Bola.com, Madrid - Sosok Cristiano Ronaldo tak tergantikan sejak kali pertama menginjak rumput Stadion Santiago Bernabeu, pada musim panas 2009. Ia selalu identik dengan Real Madrid, dan tak heran jika Madridistas memberi label ikon, menggantikan nama Raul Gonzalez.
Namun seperti halnya sang senior, kiprah Ronaldo mulai mendapat sorotan negatif, terutama sepanjang musim ini. Saat ini CR7 masih produktif, setidaknya di antara para pemain lain. Sayang, jika dilihat dari data, performa pesepakbola berkebangsaan Portugal tersebut, mulai menurun.
Walhasil, beberapa pihak menilai 'fase kehidupan' Ronaldo di Real Madrid tinggal menunggu hari. Ronaldo, yang berhasrat kembali ke Inggris, dianggap mulai tak lagi bugar pada setiap pertandingan. Seperti dirilis Sport.es, analisa yang ditampilkan laman tersebut, Kamis (25/2/2016), menggambarkan kurva menurun dari eks Manchester United dan Sporting Lisbon tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Satu faktor yang disebut-sebut menandai penurunan performa Ronaldo adalah usia. Angka tak bisa berbohong, dan hal tersebut bisa menjadi sinyal utama seorang pemain akan memasuki fase negatif. Situs scienceandfootball.com mengungkapkan, fase menurun pesepakbola, di luar kiper, berada di titik usia 29 tahun.
Berbeda dengan penjaga gawang, yang berdasar penelitian masih bisa beraksi bagus kala usia mereka sudah menyentuh 38 tahun. "Artinya, seorang pemain selain kiper punya potensi titik terbaik untuk pindah tim saat usianya maksimal 29 tahun. Setelah itu, di tempat baru biasanya ia bisa bangkit, minimal tetap menjadi pemain kunci dalam beberapa musim berikutnya," sebut Chris Anderson, seorang peneliti performa pesepakbola.
Jika mengikuti ucapan Anderson, tak bisa dipungkiri jika Ronaldo mulai bermasalah dengan kebugaran, terutama untuk bermain penuh 90 menit. Ujung-ujungnya, sangat masuk akal andai Ronaldo pergi dari Real Madrid. Hal itu tak akan terjadi, dengan catatan sang pemain memutuskan untuk pensiun di Los Galacticos.
Ronaldo saat ini berusia 31 tahun, dan seperti dilansir Marca.com, situasi sang pemain sedang berada dalam kondisi terburuk sejak kali pertama datang ke Real Madrid, tujuh musim lalu. Ada beberapa data yang menunjukkan penurunan drastis Cristiano Ronaldo.
Titik paling signifikan di sisi performa lapangan adan penurusan rata-rata gol per pertandingan. Pada musim ini, ketajaman Ronaldo turun drastis, alias paling rendah sejak bergabung di ibukota Spanyol tersebut. Sepanjang 2015-2016, ia hanya mencetak 22 gol dalam 25 partai.
Catatan itu membuat Ronaldo menuai rata-rata 0,88 gol per partai. Hal itu berbeda dibanding lima tahun terakhir, saat pemilik nomor punggung 7 tersebut mampu mencatat 1 gol per partai. Musim lalu saja, CR7 menuai catatan 1,37 gol per musim.
Pada musim perdana berkostum Les Merengues, Ronaldo mampu mencetak 26 gol dallam 29 partai (0,89 gol per gim), disusul 1,2 gol per gim (2010-2011), 1, 2 gol per gim (2011-2012), 1,02 gol per partai (2012-2013), 1,03 gol per pertandingan (2013-2014) dan 1,37 gol per partai (2014-2015).
Angka lain yang menurun adalah level konversi tembakan yang berujung gol. Sejak 2009-2013, prestasi Ronaldo berada di kisaran 12 persen-18 persen. Titik tertinggi terjadi musim lalu, yakni dengan 2 persen, hasil dari 218 tembakan.
Musim ini, agresivitas Ronaldo turun tajam, yakni hanya mampu terkonversi 14 persen, dengan 152 tendangan. Kemampuan yang menurun membuat Ronaldo kalah produktif dari dua rekan setimnya, Karim Benzema dan Gareth Bale.
Jika Ronaldo hanya mampu menuai 0,88 gol per partai, Benzema sanggup mencatat 1,19 gol per pertandingan, sementara Bale mencatat 1,01 gol per gim. Catatan minor lain, Ronaldo membutuhkan 7 tembakan untuk menghasilkan satu gol, sedangkan Benzema dan Bale sama-sama hanya memerlukan 3,8 tembakan per gol.
Tambahan lain, gol-gol Ronaldo yang berstatus penentu kemenangan bagi Real Madrid, juga semakin berkurang. Ia justru cenderung memborong gol, seperti 8 gol ke gawang Espanyol dalam dua pertemuan, yakni 5 gol di markas lawan, dan 3 gol di Bernabeu.
Ronaldo juga hanya sanggup mencetak gol pembuka bagi Real Madrid dalam 5 partai, hal itu berbeda dengan musim lalu yang mencapai 15 pertandingan. Di sisi ini, Benzema juga unggul dengan koleksi 9 gol.
Fakta kondisi fisik lain yang menjadi sinyal penurunan performa Ronaldo adalah kecepatan lari. Situs Mirror.co.uk, mengungkapkan, hasil riset Castrol Index pada triwulan ketiga tahun 2015, kecepatan lari pemuda kelahiran Madeira ini hanya 33,6 kilometer per jam. Kondisi tersebut turun nyaris 2 kilometer per jam saat usianya dalam rentang 25-30 tahun.
Hasil catatan Mirror.co.uk memperlihatkan, sampai akhir 2014 lalu, catatan lari tercepat masih menjadi milik Theo Walcott dengan 35,7 km per jam, disusul Antonio Valencia (35,1 km per jam), Gareth Bale (34,7 km per jam), dan hanya unggul dari Lionel Messi (32,5 km per jam).
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane berpendapat, sosok Ronaldo masih akan menjadi pemain kunci bagi rival abadi Barcelona tersebut dalam beberapa tahun ke depan. "Saya pikir dia akan berpikir ulang jika benar-benar pergi akhir musim ini. Dia akan selalu dalam skema permainanku," tegasnya.
Uniknya, rayuan untuk bermain di luar Eropa juga datang dari eks gelandang Chelsea, Frank Lampard. Ia mengajak Ronaldo untuk berlada di Major League Soccer (MLS) alias kompetisi sepak bola Amerika Serikat (AS).
"Saya yakin banyak tim yang berhasrat merekrut Ronaldo. Ia akan menikmati suasana gaya hidup di Amrik, dan kondisi di sini juga akan semakin marak," ucap Lampard.
Sumber: Mirror.co.uk, Scienceandfootball.com, Sport.es