Bola.com, - Posisi sayap kanan di Barcelona kerap membuat Ernesto Valverde pusing. Sepanjang musim 2017-2018 pemain yang tampil di posisi tersebut kurang memuaskan.
Advertisement
Baca Juga
Pada laga leg kedua semifinal Copa del Rey 2017-2018 menghadapi Valencia, Valverde menurunkan Andre Gomes pada posisi tersebut. Namun, pemain asal Portugal itu gagal menunjukkan performa terbaik.
Alhasil, Valverde memasukkan rekrutan anyar, Philippe Coutinho, di posisi itu. Coutinho menggantikan Andre Gomes ketika pertandingan berjalan 46 menit.
Pemain asal Brasil itu tidak butuh waktu lama untuk mencetak gol. Memanfaatkan umpan Luis Suarez, Coutinho menceploskan gol pertamanya sejak berseragam Barcelona.
Penampilan apik Coutinho seolah menjawab masalah Valverde. Gelandang berusia 25 tahun itu membuktikan pantas menyandang status pemain termahal sepanjang sejarah Barcelona.
Sebelum kedatangan Coutinho, posisi sayap kanan kerap menjadi kelemahan Barcelona karena tidak ada yang memuaskan jika bermain di posisi tersebut. Lantas, siapa saja pesepak bola yang menjadi 'korban' ketika bermain di sayap kanan Barcelona?
Berikut ini adalah lima di antaranya:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gerard Deulofeu
Barcelona membawa pulang Gerard Deulofeu setelah tampil apik ketika memperkuat AC Milan. Blaugrana berharap Deulofeu dapat menggantikan peran Neymar yang pindah ke Paris Saint-Germain.
Namun, Deulofeu gagal memenuhi ekspektasi petinggi Barcelona. Padahal, pemain berusia 23 tahun itu biasa mengisi posisi tersebut ketika memperkuat AC Milan.
Alexis Sanchez Ungkap Motivasi Utama Gabung Manchester United https://t.co/tlKOlR0nhP
— Bolacom (@bolacomID) February 10, 2018
Banyak pihak menganggap kegagalan Deulofeu karena sistem bermain yang diusung oleh Valverde. Alhasil, lulusan akademi sepak bola Barcelona itu perlahan tersingkir ke bangku cadangan.
Kalah bersaing di tim inti Barcelona, Deulofeu memutuskan untuk menerima pinangan Watford. Sang pemain menjalani masa peminjaman hingga musim 2017-2018 usai.
Advertisement
Aleix Vidal
Ketika masih memperkuat Sevilla, Aleix Vidal biasa bermain di sayap kanan. Namun, posisi Vidal berubah menjadi bek kanan saat pindah ke Barcelona.
Kedatangan Valverde membuat Vidal sempat berharap dapat kembali ke posisi asalnya. Sempat bermain di sayap kanan, nyatanya Vidal dikembalikan ke bek kanan.
Performa Vidal di sayap kanan dinilai tidak sesuai ekspektasi. Kedatangan Coutinho membuat pemain berusia 28 tahun itu semakin kesulitan bersaing di posisi asalnya.
Situasi tersebut membuat Vidal merasa tidak betah di Camp Nou dan ingin pergi pada bursa transfer musim dingin 2018. Namun, pemain asal Spanyol itu urung hengkang.
Andre Gomes
Valverde tidak pernah lelah memberikan dukungan kepada Andre Gomes. Sang pelatih sering memberikan kepercayaan kepada pemain asal Portugal itu meski kerap bermain di bawah ekspektasi.
Ketika datang ke Barcelona, Andre Gomes disebut-sebut sebagai calon pengganti Xavi Hernandez. Namun, nyatanya dia gagal memenuhi ekspektasi karena gagal menampilkan permainan seperti ketika membela Valencia.
Penampilan pemain berusia 24 tahun itu membuat para pendukung Blaugrana mulai jengah. Mereka kerap meminta petinggi klub menjual Andre Gomes.
Alhasil, banyak pihak menganggap karier Andre Gomes di Barcelona sudah habis. Sang pemain diprediksi akan angkat kaki dari Camp Nou pada bursa transfer musim panas 2018.
Advertisement
Paco Alcacer
Paco Alcacer sering disebut-sebut sebagai penyerang masa depan timnas Spanyol. Julukan itu dia buktikan ketika masih memperkuat Valencia.
Kondisi itu membuat banyak pihak menggaruk kepala ketika Alcacer memutuskan pindah ke Barcelona karena sudah ada Luis Suarez di posisi penyerang tengah.
Alhasil, Alcacer kerap dimainkan di posisi sayap kanan. Pemain berusia 24 tahun itu diplot sebagai wide targetman layaknya Mario Mandzukic di Juventus.
Akan tetapi Alcacer gagal menunjukkan performa terbaik di posisi tersebut. Produktivitas Alcacer di Barcelona juga menurun. Musim ini saja, Alcacer baru mencetak dua gol dari 10 pertandingan La Liga.
Paulinho
Pembelian Paulinho dari Guangzhou Evergrande sempat menjadi tanda tanya. Paulinho dianggap punya reputasi buruk ketika masih memperkuat Tottenham Hotspur.
Nyatanya, Paulinho sukses menepis semua anggapan negatif. Pemain asal Brasil itu berhasil menjadi pilar di lini tengah Barcelona sepanjang musim 2017-2018.
Meski begitu, Paulinho gagal menunjukkan performa terbaik ketika dipasang di posisi sayap kanan. Sang pemain kerap kesulitan mengawal pemain sayap lawan.
Hal itu dapat dimaklumi karena Paulinho tidak punya kecepatan bermain di sana. Selain itu, dia juga tidak memiliki atribut untuk menjadi pemain sayap berkualitas.
Sumber: Marca
Advertisement