Bola.com, Jakarta Dua pemain Barcelona saling berhadapan sebagai lawan, pada final Copa America, di Estadio Nacional de Chile, Sabtu (4/7/2015). Sementara kiper Claudio Bravo mengawal gawang Cile, Lionel "Leo" Messi memimpin Argentina di lini serang.
Laga itu ditentukan melalui adu penalti, setelah skor 0-0 tak berubah hingga akhir babak tambahan. Adu penalti berakhir 4-1 untuk Cile.
Advertisement
Dengan begitu, Bravo berada selangkah di depan Messi dalam hal trofi pada 2015 ini. Sebelumnya, dua pemain ini membawa Barcelona menutup musim 2014-2015 dengan menjuarai Copa del Rey, Primera Division La Liga, dan Liga Champions.
Ini adalah kegagalan keduanya mengangkat trofi bersama Argentina dalam dua kesempatan secara berturut-turut. Sebelumnya, Messi merasakan kegagalan menjadi juara pada final Piala Dunia 2014 Brasil. Saat itu, Argentina kalah 1-0 dari Jerman. Gol Der Panzer diciptakan Mario Goetze pada menit ke-113.
Untuk Copa America 2015 ini, kekalahan Argentina seolah menguatkan anggapan bahwa Messi hanya bisa sukses bersama Barcelona, mengingat Messi berperan besar dalam keberhasilan Blaugrana meraih treble Eropa musim lalu. Di tiga ajang yang dimenangi Barcelona, Messi total bermain sebanyak 60 kali dan mencetak 60 gol dan 28 assist.
Meski begitu, bek Barcelona, Gerard Pique, menyatakan bahwa Messi tak perlu membuktikan apa-apa lagi kepada siapa pun.
"Selamat kepada Cile dan Claudio Bravo atas keberhasilan menjuarai Copa America untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Dan, sekalipun kamu tidak menang, Leo, kamu tahu bahwa kamulah D10S," ujar Pique melalui akun Twitternya.
Sebagai catatan, tulisan "D10S" yang dibuat Pique mengacu pada nomor punggung Messi dan kosa kata bahasa Spanyol "dios" yang berarti dewa.
Sumber: Twitter, Marca
Baca juga:
Klub Turki ini Ingin Boyong Lionel Messi 5 Tahun Lagi
Gagal Juara, Meme Messi dan Argentina Muncul di Media Sosial