Bola.com, Jakarta - Real Madrid menjadi satu di antara pembahasan kalangan pecinta sepak bola di Spanyol. Sayang, bukan sisi positif, melainkan performa negatif Real Madrid pada awal musim ini.
Advertisement
Baca Juga
Fakta terakhir, Real Madrid meraih hasil buruk pada jornada 8 setelah takluk dari Alaves, di Estadio de Mendizorroza. Sebelumnya, Los Blancos tidak bisa menang dalam tiga laga terakhir di semua ajang kompetisi.
Pada, di atas kertas, Real Madrid lebih diunggulkan dibanding Alaves. Tapi, Real Madrid tidak dalam performa terbaiknya sehingga harus menelan kekalahan dari tuan rumah.
Serangkaian hasil buruk tersebut membuat Los Blancos sedang dilanda krisis. Banyak yang memprediksi kalau posisi pelatih Julen Lopetegui terancam. Berikut ini 5 hal yang menyebabkan Real Madrid sedang berada dalam kesulitan seperti dilansir AFP.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lini Depan Kurang Berkualitas
Kehilangan pemain yang mencetak 30 gol dalam sembilan musim berturut-turut akan meninggalkan lubang yang besar bagi tim mana pun. Namun, yang lebih mengejutkan adalah Los Blancos tidak membeli pengganti dari Cristiano Ronaldo.
Presiden Florentino Perez tertarik merekrut Eden Hazard pada musim panas tetapi gagal. Selain itu, minat mereka terhadap Harry Kane dan Robert Lewandowski juga tidak ada hasilnya.
Sebaliknya, Lopetegui dipaksa bergantung kepada Karim Benzema, yang penampilannya sudah mengalami penurunan drastis, dan Mariano Diaz yang belum bisa menembus tim utama. Madrid kini harus menanggung risikonya.
Advertisement
Area Belakang Rapuh
Real Madrid sangat kesulitan mencetak gol tetapi pertahanan mereka juga terlihat rapuh. Sergio Ramos pantas mendapat kritik setelah bermain buruk pada awal musim ini dan membuat beberapa kesalahan saat melawan Alaves.
Thibaut Courtois bertanggung jawab atas gol kemenangan Manu Garcia dan kebijakan Julen Lopetegui merotasi kiper bukan keputusan yang bagus. Lopetegui memainkan Courtois untuk kompetisi La Liga dan Keylor Navas di Liga Champions sehingga hal itu mungkin perlu dipertimbangkan lagi
Alvaro Odriozola yang menggantikan Dani Carvajal di posisi bek kanan juga membuat tim kesulitan dan terlihat gugup.
Pemain Kreatif Cedera
Dani Carvajal dan Marcelo adalah pemain kunci bagi Zinedine Zidane pada musim lalu. Mereka bisa memberikan solusi dalam situasi tertekan dan juga menambah serangan di sisi sayap. Sayangnya, kedua pemain tersebut saat ini absen karena cedera dan Madrid sangat kehilangan mereka.
Lopetegui tidak beruntung dengan cedera. Benzema terpaksa ditarik saat jeda ketika melawan Alaves dan pergantian Gareth Bale sepertinya sudah terlambat.
Bale absen saat Madrid kalah melawan CSKA Moscow di Liga Champions dan begitu juga Isco, yang baru pulih dari operasi usus buntu. Pemain pengganti seperti Marco Asensio seharusnya bisa bermain lebih baik tetapi absennya beberapa pemain penting membuat Madrid menderita.
Advertisement
Kelelahan Seusai Piala Dunia
Luka Modric pada bulan lalu mengaku merasa kelelahan secara fisik dan emosional setelah memimpin Kroasia ke final Piala Dunia. Walhasil, bisa saja bukan semata Modric.
Raphael Varane, yang bertanggung jawab atas gol kemenangan Alaves, merupakan bagian penting dari kesuksesan Prancis di Rusia sementara Courtois, Carvajal, Ramos, Nacho, Isco, Asensio, Lucas Vazquez, Odriozola, Marcelo dan Casemiro semuanya terlibat di babak sistem gugur.
Reeal Madrid bukanlah satu-satunya tim yang terkena dampak tetapi musim panas mereka sangat pendek, mengingat mereka juga mencapai final Liga Champions pada 26 Mei, kurang dari tiga minggu sebelum Piala Dunia bergulir.
Kepergian Zidane
Zinedine Zidane mampu memberikan kesuksesan besar di Real Madrid. Pelatih asal Prancis itu sangat populer di kalangan para pemain. Dia menggabungkan rasa saling menghormati dengan gaya kepelatihannya yang santai sehingga pemain punya kepercayaan diri untuk memberikan yang terbaik.
Namun, Zidane pergi di saat puncaknya setelah memimpin Madrid meraih juara Liga Champions tiga kali secara beruntung, dan mungkin tidak mengherankan kalau pelatih-pelatih seperti Mauricio Pochettino, Jurgen Klopp dan Massimiliano Allegri tidak merasa cukup yakin untuk menggantikannya.
Lopetegui harus diakui bisa menikmati kesuksesan dengan sejumlah pemain Spanyol di Madrid saat bertugas di tim nasional tetapi kemudian dipecat sebelum menyelesaikan pekerjaan tersebut. Yang paling penting, dia bukanlah Zidane.
Sumber: Bola.net
Advertisement