Bola.com, Malang - Timnas Indonesia U-22 bakal menjalani partai final SEA Games 2019melawan Vietnam di Rizal Memorial Stadium, Manila, Selasa malam (10/12/2019). Laga ini merupakan ulangan fase penyisihan Grup B. Ketika itu, Minggu (1/12/2019), kedua negara sudah bertemu.
Timnas Indonesia U-22 menelan kekalahan 1-2 di laga tersebut. Namun, kekalahan itu dinilai jadi sebuah cambuk bagi Osvaldo Haay dkk.untuk membalasnya di final.
Advertisement
Hal itu disampaikan asisten pelatih Timnas Indonesia senior, Joko 'Getuk' Susilo. Dia mengaku peluang Indonesia membalas dendam sekaligus meraih medali emas sangat terbuka.
"Sekarang peluang kedua tim 50:50 untuk jadi juara. Analisis saya, Indonesia punya semangat lebih setelah kalah di fase grup. Andaikan tak bertemu di grup, mungkin 60 persen peluang Vietnam untuk jadi juara," ujarnya.
Dari segi komposisi tim, Getuk melihat Timnas Indonesia U-22 sudah komplet. Hal itu berarti mereka tidak tergantung hanya dengan beberapa pemain.
"Ketika ada yang absen, penggantinya juga tak kalah bagus. Seperti waktu Firza Andika dan M. Rafli cedera, yang menggantikan tetap bisa menjalankan skema permainan. Pasti ini sudah disiapkan oleh coach Indra," lanjut mantan pelatih Arema ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Semua Bisa Jadi Pemain Kunci
Getuk meyakini tim asuhan pelatih Indra Sjafri ini bisa tampil lebih gereget saat final besok. Apalagi ada sugesti dari sejarah saat Indonesia berhasil meraih emas di tempat yang sama pada 1991 silam. Secara tidak langsung, itu membuat keyakinan pemain lebih tinggi untuk mengulang sejarah.
"Saya yakin pertandingan besok sangat berbeda dengan fase grup lalu. Indonesia besok akan lebih bersemangat. Semoga saja bisa memaksimalkan kesempatan ini," ucapnya.
Ditanya tentang pemain yang bakal jadi kunci Timnas Indonesia U-22 di final, Getuk menyebut semua pemain bisa jadi kunci, termasuk kiper Nadeo Argawinata yang melakukan blunder di semifinal melawan Myanmar (7/12/2019).
"Nadeo pasti tetap bisa membuat pemain tenang saat di lapangan. Meski kemarin dia blunder, hasilnya Indonesia tetap menang melawan Myanmar. Beda kalau hasilnya kalah, kepercayaan kepadanya akan menurun," ujarnya.
Â
Advertisement