Bola.com, Madrid - Agenda musim 2016-2017 tinggal menghitung hari. Secara logika, setiap klub dan pemain bakal menikmati liburan musim panas dengan nyaman, kecuali mereka yang berlaga di event Piala Konfederasi 2017.
Namun, kompetisi dan agenda turnamen kelar bukan berarti jagad sepak bola dunia berhenti total. Jika melihat kebiasaan, justru momen istirahat tersebut menjadi 'silly season' bagi siapapun, terutama para agen dan pemain yang menjadi atensi, baik karena permainan bagus ataupun siaps-siap terdepak.
Advertisement
Baca Juga
Pada sisi kelompok yang sibuk, klub sebesar Real Madrid bisa menjadi contoh. Usai laga final Liga Champions, jajaran direksi Si Putih dijamin bakal semakin sibuk. Satu yang menjadi isu terpanas harus mereka tangani, yakni siapa yang akan menjadi penjaga di bawah mistar gawang sang juara La Liga 2016-2017 tersebut.
Jagad media maya mengungkapkan, Real Madrid bakal 'kemaruk' alias rakus. Setidaknya tiga nama sudah muncul menjadi nomine kiper utama. Mereka adalah sang petahanan, Keylor Navas, kiper Manchester United, David De Gea dan penjaga gawang Chelsea, Thibaut Courtois.
Trio pendekar laba-laba tersebut menjadi alternatif utama bagi Real Madrid. Artinya, satu di antara tiga nama tersebut hampir dipastikan menjadi kiper utama.
Nasib Keylo Navas menjadi tak nyaman. Jika Zinedine Zidane memilih satu di antara Thibaut Courtois dan David De Gea, Navas bakal tersingkir. Hebatnya, belum apa-apa Navas sudah menebar ancaman bakal bertahan.
"Saya akan berusaha selalu mendapatkan posisi sebagai starter. Saya siap bersaing dengan siapapun, sama seperti sepanjang musim ini saat saya berhadapan dengan fans yang sempat meragukan kemampuanku," kata Navas.
Ucapan Navas merujuk pada penampilan semakin berkilau yang berujung gelar juara La Liga, plus final Liga Champions, awal Juni 2017. Tak heran jika suara fans Real Madrid terbelah. Bagi mereka yang konsisten menyebut Navas buruk, menyebut Navas hanya dinaungi Dewi Fortuna.
Sebaliknya, bagi yang 'galau', performa Navas dalam beberapa partai terakhir, termasuk dua semifinal Liga Champions, memberi angin segar. Ternyata, Navas masih sanggup melaksakan tanggung jawab. Hal itu terbukti dengan 7 catatan clean sheets. Tergolong tak bagus, tapi komposisi lini belakang Real Madrid tak bisa dibuang begitu saja.
Kans De Gea dan Courtois
Tak heran jika Navas berada di persimpangan, Situasi tersebut membuat nama De Gea dan Thibaut Courtois muncul. De Gea menjadi pemancing gosip terpanas. Jauh-jauh hari, Manajer Manchester United, Jose Mourinho, mengatakan David De Gea tak akan bermain di final Liga Europa 2016-2017.
Kenyataan tersebut menimbulkan banyak spekulasi. Situasi semakin kompleks, karena gosip beredar De Gea sudah melakuka pembicaraan awal dengan manajemen Real Madrid, yang memang ngebet ingin membawa pulang kiper timnas Spanyol tersebut.
Sepanjang musim ini, penampilan David De Gea tak terlalu mengilap. Total, ia bermain 46 laga di semua ajang, dengan kebobolan 45. Artinya, hampir selalu kebobolan pada setiap partai, membuat komparasi De Gea di Manchester United musim ini dengan beberapa tahun ke belakang, menjadi tak seimbang.
Kondisi tersebut yang membuat Manchester United, setidaknya Jose Mourinho, sudah siap melepas De Gea. Jika pergi, Real Madrid tak akan merogoh kocek murah. Maklum, kualitas De Gea masih berada di usia emas. Apalagi penampilan De Gea yang memburuk, tak seratus persen kesalahannya.
Seperti dirilis Sport.es, gonjang-ganjing kepergian De Gea ke Real Madrid sudah terjadi sejak awal musim. Kala itu, alasan kepergian De Gea tak selalu berkaitan dengan kondisinya di Manchester United. Sang pacar, Edurne, kabarnya menjadi handycap lain jika De Gea tetap tinggal di kota Manchester.
Beberapa waktu lalu, Edurne sempat berkomentar terkait rencananya bersama De Gea. Ia ingin melebarkan sayap karier di Madrid, dan menjalin kehidupan bersama. Sinyal itu pula yang memperkuat arah De Gea bakal pulang kampung.
Namun, di antara tiga nama tersebut, situasi Thibaut Courtois terlihat lebih jelas. Real Madrid bernafsu menggaet kiper timnas Belgia tersebut. Los Blancos sudah melakukan pendekatan sejak Januari 2017. Semua masih mentok pada keinginan Manajer Chelsea, Antonio Conte, yang menganggap Thibaut Courtois akan menjadi legenda di Stamford Bridge.
Sontak, situasi tersebut membuat Real Madrid berada dalam kondisi terjepit jika terus menginginkan tanda tangan Thibaut Courtois. Segalanya masih mungkin, terutama faktor fulus, dan membuat Real Madrid harus bekerja ekstra keras agar mengembalikan Thibaut Courtois ke ranah Spanyol.
Tak pelak, gambaran-gambaran di atas membuat Real Madrid bakal sibuk pada bursa transfer pemain musim panas tahun ini. Posisi kiper yang berkualitas bakal memberi garansi terhadap permainan anak asuh Zinedine Zidane pada periode tahun depan.
Kini, bola berada di tangan Zinedine Zidane dan jajaran manajemen Real Madrid. Bagi Navas, patokan utama bakal terjadi pada 4 Juni mendatang. Kala itu, jika Navas bermain bagus pada final Liga Champions, semuanya akan setuju untuk mempertahankan kiper asal Kosta Rika tersebut. Andai gagal, nama De Gea, Thibaut Courtois atau kandidat lain bakal menggantikannya di bawah mistar gawang Real Madrid.
Sumber: Marca.com