Bola.com — La Coruna memang indah! Melihat hamparan pantai rasanya sudah biasa di Indonesia, tetapi menikmati panorama itu dengan kemolekan para wanita penduduk lokal hingga puluhan bangunan dengan arsitektur kuno, bisa membuat siapa saja yang mengunjungi kota berpenduduk 240 ribu jiwa itu melongo.
Advertisement
Baca Juga
Tak terkecuali saya, saat tiba di Hotel Melia Maria Pita. Kunjungan ini merupakan bagian dari acara La Liga dan beIN Sports yang mengundang pemenang #LaLigaExperience dari Indonesia untuk menyaksikan pertandingan Deportivo La Coruna melawan Barcelona, di Estadio Municipal de Riazor, La Coruna, Spanyol, Minggu (12/3/2017).
Meski badan terasa letih setelah menempuh perjalanan udara selama hampir 24 jam, pesona La Coruna tetap memancing penasaran. Pada Sabtu (11/3/2017) siang, aktivitas warga setempat di sekitar Hotel Melia Maria Pita terlihat cukup ramai. Beberapa di antara mereka ada sedang berbelanja di pertokoan, sementara lainnya menikmati keindahan kota di sisi jalan Matadero.
Dibandingkan dengan kota-kota tetangga di Spanyol, seperti Madrid atau Barcelona, La Coruna cukup nyaman untuk dinikmati dengan berjalan kaki. Warga lokal pun cukup ramah dan masih memberi salam ketika berpapasan atau saat ada beberapa turis yang ingin meminta bantuan informasi.
Salah satu petugas parkir yang saya temui bahkan rela mengeluarkan smartphone-nya untuk saling berkomunikasi dengan fasilitas translator online. Sembari sesekali menggunakan bahasa isyarat, petugas itu cukup sabar menerangkan kepada warga asing yang sedang kebingungan mencari arah tujuan.
Wisata sejarah
Destinasi pertama pada awal perjalanan menikmati keindahan La Coruna adalah Plaza de Maria Pita. Jarak dari hotel tempat kami menginap ke lokasi tersebut sekitar 900 meter. Plaza de Maria Pita merupakan salah satu tempat favorit bagi turis-turis mancanegara yang sedang berkunjung ke La Coruna.
Oscar Lopez Cernadas, pemandu tur yang ditugaskan La Liga, menerangkan berbagai latar belakang bangunan-bangunan bergaya kuno yang penuh sejarah tersebut. Di tengah bangunan utama terdapat monumen Maria Pita, wanita yang memiliki andil besar dalam perjalanan sejarah La Coruna.
Maria Pita merupakan salah satu tokoh wanita yang berjuang bersama masyarakat Galicia ketika tentara Inggris melakukan ekspansi ke Spanyol pada 1589. Salah satu ucapan Maria Pita yang melegenda adalah, "Quen tena honra, que me siga (Siapapun yang memiliki kehormatan, ikuti saya)".
Makam Sir John Moore, Jenderal Inggris pada abad ke-17, menjadi tujuan wisata sejarah berikutnya. Berdasar catatan sejarah, Sir John Moore adalah salah satu jenderal berpengaruh di wilayah Semenanjung Iberia kala perang kemerdekaan Spanyol meletus pada 1808 silam. Ia gugur dalam perang dengan pasukan Prancis yang juga dipimpin sosok legendaris, Napoleon Bonaparte, 16 Januari 1809.
Menurut Oscar Lopez Cernadas, sebelum wafat, Sir John Moore berpesan kepada temannya, Kolonel Anderson, agar dia dimakamkan di La Coruna. Lokasi pemakaman sang jenderal yang terletak di Taman San Carlos, La Coruna, kini menjadi salah satu tempat bersejarah yang sering dikunjungi turis.
Puas dengan dua wisata sejarah, saya kemudian menuju Monte de San Pedro. Pemandangan alam menjadi sajian utama pada lokasi seluas 78.339 meter persegi itu. Perpaduan hamparan rumput dengan latar belakang perairan biru Samudera Atlantik membuat pesona Monte de San Pedro sungguh eksotik.
Sayang, kunjungan ke Monte de San Pedro sedikit terganggu dengan cuaca yang kurang bersahabat. Awan mendung menggelayut di langit saat saya bersama para peserta tur La Liga baru sebentar menikmati panorama Monte de San Pedro. Udara di bawah 10 derajat celsius pun cukup dingin menusuk kulit.
Wajar sih, udara musim dingin Eropa menjadi "musuh" bagi para turis Indonesia yang berkunjung ke La Coruna. Apalagi bagi saya, yang terbiasa menjalankan aktivitas di Jakarta dengan suhu 28 hingga 31 derajat celsius. Hmm, ya sudahlah, yang penting besok masih bisa merasakan pengalaman menarik lainnya, menikmati pertandingan Deportivo La Coruna melawan Barcelona, langsung dari di Estadio Municipal de Riazor.
Tabik!