Jakarta - Mengacu kepada aturan yang berlaku di La Liga, usia jabatan caretaker Santiago Solari sebagai pelatih Real Madrid seharusnya sudah berakhir. Sebab, sejak ditunjuk, Real Madrid hanya punya waktu dua pekan mencari pelatih permanen menggantikan Julen Loptegeui.
Kekalahan demi kekalahan yang dialami Real Madrid telah membuat manajemen mengambil keputusan mengejutkan di awal musim ini. Pada 29 Oktober lalu, Real Madrid mengumumkan pemberhentian mantan pelatih timnas Spanyol tersebut dari jabatannya.
Advertisement
Sebagai gantinya, Real Madrid lalu menunjuk Solari--pelatih yang sebelumnya menangani tim Castilla. Statusnya sebagai pelatih caretaker. Dan sesuai aturan yang dikeluarkan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) pelatih yang dipecat di tengah musim, Real Madrid hanya punya waktu dua pekan untuk menunjuk pelatih permanen hingga akhir musim.
Artinya, durasi Solari sebagai pelatih caretaker seharusnya sudah usai Sabtu lalu atau Minggu dinihari WIB (11/11/2018). Wajar bila wartawan kemudian menanyakan status Solari usai pertandingan melawan Celta Vigo yang dimenangkan Real Madrid dengan skor 4-2.
"Pada prinsipnya, besok adalah hari terakhir saya," kata Solari saat itu seperti dilansir AS.
Real Madrid sejauh ini belum mengeluarkan pengumuman resmi terkait status Solari. Namun media-media ternama seperti AFP dan Reuters melaporkan bahwa RFEF telah mengkonfirmasi pengangkatan Solari sebagai pelatih permanen Los Blancos. Seperti dilansir AS, kedua media itu menyebutkan bila Solari telah memenuhi syarat yang ditetapkan RFEF.
"Semua sudah beres, Real Madrid telah menyerahkan kontraknya dan tidak ada masalaj," ujar sumber AFP di RFEF. Laporan lain dari presenter Jugones, Josep Pedrerol, menyebutkan bahwa durasi jabatan Solari sebagai pelatih Real Madrid telah diperpanjang hingga akhir musim. Selanjutnya, Real Madrid akan menyodorkan kontrak baru hingga 2020. Menurutnya, pegumuman mengenai hal ini kemungkinan bakal disampaikan Real Madrid pada pekan ini.
Dibanding dengan pengalaman Lopetegui sebagai pelatih, Solari sebenarnya jauh tertinggal. Sebelum diangkat sebagai pelatih Real Madrid, Lopetegui sempat menukangi FC Porto dan timnas Spanyol. Sementara Solari lebih banyak menangani skuat usia muda Los Blancos. Pria asal Argentina itu sama sekali belum pernah menangani tim utama klub profesional.
Dan sebelum ditunjuk untuk menggantikan Lopetegui, Solari hanyalah pelatih tim Real Madrid Castilla. Tim cadangan Los Blancos ini hanya tampil pada Seguna Division grup B.
Namun kehadiran Solari ternyata membawa perubahan besar bagi. Sejak menjabat sebagai pelatih, Solari sudah empat kali membawa Los Blancos menang secara beruntun. Magis Solari mulai terlihat saat Real Madrid bertandang ke markas UD Melilla pada babak 32 besar Copa del Rey, 1 November lalu. Dalam duel ini, Real Madrid berhasil menang 4-0.
Dua hari kemudian, Real Madrid mengalahkan Real Valladolid 2-0 di Santiago Bernabeu. Sedangkan di pentas Liga Champions, Solari membawa Real Madrid pesta gol 5-0 di markas FC Viktoria Plzen (8/11). Sedangan yang terbaru, Real Madrid kembali menang 4-2 di markas Celta Vigo dalam lanjutan La Liga yang berlangsung, Senin WIB (12/11/2018).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Awal yang Baik
Ini petanda baik bagi Solari. Sebab 4 kemenangan beruntun ini jadi awal terbaik bagi pelatih baru Real Madrid dalam kurun waktu 116 tahun terakhir. "Faktanya adalah, kami benar-benar senang kepadanya," ujar salah seorang petinggi Real Madrid, Emilio Butragueno.
