Sukses


3 Alasan Real Madrid Bakal Mendepak Santiago Solari Musim Depan

Bola.com, Jakarta - Real Madrid kalah 0-1 dari Barcelona di Santiago Bernabeu dalam lanjutan kompetisi La Liga Minggu (3/3/2019) dini hari WIB. Madrid sekarang mengumpulkan 48 poin dari 26 pertandingan, sementara Barcelona meraih 60 angka. Rivalitas yang terkesan tak berimbang.

Raksasa Catalan sekarang sudah hampir pasti akan memenangkan gelar La Liga ke-26 mereka tahun ini. Sementara itu, Los Blancos mungkin harus puas dengan finis di urutan ketiga.

Itu juga merupakan kekalahan kedua Madrid dari musuh bebuyutan mereka dalam kurun waktu 3 hari. Sebelumnya Barca mengalahkan mereka 3-0 di leg kedua semifinal Copa Del Rey untuk lolos ke final.

Satu-satunya peluang Madrid untuk meraih gelar pada musim ini adalah di Liga Champions. Namun, kompetisi itu juga tidak akan mudah untuk Los Blancos.

Santiago Solari yang ditunjuk pada bulan Oktober lalu sudah melakukan pekerjaan yang cukup baik dengan memperbaiki posisi mereka di klasemen liga. Namun, pria asal Argentina itu mungkin tidak akan bertahan lama sebagai pelatih Los Blancos.

Berikut ini tiga alasan mengapa Santiago Solari mungkin akan segera dipecat Real Madrid seperti dilansir Sportskeeda.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.</p

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Gagal Membereskan Masalah di Pertahanan

Real Madrid hanya meraih 9 clean sheet dalam 26 pertandingan di La Liga sejauh ini dan kebobolan melawan hampir semua tim besar. Barcelona sudah mencetak 10 gol melawan mereka dalam empat pertandingan, termasuk 5 gol dalam pertadingan La Liga di Camp Nou pada Oktober tahun lalu.

Selain itu, CSKA Moscow juga berhasil mengalahkan mereka 3-0 di Bernabeu dalam pertandingan grup Liga Champions. Mereka sudah kebobolan 3 gol atau lebih pada 5 kesempatan terpisah pada musim ini, dan itu pasti tidak diharapkan dari klub terbesar dan paling sukses di dunia.

Sergio Ramos sudah menjadi pemain yang luar biasa bagi Real dan tampil dalam lebih dari 600 pertandingan untuk mereka. Namun, sekarang terbukti bahwa Ramos sudah melewati masa jayanya dan tidak bisa memimpin pertahanan mereka lagi. Dia hampir berusia 34 tahun dan tidak mengejutkan jika ini adalah musim terakhirnya di klub.

Raphael Varane adalah bek tengah yang elegan, tetapi tidak cukup kuat untuk memimpin pertahanan Los Blancos. Akibatnya, kombinasi Ramos dan Varane beberapa kali terlihat kesulitan untuk mengatasi kecepatan dan trik pemain depan lawan.

3 dari 4 halaman

Terlalu Kaku Menerapkan Formasi

Real Madrid sudah bermain dengan formasi 4-3-3 di hampir semua pertandingan pada musim ini dan Solari belum bereksperimen dengan formasi lain meski tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. Kelemahan pertahanan mereka diekspos oleh penyerang top seperti Barcelona, ​​namun Solari tidak mencoba formasi lain seperti 4-2-3-1 misalnya.

Memainkan Casemiro dan Federico Valverde sebagai double pivot akan memperkuat pertahanan mereka, karena akan memberikan perlindungan yang lebih baik untuk bek tengah mereka. Casemiro adalah gelandang yang bagus dan mempunyai Valverde di sisinya akan memungkinkannya meredam pemain seperti Lionel Messi dan Luis Suarez.

Sangat jelas bahwa Toni Kroos tidak bisa berkontribusi saat bertahan dan karena itu, ia bisa saja dicoret dari starting XI melawan Barcelona. Namun, Solari memainkan kombinasi lini tengah dari Kroos dan Luka Modric dan harus menanggung akibatnya. Dia menarik Kroos dan memasukkan Valverde di babak kedua, tetapi sepertinya sudah terlambat.

Memainkan Valverde dan Casemiro sebagai gelandang bertahan juga akan membuat Modric sering melakukan serangan dan juga melepas umpan berkualitas ke pemain sayap Vinicius Junior dan Lucas Vazquez. Kroos adalah pengoper bola yang sangat bagus, tetapi tidak bisa mempertahankan penguasaan bol sebanyak yang seharusnya saat bermain dalam formasi 4-3-3.

4 dari 4 halaman

Real Madrid Terancam Tanpa Gelar Musim Ini

Real Madrid sebenarnya beresiko menyelesaikan musim tanpa gelar karena satu-satunya peluang realistis yang mereka miliki hanya di Liga Champions. Selain itu, sangat tidak mudah memenangkan empat gelar Liga Champions secara beruntun karena tidak ada tim yang pernah melakukannya dalam 59 tahun terakhir. Apalagi, mereka sudah kehilangan Cristiano Ronaldo yang memainkan peran penting dalam meraih tiga gelar Liga Champions secara beruntun untuk Los Blancos.

Kekalahan melawan Barcelona kemarin nyaris menghancurkan harapan mereka untuk memenangkan gelar liga ke-34 mereka. Barcelona sudah menyingkirkan Madrid dari Copa Del Rey. Madrid memang berhasil memenangkan Piala Dunia Antar Klub, tetapi itu tidak terlalu bergengsi.

Memenangkan Liga Champions atau setidaknya finis di runner-up masih bisa menyelamatkan pekerjaan Solari, tetapi hal itu tentu tidak mudah mengingat performa Madrid di berbagai kompetisi belakangan ini. Mereka diperkirakan bisa lolos ke perempat final dengan menyingkirkan Ajax Amsterdam setelah menang 2-1 di leg pertama di Amsterdam, tetapi kompetisi akan semakin ketat secara bertahap.

Real mungkin akan menghadapi tim-tim seperti PSG, Manchester City atau Bayern Munchen di perempat final dan mereka bisa menjadi batu sandungan buat pasukan Solari. Madrid selalu menjadi tim yang hebat di Liga Champions, tetapi reputasi menakutkan yang mereka miliki mungkin tidak bisa menyelamatkan mereka tahun ini.

Sumber: Bola.net

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer