Sukses


Datangkan Arturo Vidal, Barcelona Dianggap Nodai Filosofi Klub

Jakarta - Kedatangan Arturo Vidal ke Barcelona terus menuai atensi publik, ada yang pro tak jarang juga yang kontra. Pada sisi kontra, alasan yang mengemuka adalah corak permainan Vidal yang dianggap tak sesuai filosofi permainan Barcelona.

Barisan pendukung mempertanyakan kebijakan klub yang dinilai ceroboh saat memilih Vidal lantaran dianggap tak sesuai dengan cara bermain Barcelona. Betapa tidak, Vidal dikenal sebagai gelandang agresif yang liar di lini tengah. Permainannya terkenal keras dan terkadang kasar, membuatnya selalu dekat dengan kartu kuning wasit.

Gaya bermain Vidal itu jauh berbeda dibanding cara Barcelona memainkan sepak bola. Selama bertahun-tahun Barcelona dikenal dengan sepak bola indah.

Selain itu, gelandang-gelandang Barcelona sejauh ini dihiasi oleh pemain yang cenderung memperlakukan bola dengan lembut, jauh berbeda dengan Vidal.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Jawab Kritik

Terlebih, Vidal kini sudah berusia 31 tahun. Sejauh ini, Barcelona selalu dikenal sebagai tim yang menyukai para pemain muda. Terbukti sebelum Vidal, Barcelona terlebih dahulu mendatangkan Arthur Melo, Clement Lenglet, dan Malcom.

Direkrut Olahraga Barcelona Eric Abidal mencoba menanggapi kritik tersebut. Baginya, Barcelona hanya berusaha memperkuat skuat demi berprestasi di musim baru. Vidal adalah salah satu pemain yang dianggap cocok oleh pelatih.

"Anda berbicara soal filosofi, tetapi ada pemain lain yang diminati Barca. Saya pikir kami harus beradaptasi pada skuat yang ada dan membuatnya sekuat mungkin. Pelatih-lah yang harus membuat keputusan," ujar Abidal dikutip dari marca.

3 dari 3 halaman

Aktivitas Transfer

Selain itu, Barcelona juga dikritik pihak eksternal saat mendatangkan Malcom dan Vidal. Barca dituding menyerobot negosiasi tim lain demi mendapatkan kedua pemain itu. Pada kasus Malcom, Barca menyerobot AS Roma dan pada kasus Vidal, klub Catalan itu menyerobot Inter Milan.

Abidal merasa tidak ada yang salah dengan aktivitas transfer Barca tersebut. Baginya Barca tetap melakukan segalanya dalam kaidah peraturan yang berlaku.

"Saya tidak tahu apakah kami punya rencana untuk mendatangkan pemain dengan cepat atau tidak. Saya tahu kami memiliki tim yang bekerja secara internal, yang menaruh nama di atas meja dan dari situlah keputusan dibuat."

"Jika kami bisa membeli pemain secepat mungkin, maka semuanya kian bagus. Kami beradaptasi pada situasi dan pasar. Lebih cepat kesepakatan itu lebih baik," tandas Abidal.

Sumber: Bola.net

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer