Bola.com, Jakarta Bola.com, Paris - Bintang anyar Paris Saint-Germain (PSG), Neymar, mengaku sedih ketika kepindahannya dari Barcelona disamakan dengan situasi Luis Figo. Neymar menegaskan keputusannya untuk pergi dari Blaugrana bukan karena masalah uang.
Advertisement
Baca Juga
Saga transfer Neymar ke PSG menimbulkan polemik. Bahkan, mantan Presiden Barcelona, Joan Gaspart, menganggap kepergian Neymar sebagai penghianatan dan menyamakannya dengan kasus Luis Figo.
Luis Figo dicap sebagai penghianat ketika hengkang dari Barcelona ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2000. Ketika itu, dia menjadi pemain termahal dunia karena ditebus Los Blancos dengan mahar 45 juta euro (Rp 707,73 miliar).
Selain Joan Gaspart, sebagian suporter Barcelona disinyalir kecewa dan beranggapan serupa. Namun, Neymar menolak tudingan miring itu karen saga transfernya bukanlah sebuah masalah.
"Saya tidak melakukan sesuatu yang buruk. Saya sedih ketika mendengar fakta beberapa penggemar berpikir demikian. Saya berharap hanya penggemar minoritas yang berpikir seperti itu," kata Neymar.
"Saya selalu menghargai para suporter. Menurut saya setiap pemain harus diijinkan untuk tinggal atau meninggalkan klub. Namun, Anda tidak memiliki kewajiban untuk bertahan di suatu klub. Sekali lagi, Saya ingin berterima kasih kepada para penggemar dan pemain di Barcelona," tutur Neymar.
Selama empat musim membela Barcelona, Neymar membukukan 105 gol dan 80 assist dari 186 laga di berbagai ajang. Sang pemain mengantarkan Los Azulgrana menjuarai tiga Copa Del Rey, dua La Liga, hingga satu Liga Champions.