Bola.com, La Coruna - Siang itu, Minggu (12/3/2017), ada pemandangan berbeda ketimbang dua hari terakhir. Suasana kota La Coruna lebih ramai dengan hiruk-pikuk para suporter sepak bola.
Klub kebanggaan masyarakat, Deportivo La Coruna, akan menjalani laga kandang di Stadion Riazor. Alasan terkuat kota mendadak lebih hidup karena lawan yang akan dihadapi Super Depor adalah Barcelona.
Advertisement
Baca Juga
Sepanjang perjalanan menuju stadion, orang-orang banyak menggunakan jersey kedua tim. Hal yang sungguh membuat takjub karena perbedaan mendukung klub kesayangan sangat dihargai di sana.
Beberapa suporter Barcelona bisa bebas melantunkan anthem Barcelona, El Cant del Barca, tanpa mendapat gangguan dari kubu tuan rumah. Mereka terkadang saling bertegur sapa ketika bertemu di jalan.
Suporter kedua tim saling berbuar di sebuah restoran yang berada tepat di depan Stadion Riazor. Santapan pasta, kentang goreng, dan minuman bersoda menjadi teman setia mereka sembari menunggu tim kesayangan datang.
Keakraban yang kontras bila dibandingkan dengan beberapa negara lain. Begitulah yang dikatakan jurnalis Polandia, Marcin Gazda, yang juga menjadi tamu kehormatan dari #LaLigaSantanderExperience.
"Saya suka sepak bola Spanyol. Kultur sepak bola di sini sungguh bagus. Kita jarang melihat suporter bertindak anarkis. Ini sangat berbeda dengan di negara saya," kata Marcin kepada Bola.com.
Saya pun hanya bisa mengangguk. Sungguh ironis jika melihat kejadian masa lalu yang sering melibatkan suporter tim sepak bola Indonesia. Faktor kedewasaan menjadi kunci utama.
Saya masih tak percaya dengan keramahan pihak tuan rumah terhadap tamu. Bukti itu terekam jelas saat hendak menunggu para pemain kedua tim tiba ke Stadion Riazor, markas Deportivo La Coruna.
Teriakan mengelu-elukan bus tuan rumah sesuatu yang lumrah terjadi. Namun, saat Lionel Messi dan kawan-kawan tiba, teriakan dari para suporter lebih hebat lagi. Sejenak saya berpikir, "Ini sungguh hebat. Nama besar sebuah tim bisa mengalahkan segalanya."
Di dalam stadion, pemandangan serupa juga terjadi. Satu atau dua penonton berseragam Barcelona bisa duduk nyaman berdampingan dengan banyak suporter Super Depor. Tujuan mereka sama, mendukung tim kesayangannya dan berharap mendapat pertandingan menarik.
Pertandingan pun dimulai tepat pukul 16.15 waktu setempat. Sekitar 28.000 penonton yang memadati Riazor sore itu, bersama-sama larut dalam tontonan pesepak bola kelas dunia. Gocekan Messi, tusukan Luis Suarez, ataupun tekel Alex Bergantinos jadi santapan melepas penat pada akhir pekan.
Sorotan mata saya pun tertuju kepada Messi. Ingin rasanya melihat secara langsung La Pulga (julukan Messi) mencetak gol. Namun, nasib berkata lain. Barcelona kalah 1-2 dari Deportivo La Coruna, tanpa satu gol pun dari Messi.
Tapi sudahlah. Kenikmatan melihat keakuran suporter, atmosfer pertandingan, dan tontonan luar biasa, mampu mengalahkan semua, termasuk dinginnya kota La Coruna yang sedang diguyur hujan.
Muchas gracias, La Coruna!