Bola.com, Madrid - Real Madrid memiliki sejarah panjang dalam menangani seorang pemain muda berbakat. Seperti halnya klub-klub raksasa lain di kawasan Eropa, Real Madrid punya sistem akademi sepak bola yang sudah mumpuni.
Tak heran jika banyak pemain muda yang datang ke Real Madrid, lalu menimba ilmu dan berhasil menjadi pesepakbola andal. Mereka tak hanya berkarier di Real Madrid, melainkan juga menjadi bintang di klub lain.
Advertisement
Baca Juga
Sebagian dari mereka yang berhasil menembus tim utama Real Madrid menjadi catatan tersendiri. Setiap musim, uang besar untuk pemain besar kerap dikaitkan dengan Real Madrid yang ingin membentuk skuat Galactico. Namun, ada beberapa pemain muda dalam dua dekade terakhir yang tampil bagus untuk Los Blancos.
Sementara beberapa pemain muda seperti Martin Odegaard gagal mengilap, ada beberapa pemain yang sukses dilejitkan oleh Madrid. Beberapa di antara mereka bahkan menjadi legenda klub.
Berikut ini 5 pemain muda yang melejit bersama Real Madrid:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Iker Casillas
Kembali pada bulan November 1997, seorang Iker Casillas yang berusia 16 tahun sedang bersekolah. Saat itulah ia mendapat kabar telah terpilih di skuat Real Madrid yang melakukan perjalanan ke Norwegia untuk bermain di Liga Champions.
Jadi, di sanalah dia mengenakan jersey nomor 28 dan duduk di bangku kayu, mendapatkan pengalaman sepak bola profesionalnya yang pertama. Dia tidak mendapat kesempatan bermain saat Santiago Canizares bertahan di gawang. Tapi itu merupakan awal karier gemilang bagi kiper Spanyol tersebut.
Ada persaingan di awal kariernya dengan Cesar Sanchez. Namun dia terus berusaha hingga akhirnya mendapat tepat utama.
Pada ulang tahunnya yang ke 20, ia telah membuat hampir 100 penampilan untuk Madrid. Dia juga merupakan kiper termuda yang bermain di final Piala Eropa (melawan Valencia pada 2000).
Pada akhir karier 17 tahun di Bernabeu, dia telah memenangkan 18 piala, termasuk lima gelar La Liga dan tiga piala Liga Champions. Istimewanya dia akhiri karier dengan gelar La Decima yang ditunggu-tunggu sebagai kapten tim.
Advertisement
Raul
Pada bulan Oktober 1994, Raul yang berusia 17 tahun memulai debutnya untuk Real Madrid. Dia meraih assist di game pertamanya.
Lalu, di pertandingan berikutnya, ia mencetak gol tandang pertamanya. Bahkan, yang lebih berkesan adalah karena gol itu tercipta dalam derby melawan mantan klubnya, Atletico Madrid.
Begitu mulai mencetak gol, dia tidak pernah berhenti. Pada saat berusia 20, ia sudah mencetak 58 gol untuk klub di semua kompetisi.
Raul kemudian mendapatkan jersey no.7 seiring cabutnya Emilio Butragueno, Pada akhir kariernya di Bernabeu, Raul membuat hampir 750 penampilan, mencetak 323 gol dan meraih 16 piala.
Sergio Ramos
Kembali di musim 2004/05, Real Madrid bermain imbang dengan Sevilla saat Sergio Ramos mencetak gol. Bek Sevilla itu berusia 18 tahun dan bermain musim pertamanya di sepak bola senior.
Pertandingan berakhir 2-2 dalam keadaan panas dengan dua kartu merah yang ditunjukkan pada Dani Alves dan Ivan Helguera. Zinedine Zidane juga mencetak gol di pertandingan itu.
Beberapa bulan kemudian, Ramos yang berusia 19 tahun duduk di sebelah Zidane di ruang ganti Real Madrid, diboyong dengan mahar 27 juta euro dan menjadikannya pemain muda Spanyol paling mahal yang pernah ada. Saat itu ia adalah bek tengah yang kadang-kadang bermain sebagai gelandang bertahan.
Dia sekarang telah berada di klub selama 12 musim dan memberikan banyak kenangan. Ramos juga acap cetak gol penting buat Madrid. Gol yang paling terkenal dari bek ini adalah saat perpanjangan waktu melawan Atletico Madrid di final Liga Champions 2014 (92:48).
Ketika Casillas meninggalkan klub ke Porto, Ramos mengambil ban kapten. Tidak ada orang lain di klub yang berkomitmen dan bertekad seperti dirinya. Ramos telah memenangkan 15 trofi di Real, termasuk tiga gelar Eropa (dua di antaranya dia mencetak gol di final.
Advertisement
Marcelo
Madrid mendatangkan full-back Brasil itu kala masih berusia 18 tahun pada Januari 2007. Marcelo dianggap sebagai suksesor tepat Roberto Carlos.
Marcelo tidak akan berhenti berlari. Dia melengkapi bek tengah Madrid kala itu, yakni Fabio Cannavaro dan Gabriel Heinze.
Pemain yang karib dengan rambut kribonya itu selalu mengunci bek sayap kiri. Bahkan, ketika Fabio Coentrao datang, posisinya sama sekali tak tersentuh.
Dia merupakan anggota penting dari starting lineup. Setelah bermain di tiga era yang berbeda di Real Madrid, Marcelo telah memenangkan 15 piala dan masih berusia 29 tahun.
Raphael Varane
Real Madrid cukup berani mendatangkan Varane yang masih berusia 18 tahun dengan mahar 9 juta euro di tahun 2011. Namun, Zinedine Zidane kala itu meyakini Florentino Perez kalau Varane merupakan bek yang sangat berbakat.
Pada usia 18, dia banyak menjadi bek tengah pilihan kelima di belakang Ramos, Pepe, Raul Albiol dan Ricardo Carvalho. Tapi debutnya pada laga El Clasico di Copa del Rey mengesankan kala sukses raih clean sheet\ dan membuat beberapa penyelamatan. Ia pun berhasil mencetak gol di leg kedua di mana Real Madrid menang 3-1.
Cedera melanda karier awalnya di Bernabeu. Namun hal itu tidak menghentikannya untuk mengganti Pepe yang lebih berpengalaman dalam starting lineup kala memenangkan La Decima pada tahun 2014. Pada saat berusia 20 tahun, dia bahkan pernah masuk dalam 'Best Foreign XI dalam sejarah Madrid.
Kini pada usia 24 tahun, Varane sudah memenangi tiga gelar Liga Champions, bermain di dua final. Dalam karirnya yang masih muda, dia telah memenangkan 11 trofi dengan Madrid.
(Artikel asli ditulis I. Eka Setiawan/diedit Reza Deni Saputra dan Thomas/Liputan6.com)
Advertisement