Bola.com, Madrid - Ketika berbicara mengenai Karim Benzema dalam beberapa pekan terakhir, topiknya kemungkinan besar tertuju kepada kasus pemerasan video seks yang diduga melibatkannya. Namun di tengah skandal negatif tersebut, pria Prancis itu tetap tajam di lapangan.
Tahun 2015 menjadi tahun yang buruk bagi mantan penyerang Olympique Lyon tersebut. Pasalnya, Benzema diduga telah memeras Mathieu Valbuena yang tersandung kasus video porno.
Baca Juga
Hasil Liga Spanyol: Kylian Mbappe dan Rodrygo Impresif, Real Madrid Bungkam Sevilla dan Geser Barcelona dari Peringkat Kedua
Foto: Tampil Spartan, Atletico Madrid Kudeta Barcelona dari Puncak Klasemen Liga Spanyol
VIDEO: Usai Kalah dari Atletico Madrid, Hansi Flick Janji Bawa Barcelona ke Peringkat Pertama Kembali
Advertisement
Baca Juga
Saat memberikan keterangan di Kantor Kejaksaan Versailles, Kamis (5/11/2015), Benzema yang berstatus sebagai saksi mengaku, salah satu dari ketiga tersangka yang memeras Valbuena adalah sahabat masa kecilnya. Tetapi, penyerang berusia 27 tahun itu membantah jika disebut terlibat langsung dalam kasus tersebut.
"Mudah-mudahan kasus ini akan berakhir dengan baik dan kami semua akan baik-baik saja. Saya dan Valbuena bisa kembali ke timnas Prancis dan memenangkan Piala Eropa 2016," kata Benzema kepada Guardian.
Akibat kasus itu, Benzema terancam hukuman lima tahun penjara. Nasib Benz di timnas Prancis pun menjadi tak karuan, setelah Perdana Menteri Prancis, Manuel Vallas, menyatakan siap menendang Karim Benzema dari skuat Les Blues. Vallas menilai, Benzema adalah sosok yang tak patut diteladani karena keterlibatannya dalam kasus pemerasan Valbuena.
"Atlet hebat adalah yang bisa menjadi teladan. Jika tidak bisa, maka dia tidak akan mendapatkan tempat di timnas Prancis," kata Vallas kepada BBC.
"Ada banyak anak-anak dan pemuda di pinggiran kota yang mengidolai atlet hebat. Mereka menggunakan jersey Prancis, yang mereka anggap penting saat ini," Vallas mengakhiri pembicaraan.
Banyak pihak yang beranggapan jika permasalahan itu bakal membuat performa penyerang 27 tahun tersebut anjlok. Namun anggapan itu salah besar.
Karim Benzema berhasil membawa Real Madrid memetik kemenangan 4-1 atas Getafe di Santiago Bernabeu, Sabtu (5/11/2015) malam WIB. Benzema mencetak gol pada menit keempat dan 16, sedangkan dua gol Madrid lainnya tercipta atas nama Gareth Bale (35'), dan Cristiano Ronaldo (38'). Sementara itu, gol tunggal Getafe dikreasi Alexis pada menit ke-70.
Menurut temuan Marca, Benzema jauh lebih efektif ketimbang Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale. Pemain bertinggi badan 187 cm itu telah mencetak sembilan gol dalam 783 menit - satu gol setiap 87 menit.
Pemegang nomor punggung 9 di Los Blancos itu bahkan punya tingkat konversi gol lebih baik dari Neymar. Saat ini penyerang Barcelona itu telah mengoleksi 16 gol di seluruh ajang kompetisi. Tetapi, Neymar butuh 1600 menit untuk mencetak 16 gol atau satu gol setiap 99 menit.
Pencapaian itu tentu luar biasa. Entah bagaimana Benzema memotivasi dirinya dalam waktu yang kelam ini. Namun yang pasti, pelatih timnas Prancis yakni Didier Deschamps jelas tidak bisa mengabaikan fakta ini ketimbang mendengar kontroversi sang pemain.
Terlepas dari skandal yang menimpanya, Karim Benzema adalah salah satu striker tertajam saat ini baik itu di Spanyol ataupun di Eropa.
Sumber: Guardian, BBC, Marca