Sukses


Manis dan Getir Perjalanan Andres Iniesta di La Masia

Bola.com, Barcelona - Bocah ini kurus dan kecil, tak punya fisik yang mumpuni untuk menjadi bintang sepak bola. Namun, dia pintar dan punya intuisi bagus dalam melepaskan umpan. Itulah penilaian pemandu bakat Barcelona, Alberto Benaiges, ketika pertama kali melihat Andres Iniesta.

Iniesta datang dari Fuentealbilla, sebuah desa kecil di Provinsi Albacete, Castilla - La Mancha. Saat berusia 12 tahun, performa Iniesta bersama klub Albacete Balompe pada turnamen sepak bola yunior Albecete Balompie, tujuh (7) lawan tujuh (7), memukau para pencari bakat di Spanyol.

Benaiges yang terpana dengan penampilan Iniesta kala itu merekomendasikannya ke pelatih kepala La Masia, Enrique Orizaola. Iniesta dan orang tuanya kemudian dibujuk Orizaola untuk bergabung bersama La Masia.

Iniesta kabarnya menangis tersedu-sedu karena tak ingin masuk La Masia dan berpisah dengan orang tuanya. Alasan itu pula yang membuatnya seakan kesulitan menunjukkan kemampuan terbaik pada awal kiprahnya di La Masia.

"Pada usia 12 tahun, Andres Iniesta resmi masuk Akademi La Masia. Itu adalah masa-masa sulit baginya. Dia begitu sangat menderita karena jauh dari orangtua dan keluarganya," ungkap Benaiges

"Saya sempat tak yakin, dia bisa melalui rintangan ini. Tapi dia tak pernah bilang ingin pergi. Dia memilih bertahan serta itu jadi bukti paling awal determinasinya," dia menambahkan.

Penyakit homesick atau kangen rumah yang dialami Iniesta semakin menjadi-jadi. Bahkan, dia sering mengurung diri di kamar dan menangis. Ya, jarak Kota Albacete dan Barcelona memang cukup jauh. Oleh karenanya, orang tua Iniesta hanya bisa mengunjunginya sekali dalam sebulan.

"Saya menjalani hari-hari terburuk ketika menjalani pendidikan di La Masia. Saya masih bisa merasakan pahitnya hingga saat ini. Intensitas saat itu begitu tinggi," ujar Iniesta mengenang kisah awalnya di La Masia.

"Saya merasa terasing dan diabaikan. Saya merasa ada sesuatu yang menarik. Itu adalah momen yang berat. Saya ingin berada di sini dan saya tahu penderitaan ini akan berbuah manis di masa depan," Iniesta menambahkan.

Statistik Andres Iniesta (Bola.com/Adreanus Titus)

Benar saja, Iniesta merasakan buah manis dari kesabaran dan pengorbanannya pada tahun 1999. Iniesta, yang tampil sebagai kapten Barcelona U-15, mengantar Blaugrana menjadi juara Nike Premier Cup.

Tak hanya itu saja, Iniesta mencetak gol kemenangan Barca pada laga itu, Dia juga terpilih sebagai pemain terbaik di turnamen itu.

"Itu merupakan pengalaman yang sangat buruk setelah meninggalkan keluarga saya. Saya tidak bisa melihat mereka setiap hari. Saya juga tidak bisa lagi dekat dengan mereka." sambung Iniesta.

"Itu amatlah sulit. Saya tetap bertahan di jalan ini. Hal itu pula yang membuat saya bisa menjadi seperti sekarang ini," tutur Iniesta.

Iniesta melakoni partai debut bersama tim senior Barcelona pada tahun 2002 atau saat dia berusia 18 tahun. Namun, dia baru bisa menjadi pemain inti Barca pada musim 2004-2005.

"Iniesta, kamu akan membuat saya pensiun. Bocah ini akan membuat kita semua pensiun," ungkap kapten Barcelona kala itu, Pep Guardiola.

Seiring bergulirnya waktu, Andres Iniesta terus berjalan untuk menjadi gelandang terbaik dunia. Tak terasa sudah 20 tahun dia menjadi bagian dari Barcelona. Dari awalnya merasa merana, Barcelona kini menjadi hal paling berharga di hati Iniesta.

Sumber: Berbagai Sumber

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer