Sukses


Ditendang Barcelona, 5 Pemain Ini Malah Cemerlang

Barcelona - Di era modern, Barcelona mempopulerkan dengan gaya permainan tiki-taka. Kualitas para pemain Blaugrana pun dituntut untuk bisa menerapkan gaya permainan yang diinginkan.

Namun, tidak semua pemain cocok dengan gaya permainan Barcelona. Beberapa pemain memilih hijrah ke klub lain karena alasan tersebut.

Sejumlah pemain dengan nama besar juga memilih meninggalkan Barcelona. Alasannya bermacam-macam, tapi kebanyakan karena ingin menit bermain lebih hingga tawaran lebih menggiurkan dari klub lain.

 

Meski tergolong tidak buruk ketika membela Barcelona, para pemain yang hengkang ini mampu tampil lebih maksimal di klub barunya. Berikut 5 pemain yang bersinar usai tinggalkan Barcelona, seperti dirangkum Liputan6.com:

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

5. Giovanni van Bronckhorst

Giovanni van Bronckhorst menjadi salah satu full-back terbaik ketika sepak bola modern dipopulerkan. Empat musim van Bronckhorst membela Barcelona.

Van Bronckhorst sesungguhnya pilihan utama di lini belakang Blaugrana kala itu. Namun, pemain asal Belanda ini tidak pernah menonjol dan malah lebih bersinar ketika hijrah Feyenoord.

Hal itu terbukti dengan catatan yang ditorehkan Van Bronckhorst bersama Feyenoord dibanding Barcelona. Tiga tahun bersama Feyenoord dia tampil 88 kali dan mencetak delapan gol, sedangkan dengan kostum Barcelona hanya 71 kali dan empat gol.

3 dari 6 halaman

4. Yaya Toure

Barcelona kala itu menumpuk banyak pemain dengan posisi gelandang tengah. Pep Guardiola, yang menjadi pelatih anyar Blaugrana saat itu harus mendepak salah satu gelandang.

Yaya Toure menjadi tumbal dan dijual Barcelona ke Manchester City. Padahal, pemain internasional Pantai Gading itu punya kualitas hebat untuk bersaing di lini tengah Barcelona.

Tapi, bersama Manchester City, Yaya Toure mampu mencapai performa terbaiknya. Dia menjadi pemain kunci The Citizens dan mampu mempersembahkan trofi-trofi bergengsi.

4 dari 6 halaman

3. Ronaldo Luiz Nazario de Lima

Ronaldo Luiz Nazario de Lima hanya semusim bersama Barcelona. Penyerang asal Brasil ini mengantarkan Blaugrana memenangi Copa del Rey dan Piala Winners pada 1997.

Setelah torehan tersebut, Barcelona tergoda menjualnya ke Inter Milan. Dengan seragam Inter Milan, Ronaldo menjelma menjadi striker maut lewat gol-golnya.

Piala UEFA berhasil dia persembahkan untuk Inter Milan. Ronaldo kemudian hengkang ke Real Madrid dan terus menuai kesuksesan meski dibayangi cedera lutut. Dia juga berhasil mengangkat trofi Piala Dunia 2002 bersama Timnas Brasil.

5 dari 6 halaman

2. Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic meredup bersama Barcelona karena kurangnya kepercayaan dari Pep Guardiola, pelatihnya kala itu. Ibrahimovic akhirnya hanya semusim berkostum Blaugrana.

Padahal, sebelumnya Ibrahimovic jadi bomber haus gol Inter Milan. Selepas memutuskan hijrah dari Barcelona, AC milan jadi pelabuhan berikutnya untuk pemain asal Swedia tersebut.

Dua trofi dia persembahkan untuk AC Milan setelah kedatangannya. Paris Saint-Germain juga merasakan magis Ibrahimovic dengan meraih 12 trofi. Sekarang dia membela Manchester United, musim lalu ikut menyumbang trofi Liga Europa, Community Shield, dan League Cup.

6 dari 6 halaman

1. Luis Figo

Dicap sebagai pengkhianat Barcelona, karier Luis Figo memang lebih cemerlang dengan seragam Real Madrid. Barcelona sesungguhnya merugi kehilangan Figo.

Bersama Barcelona dan Real Madrid, pemain asal Portugal itu sama-sama mempersembahkan tujuh trofi. Namun, Figo lebih maksimal bersama Los Blancos terutama berkat torehan 38 golnya.

Setelah itu, Figo memilih bergabung dengan Inter Milan, prestasi masih mengiringinya. Terbukti empat gelar Scudetto berhasil dia berikan untuk Nerazzurri.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer