Sukses


3 Transfer Musim Dingin Gagal di La Liga

Bola.com, Jakarta - Jendela transfer musim dingin sudah dibuka sejak awal Januari 2019 ini. Klub-klub kontestan La Liga Spanyol mulai mencari pemain yang bisa meningkatkan kekuatan skuat mereka.

Salah satu klub La Liga yang mendatangkan pemain baru pada bulan ini adalah Real Madrid. Klub asuhan Santiago Solari itu berhasil mengamankan tanda tangan pemain muda berbakat Brahim Diaz dari Manchester City.

Sang rival Barcelona juga tidak mau kalah. Mereka juga mendatangkan pemain baru dengan meminjam Jeison Murillo dari Valencia.

Meskipun begitu, tidak ada jaminan pemain anyar yang datang mampu tampil bagus dan mengangkat performa timnya. Bahkan, tidak sedikit pemain yang penampilannya mengecewakan setelah didatangkan pada bursa transfer musim dingin.

Berikut ini tiga transfer Januari terburuk di La Liga seperti dilansir Sportskeeda.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Leo Baptistao

Musim 2013-2014 adalah musim yang ingin dilupakan striker Brasil, Leo Baptistao. Tampil cemerlang di Rayo Vallecano pada musim 2012-13, Baptistao direkrut oleh Atletico Madrid pada musim panas musim 2013/14. Namun, ia hanya menjadi starter lima kali di liga sebelum dipinjamkan ke Real Betis pada Januari 2014.

Baptistao diperkirakan akan bersinar dengan Betis karena bakal mendapat kesempatan bermain dan punya peluang untuk menjadi pahlawan karena mereka berjuang di zona degradasi. Tetapi itu tidak terjadi dan Baptistao membutuhkan sembilan pertandingan untuk mencetak gol pertama dan satu-satunya untuk klub.

Real Betis terdegradasi pada musim itu dan finis di posisi juru kunci. Sementara itu, mantan rekan setim Baptistao di Atletico merayakan pesta juara La Liga. Dia mungkin akan lebih baik menjadi penghangat bangku cadangan untuk sang juara daripada bergabung dengan Real Betis.

3 dari 4 halaman

Maxi Lopez

Pada tahun 2005, Barcelona melakukan transfer yang sangat tidak efektif dengan merekrut Lopez pada bulan Januari dari River Plate dengan harga 6,5 juta euro.

Pemain Argentina itu langsung mendapat tugas untuk menggantikan Henrik Larsson yang cedera. Meski mencetak gol penting melawan Chelsea dalam debutnya di Liga Champions, Lopez langsung menjadi penghangat bangku cadangan permanen sebelum tersingkir dari skuat Barcelona.

Setelah Henrik Larsson kembali pulih dan munculnya Lionel Messi, Lopez tidak dibutuhkan lagi di Camp Nou. Lopez hanya membuat 19 penampilan untuk Barcelona dengan mencetak satu gol di La Liga saat dipinjamkan ke Mallorca dan dia akhirnya dilepas Barcelona ke CSKA Moscow.

4 dari 4 halaman

Yerry Mina

Pada Januari 2018, Barcelona kembali melakukan pembelian yang tidak efektif lainnya saat memboyong bek muda Yerry Mina dari Palmeiras seharga 11,8 juta euro.

Bek tengah Kolombia itu hanya membuat satu penampilan selama tiga bulan pertamanya di Camp Nou. Mina pada akhirnya bisa kembali mendapat kesempatan bermain setelah Barcelona mengalami krisis pemain belakang akibat cedera pada akhir musim.

Setelah Barcelona mengunci gelar liga, Mina mendapat kesempatan menjadi starter saat mereka kalah 5-4 dalam pertandingan melawan Levante di La Liga. Itu merupakan kekalahan satu-satunya Blaugrana di liga dan Mina kerap melakukan kesalahan sepanjang pertandingan.

Meski tampil mengesankan dengan Kolombia di Piala Dunia 2018, pemain berusia 23 tahun itu tidak bahagia di Camp Nou dan Barcelona pada akhirnya menjual sang pemain ke Everton dengan keuntungan 20 juta euro.

Sumber: Bola.net

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer