan untuk gol pertama yang dicetak Evan Dimas juga lewat tusukannya. Sebuah gol juga disumbangkannya.
Osvaldo Haay: 8
Mengawali pertandingan sebagai ujung tombak yang dibantu oleh Rafli di belakangnya. Meski begitu, dia yang menciptakan peluang emas pertama Indonesia. Pada babak tambahan, dia menyumbangkan sebuah gol.
Saddil Ramdani: 8
Tusukannya dari sektor sayap membuat pertahanan Myanmar berantakan. Mayoritas peluang yang didapatkan Indonesia bermula dari kakinya.
Advertisement
Supersub
Sani Rizky Fauzi: 7,5
Dia jadi gelandang yang agresif. Meski posturnya kecil tapi berani duel dan skillnya bagus.
Dodi Alex: 7
Turun sebagai bek kiri. Lebih sering bertahan ketimbang bantu serangan.Tapi dia bisa membuat pemain sayap Myanmar tak berkembang.
Rachmat Irianto: 7
Gelandang petarung. Masuk ketika lini tengah butuh pemain yang bisa memotong serangan lawan dari lini tengah.
Witan Sulaeman: 7
Menjadi pemain yang paling terakhir masuk dalam skema kali ini. Witan melengkapi penyegaran komposisi pemain Timnas Indonesia U-22 di babak tambahan yang memang memperbolehkan masing-masing tim menambah satu pergantian pemain lagi.