Bola.com, Barcelona - Kiper Barcelona, Claudio Bravo, dikabarkan selangkah lagi bergabung bersama Manchester City. Kiper berkebangsaan Cile tersebut telah mendarat di bandara Manchester, Selasa (23/8/2016) sore waktu setempat.
Advertisement
Baca Juga
Dalam foto yang diunggah akun Twitter resmi milik bandara Manchester, Bravo terlihat menggunakan kaos dan tas ransel berwarna hitam. Dia rencananya akan menjalani tes medis. Kedatangan Bravo menguatkan rencana Manchester City untuk mengamankan jasanya pada bursa transfer musim panas ini.
Andai proses transfer berlangsung mulus, Bravo akan menjadi kiper dengan nilai transfer termahal yang pernah diboyong City. Sebelumnya, predikat kiper termahal Manchester Biru dimiliki Shay Given. Kala itu, eks penjaga gawang timnas Inggris tersebut diboyong dari Newcastle United dengan harga 7,65 juta poundsterling atau sekitar Rp 114,5 miliar.
Jika menilik jejak karier Bravo di Barcelona, banyak yang menduga dia hanya menjadi pelapis Jose Pinto yang sepertinya akan menjadi kiper utama sepeninggal Victor Valdes. Namun, dia berhasil mematahkan keraguan tersebut, dan berhasil membawa Barcelona menjuarai berbagai gelar bergengsi seperti La Liga dan Piala Dunia Antar Klub. Bahkan dia berhasil mematahkan rekor clean sheet Barcelona. Dia melakukan hal itu pada musim 2014/2015 atau baru semusim sejak kedatangannya.
Menarik bagaimana melihat kejayaan Claudio Bravo, sebelum direkrut Manchester City. Berikut Bola sajikan rapor Claudio Bravo di beberapa kejuaraan bersama klub mau pun Barcelona.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1
La Liga
Claudio Bravo bermain untuk Barcelona selama 2 musim La Liga, yakni 2014/2015 dan 2015/2016.
Pada musim 2014/2015, Bravo berhasil membawa tim tersebut clean sheet sebanyak 23 penampilan dari 37 pertandingan, dan membuat Barcelona menempati peringkat 1 dengan hanya kebobolan sebanyak 21 gol saja. Bandingkan dengan Real Madrid yang pada saat itu kebobolan sebanyak 38 gol dan menempati posisi kedua. Menurut Squawka, per pertandingan Bravo hanya kebobolan 0.51 gol pada musim tersebut.
Catatan ini lebih baik dari 38 pertandingan Victor Valdes sebelum meninggalkan tim tersebut pada musim 2012/2013 dan 2013/2014, Valdes hanya bisa mencapai clean sheet sebanyak 11 pertandingan.
Pada bulan Oktober 2015, Claudio Bravo memecahkan rekor tak kebobolan terlama sepanjang sejarah berdirinya Barcelona, yakni selama 630 menit, dan rekor ini memecahkan catatan waktu yang dicetak pada tahun 1978 oleh legenda Barcelona, Pedro María Artola.
Catatan ini berlanjut hingga akhirnya mereka dikalahkan oleh Real Madrid pada tanggal 25 Oktober 2015 dengan skor 3-1. Ini juga sekaligus menjadi kekalahan pertama Barcelona di La Liga. Prestasi ini juga membuatnya memenangkan penghargaan Zamora, penghargaan yang diberikan kepada kiper terbaik di La Liga.
Pada musim 2015/2016, Bravo tampil sebanyak 32 pertandingan dan 16 diantaranya berakhir dalam status clean sheet. Bravo sempat mengalami penurunan performa, yakni pada bulan Maret- April 2016. Selama durasi tersebut, Barcelona berhadapan dengan Villareal pada tanggal 20 Maret 2016, Real Madrid pada tanggal 2 April 2016, Real Sociedad pada tanggal 9 April 2016, dan Valencia pada tanggal 17 April 2016. Bravo hanya mampu bermain seri dengan Valencia, sebelum kalah pada 3 pertandingan sisanya.
Pada dua pertandingan terakhir melawan Espanyol dan Granada, Bravo tidak bermain karena cedera betis dan digantikan oleh Ter Stegen.
Advertisement
2
Piala Dunia Antar Klub
Karena Luis Enrique lebih memprioritaskan untuk memasang Marc Andre Ter Stegen di pertandingan yang berformat kejuaraan seperti Copa del Rey, UEFA Champions League, and UEFA Super Cup, Bravo hanya mewakili Barcelona pada satu-satunya format kejuaraan di Piala Dunia Antar Klub. Pada kejuaraan tersebut Barcelona langsung menempati semi final karena format kejuaraan mengharuskan hanya wakil dari AFC, CAF, CONCACAF, dan OFC yang bertarung dalam fase grup.
Pada kejuaraan tersebut Barcelona menghadapi Guangzhou Evergrande di semi final dan River Plate di partai final. Bravo berhasil menjaga gawang tidak kebobolan, dan kedua pertandingan tersebut sama-sama berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Blaugranas.
3
Copa America
Pada Copa America 2007, Bravo yang merupakan kiper timnas Chile membawa tim tersebut menempati peringkat ketiga fase grup dengan satu kemenangan pada saat melawan Ekuador pada tanggal 27 June 2007 yang berakhir dengan skor 3-2, satu kekalahan saat melawan Brasil pada tanggal 1 Juli 2007 yang berakhir dengan skor 0-3, dan satu hasil seri lawan Meksiko pada tanggal 4 Juli 2007 dengan hasil 0-0.
Chile berhasil lolos ke perempat final dengan status peringkat ketiga terbaik, namun akhirnya tersingkir setelah dikalahkan Brasil dengan skor 1-6.
Pada Copa America 2015 dimana Chile keluar sebagai juaranya, Bravo berhasil mencapai 2 cleansheet pada pertandingan fase grup melawan Ekuador dan Bolivia yang masing-masing berakhir dengan skor 2-0 dan 5-0 untuk kemenangan Chile dan menempati posisi 1 klasemen grup. Bravo juga kembali cleansheet pada saat melawan Uruguay di partai perempat final yang berakhir dengan skor 1-0.
Pada partai final melawan Argentina, Bravo berhasil membendung serangan pemain Argentina selama 90 menit dan akhirnya sampai pada adu pinalti. Bravo tampil gemilang dan menangkis tiga tendangan pemain Argentina, dan akhirnya berakhir dengan skor 4-1.
Kegemilangan Bravo lawan Argentina juga diperlihatkan pada saat partai final Copa America Centenario, yang berlangsung pada tanggal 27 Juni 2016. Pertandingan berakhir dengan skor 0-0, dan kemudian dilanjutkan dengan adu pinalti. Bravo berhasil menangkis tendangan Lionel Messi dan Lucas Biglia, sedangkan kiper Argentina yang dijaga Sergio Romero tidak mampu mengatasi tendangan Nicolas Castillo, Charles Aranguiz, Jean Beausejour, dan Fransisco Silva. Adu pinalti berakhir dengan skor 4-2.
Advertisement
4
Piala Dunia
Pada Piala Dunia 2014, Bravo mencapai satu clean sheet, pada saat lawan Spanyol yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Chile pada fase grup, dan hanya kalah satu kali pada saat melawan Belanda yang berakhir dengan skor 2-0. Pada babak 16 besar, Bravo berhasil memaksakan pertandingan agar lanjut sampai adu pinalti pada saat melawan Brasil, namun sayangnya mereka ketinggalan satu gol dan tersingkir.
Berbagai Sumber