Sukses


Statistik Performa Iker Casillas di Real Madrid

Bola.com, Jakarta - Usai sudah perjalanan karier Iker Casillas bersama Real Madrid. Selama 16 musim menjaga gawang Los Blancos, Casillas menjadi bagian penting dalam kesuksesan tim asal ibukota Spanyol tersebut.

Sebanyak 11 gelar domestik dan 7 titel internasional telah ia menangkan dengan seragam Real Madrid sejak musim 1999-2000 hingga 2014-2015. Tidak heran jika Casillas dianggap sebagai salah satu legenda El Real.

Selama membela Real Madrid, Casillas mendapat sebutan Santo dari para pendukung dan kalangan media Spanyol. Sebutan yang berarti ‘malaikat’ tersebut merupakan bentuk apresiasi para Los Madridistas atas kepiawaian Casillas dalam mengamankan gawang Real Madrid.

Tidak jarang memang, Casillas melakukan penyelamatan heroik yang berujung pada hasil positif bagi Real Madrid.

Menjelang musim 2015-2016, manajemen Real Madrid memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Casillas. Menghormati keputusan manajemen, suami dari Sara Carbonero ini pun akhirnya menerima pinangan klub asal Portugal, FC Porto.

Sebelum angkat kaki, Casillas menyampaikan salam perpisahan yang sarat akan emosi kepada seluruh pihak yang telah menemani kariernya selama di Real Madrid.

Bagaimana perjalanan karier Santo Iker dalam 16 musimnya membela tim senior Real Madrid? Berikut sajian statistiknya.

Rekor Penampilan
Bersama Real Madrid, Casillas turun dalam 725 pertandingan di berbagai kompetisi resmi, yakni: La Liga Spanyol, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Interkontinental, dan Piala Dunia Klub.

Angka tersebut kalah tipis dari legenda Real Madrid lainnya, Raul Gonzalez, yang bermain sebanyak 741 kali untuk El Real. Namun, rekor penampilan Casillas ini menjadi yang tertinggi untuk seorang guardameta (penjaga gawang).

Musim 2002-2003 menjadi musim tersibuk Casillas selama membela Real Madrid. Di musim keempatnya tersebut, Casillas turun sebanyak 55 kali dengan rincian 38 laga Liga Spanyol (tak pernah absen selama semusim), 15 di Liga Champions (hingga babak semifinal), dan masing-masing satu laga Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental, yang keduanya dimenangkan oleh Casillas. Selain itu, di akhir musim 2002-03, gelar La Liga juga jatuh ke tangan Real Madrid.

Sebaliknya, Casillas paling jarang dimainkan di tahun pertama kepelatihan Carlo Ancelloti, yakni di musim 2013-2014. Kebijakan rotasi penjaga gawang diterapkan oleh Don Carletto di musim tersebut, di mana Casillas lebih difokuskan di ajang Copa del Rey dan Liga Champions.

Sementara untuk kompetisi La Liga, posisi kiper lebih sering diisi oleh Diego Lopez. Kendati demikian, kebijakan tersebut berbuah gelar ganda bagi Los Blancos, yakni titel Copa del Rey ke-19 dan gelar La Decima (kesepuluh) Liga Champions.

Jika di total, Casillas berdiri di bawah mistar Real Madrid selama 67,353 menit dalam 725 pertandingan dengan rincian 510 di La Liga, 38 di Copa del Rey, 155 di Liga Champions, dan 22 di ajang resmi lainnya. Catatan tersebut unggul jauh atas Francisco “Paco” Buyo, kiper Madrid dari tahun 1986 hingga 1997, yang mencatat 454 penampilan.

Rekor Kebobolan
Kerap tampil gemilang, catatan kebobolan Casillas selama berseragam putih Real Madrid masuk kategori baik, meski angka rasio kebobolan/pertandingannya lebih dari satu.

Dari 725 penampilan, Casillas menderita kebobolan sebanyak 752 kali dengan rincian 525 di La Liga, 21 di Copa del Rey, 178 di Liga Champions, dan 28 di kompetisi resmi lain.

Casillas paling banyak menderita kebobolan di musim 2008-2009. Di musim tersebut, kapten Real Madrid sejak tahun 2009 ini kebobolan hingga 67 kali dari 47 penampilan (rasio 1.77 gol/ laga) dengan rincian 52 di La Liga, 10 di Liga Champions, dan lima di ajang Piala Super Spanyol. Di akhir musim tersebut, Madrid hanya berhasil memenangkan Piala Super Spanyol.

Musim 2013-2014, Casillas hanya turun sebanyak 24 kali dan kebobolan 13 kali (rasio 0.6 gol/ laga). Musim tersebut menjadi musim di mana Casillas menderita kebobolan paling sedikit dengan rincian 2 di La Liga, 1 di Copa del Rey, 9 di Liga Champions, dan 1 di Piala Super Spanyol.

Selama membela Real Madrid, Casillas hanya sekali memenangkan penghargaan Zamora, yakni gelar kiper terbaik La Liga berdasarkan rasio kebobolan. Gelar tersebut dimenangkan Casillas di La Liga musim 2007-2008, di mana Real Madrid keluar sebagai juara.

Di musim tersebut, Casillas bermain sebanyak 36 kali dan kebobolan 32 kali (rasio 0.89 gol/laga), unggul atas kiper Barcelona, Victor Valdes, yang mencatat rasio 1 gol/laga.

Rekor Hukuman Kartu
Sebagai penjaga gawang, wajar jika Casillas jarang menerima hukuman kartu dari wasit. Dari 725 pertandingan yang ia jalani, Casillas hanya 29 kali dihukum kartu, dengan rincian 26 kartu kuning dan tiga kartu merah.

Musim 2005-2006 dapat dikatakan sebagai musim di mana Casillas berlaku paling “bandel.” Di musim tersebut, kapten Spanyol kala merengkuh dua gelar Piala Eropa dan satu gelar Piala Dunia ini menerima empat kartu kuning dan satu kartu merah.

Dari total 16 musim, hanya lima musim di mana Casillas tidak sekalipun menerima hukuman kartu dari wasit, yakni dua musim pertama (1999-2000 dan 2000-2001) dan dua musim terakhir (2013-2014 dan 2014-2015) kariernya di Real Madrid, ditambah musim 2002-2003.

FC Porto menjadi pelabuhan kedua dalam karier Iker Casillas. Dengan segala prestasi dan kebesaran yang ia raih di Real Madrid, pantas jika Porto senang dengan kedatangan Casillas.

Sebagai runner-up Liga Portugal musim 2014-2015, Porto berhak melaju ke Liga Champions 2015-2016. Bukan tidak mungkin Porto akan bersua mantan klub Casillas di ajang tersebut.

Di bawah arahan pelatih asal Spanyol, Julen Lopetegui, mampukan Iker Casillas berjaya bersama Os Dragoes? Patut kita tunggu.

Baca juga:

Ferdinand Minta MU Pulangkan Cristiano Ronaldo

Jual Iker Casillas, Fans Madrid Tuntut Florentino Perez Mundur

Orang Tua Casillas Ceritakan Penderitaan Anaknya di Madrid

Video Populer

Foto Populer