- Mantan pemain Barcelona, Christophe Dugarry, menilai jika manajemen klub tidak cakap dalam menyusun strategi pada bursa transfer musim panas 2017. Hingga kini, Barcelona belum mendapatkan pengganti Neymar yang hengkang ke Paris Saint-Germain.
Advertisement
Baca Juga
Manajemen Barcelona jadi sorotan dalam dua musim terakhir. Mereka tak mampu mendatangkan pemain-pemain bintang. Justru Barca ditinggal dua pemain pilarnya, bek kanan Dani Alves dan penyerang Neymar.
Pada 2016, Dani Alves pindah ke Juventus dengan status bebas transfer. Lalu pada 2017, Neymar dibajak Paris Saint Germain dengan menebus klausul pelepasan sebesar 222 juta euro (Rp 3,4 triliun).
Barcelona tidak bisa mendapatkan pemain top untuk menggantikan Neymar. Buruan mereka seperti Marco Verratti, Hector Bellerin, Paulo Dybala, Philippe Coutinho dan Ousmane Dembele tak ada yang berhasil diboyong ke Camp Nou.
Rentetan kegagalan merekrut pemain bintang ini membuat Dugarry kesal. Dia menilai petinggi Barcelona tidak berguna karena tak mampu mengelola uang yang dimiliki untuk membeli pemain top.
"Para direktur klub Barcelona tidak ada gunanya. Mereka kehilangan Alves dan mereka merekrut Lucas Digne. Uang bukan masalah karena mereka memilikinya," ujar Dugarry kepada SFR Sport1.
"Jika mereka ingin memiliki Dembele, yang harus mereka lakukan adalah membayar (sesuai permintaan Dortmund). Hal yang sama terjadi dengan Coutinho. Mereka harus berhenti tawar menawar atas 10 atau 20 juta euro. Kami harus membayar."
Dugarry juga menilai kalau pemain-pemain yang dibeli Barcelona dalam beberapa musim terakhir telah membuat klub terpuruk. "Dalam beberapa tahun terakhir, pemain yang direkrut telah menjadi bencana besar."