"Tidak perlu diragukan lagi, dia datang pada saat yang khusus dan dia telah mampu mencapai hasil yang sangat baik," ujar Butragueno kepada Movistar+, dilansir Marca.
Menurut Marca, kemenangan demi kemenangan Real Madrid bukanlah kebetulan. Sebaliknya, media Spanyol itu peran Solari sangat besar dalam mengangkat perfroma Los Blancos. Setidaknya ada tiga perbedaan yang terlihat di era Solari dan Lopetegui.
Salah satunya adalah keberanian Solari menurunkan pemain muda. Strategi ini pun melambungkan nama Vinicius Junior yang didatangkan bulan Juli 2018 lalu.
Saat ini, pemain asal Brasil itu mulai mendapat kepercayaan memperkuat tim senior Los Blancos. Sejak kehadiran Solari, Vinicius sudah memperkuat Real Madrid selama 135 menit dan menyamai rekor Iker Casillas sebagai pemain termuda ketiga Real Madrid yang tampil di ajang Liga Champions. Rekor ini tercipta saat Vincius tampil melawan Victoria Plzen (8/11/2018).
Advertisement
Penerus Zidane?
Real Madrid bukan kali ini saja mengganti pelatih saat kompetisi masih berjalan. Sebelumnya, Los Blancos juga melakukan hal yang sama terhadap Rafael Benitez 2015 lalu. Pelatih asal Spanyol itu juga dipecat di tengah jalan. Dan sebagai gantinya, manajemen El Real menunjuk Zinedine Zidane yang sebelumnya juga bestatus pelatih tim cadangan.
Debut Zidane sebagai pelatih Real Madrid juga berjalan. Lima hari usai diangkat sebagai pelatih, Real Madrid mengalahkan Deportivo de La Coruna 5–0 pada lanjutan La Liga.
Pada 2 April, Zidane kembali mengukir hasil memukau lewat kemenangan 2-1 Real Madrid atas musuh bebuyutan Barcelona pada El Clasico yang berlangsung di Camp Nou. Hasil ini sekaligus menghentikan rekor 39 laga tak terkalahkan Blaugrana. Zidane juga jadi menajer pertama yang memenangkan El Clasico pertama setelah Bernd Schuster (Desember 2007).
Di musim pertamanya bersama Real Madrid, Zidane sudah berhasil mempersembahkan trofi Liga Champions dan posisi kedua di Liga Spanyol. Sebelum akhirnya mengundurkan diri, tahun lalu, Zinedine Zidane telah memberikan satu gelar La Liga dan tiga gelar Liga Champions kepada Real Madrid. Ini di luar gelar-gelar turnamen kelas dua lainnya.
"Zidane adalah yang terbaik sepanjang masa dan ktia akan membiarkannya di situ. Kami tidak dapat membandingkan diri kami dengannya," ujar Solari dilansir Football Espana.
Empat kemenangan yang diraih Real Madrid memang belum menjadi jaminan Solari bakal sesukses Zidane. Apalagi, tim-tim yang dihadapi levelnya masih di bawah Real Madrid.
Bulan madu yang indah bukanlah jaminan keharmonisan rumah tangga. Begitu juga dengan hubungan Solari dan Real Madrid. Empat kemenangan beruntun yang sudah diraih Real Madrid, belum menjamin kualitas pria asal Argentina tersebut. Ujian masih panjang dan hasilnya tetap akan diukur lewat persembahan trofi dan gelar bagi Los Blancos.
Sebagai pelatih permanen, tanggung jawab Solari tidak lagi sebatas 12 hari kerja. Kecerdikannya bakal diuji dalam mengangkat posisi Real Madrid di papan klasemen La Liga 2018/19 yang masih berada di urutan keenam atau terpaut 4 poin dari pemuncak klasemen, Barcelona. Perjuangan berat juga menanti Real Madrid di ajang Liga Champions. Sedangkan ujian lainnya adalah, duel El Clasico melawan musuh bebuyutan Barcelona.