Bola.com, Barcelona - Barcelona kembali tidak bisa menaklukkan Real Sociedad di Stadion Anoeta, Minggu (27/11/2016), saat skor berakhir 1-1. Tidak hanya imbang, Barcelona juga terus tertekan sepanjang pertandingan.
Advertisement
Baca Juga
Biasanya, Barcelona mayoritas menguasai pertandingan melawan klub manapun dalam satu dekade terakhir. Permainan penguasaan bola dan menekan lawan sesering mungkin menjadi ciri khas La Blaugrana.
Akan tetapi, gaya bermain itu seakan tidak terlihat di Anoeta, akhir pekan lalu. Barcelona hanya mengendalikan 48 persen bola sepanjang pertandingan.
Persentase umpan sukses Lionel Messi dan kawan-kawan pun hanya 77 persen, sementara Sociedad 84 persen. Catatan tersebut jauh dari rataan umpan sukses Barcelona musim ini, khusus di La Liga, yang mencapai 87 persen.
Dari segi ancaman ke gawang lawan, Barcelona hanya melepaskan 10 tembakan yang dua di antaranya tepat sasaran. Adapun La Real menggempur gawang Barcelona mencapai 17 kali dan enam di antaranya tepat ke arah gawang.
Fakta-fakta tersebut menunjukkan permainan Barcelona mulai terbaca lawan-lawannya. Sepanjang tahun ini, Barcelona sudah kalah penguasaan bola sebanyak dua kali, yakni melawan Sociedad di La Liga dan Sevilla di final Copa del Rey 2016.
Berikut ini adalah kegagalan lain Barcelona mendominasi pertandingan dalam delapan laga terakhir:
22/5/2016 - Barcelona vs Sevilla (Copa del Rey)
Barcelona tampil dengan komposisi pemain terbaik pada final Copa del Rey kontra Sevilla. Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan Ivan Rakitic bisa menjadi jaminan El Barca bakal menguasai lapangan tengah.
Namun, pertandingan berubah saat Barcelona harus kehilangan Javier Mascherano karena menerima kartu merah pada menit ke-36. Hal tersebut memaksa pelatih Luis Enrique mengganti Rakitic dengan Jeremy Mathieu, sekaligus mengurangi pemain di sektor gelandang tengah. Beruntung, skor tanpa gol bertahan selama 90 menit pertandingan.
Selama sekitar 60 menit laga berjalan sejak kartu merah Mascherano, Barcelona tampil inferior ketimbang Sevilla. Namun, angin segar perlahan berbalik ke arah Barcelona saat Sevilla kehilangan Ever Banega (90+1') dan Daniel Carrico (121') diusir wasit.
Pada akhirnya, skor berkesudahan 2-0 untuk Barcelona melalui gol-gol Jordi Alba (97') dan Neymar (120+1'). Namun, Barcelona hanya menguasai 48 persen bola selama 120 menit pertandingan.
6/5/2015 - Barcelona vs Bayern Munchen (Liga Champions)
Barcelona menghadapi Bayern Munchen pada semifinal pertama Liga Champions di Camp Nou. Sang lawan saat itu masih dilatih Pep Guardiola yang pernah menangani El Barca.
Meskipun bermain di kandang sendiri, Barcelona gagal mendominasi tim tamu. Secara kesuluruhan, Bayern unggul 53 persen penguasaan bola dengan 488 umpan sukses. Sementara itu, umpan sukses para pemain Barcelona hanya menyentuh angka 375.
Kendati demikian, Barcelona ternyata lebih banyak memberikan ancaman terhadap gawang lawan. El Barca melepaskan 17 tembakan yang delapan di antaranya tepat sasaran. Adapun Bayern tidak sekalipun melepaskan tembakan akurat dari delapan upaya.
Barcelona keluar sebagai pemenang dengan skor 3-0. Lionel Messi mencetak dua gol pada menit ke-77 dan ke-80, sementara satu gol lain dicetak Neymar pada menit ke-90+4.
21/9/2013 - Rayo Vallecano vs Barcelona (La Liga)
Stadion de Vallecas, Madrid, menjadi saksi efektivitas serangan Barcelona. Dari delapan tembakan tepat sasaran, empat gol berhasil dilesakkan Barcelona.
Kemenangan itu merupakan "uji coba" permainan baru Barcelona yang saat itu ditangani Gerardo Martino. Pelatih asal Argentina itu sengaja menerapkan taktik umpan panjang langsung ke wilayah kotak penalti lawan.
Hal tersebut membuat catatan penguasaan bola hanya mencapai 45 persen dan akurasi umpan sukses 76,7 persen. Sementara itu, Rayo menghasilkan 55 persen dan umpan akurat mencapai 81,5 persen.
Keberhasilan itu adalah buah analisis yang dilakukan staf pelatih Barcelona. Pasalnya, pada musim itu, Rayo merupakan tim dengan gaya bermain mengandalkan penguasaan bola dan tekanan langsung di daerah lawan. Hingga musim 2013-2014 berakhir, Rayo menempati urutan kedua sebagai tim dengan rataan penguasaan bola tertinggi di bawah Barcelona.
7/5/2008 - Real Madrid vs Barcelona (La Liga)
Formasi 4-2-4 yang diterapkan pelatih Barcelona saat itu Frank Rijkaard berujung sengsara untuk tim. Lini tengah Barcelona kalah tangguh ketimbang barisan gelandang Real Madrid yang dikomandoi Wesley Sneijder.
Xavi Hernandez dan Yaya Toure gagal menghentikan empat pemain Real Madrid bertipe gelandang tengah, yakni Sneijder, Mahamadou Diarra, Guti, dan Fernando Gago. Dalam laga tersebut, Eidur Gudjohnsen yang sejatinya sebagai penyerang harus lebih banyak turun membantu lini tengah.
Dalam tempo 20 menit, gawang Barcelona sudah dibobol dua kali oleh Raul Gonzalez dan Arjen Robben. Dua gol tambahan lain dicetak Gonzalo Higuain dan Ruud van Nistelrooy pada menit ke-63 dan ke-77.
Barcelona hanya bisa memperkecil skor melalui Thierry Henry pada menit ke-86. Laga berakhir 4-1 untuk Real Madrid, sekaligus menjadi laga El Clasico terakhir Rijkaard.
Pada akhir pertandingan, Barcelona kalah tipis dalam hal penguasaan bola, yakni 49 persen berbanding 51 persen milik Real Madrid. Setelah kalah dominan pada laga itu, Barcelona tidak pernah kalah penguasaan bola lebih dari 300 pertandingan di berbagai ajang.
Sumber: Berbagai ajang