Sukses


5 Playmaker Ulung di Pentas Kompetisi La Liga Spanyol

Bola.com, Jakarta - Gol adalah aspek yang paling penting dalam sebuah permainan sepak bola. Menyarangkan bola di belakang gawang lawan terutama merupakan alasan mengapa 22 orang berlari di sekitar lapangan atas desakan ribuan penonton di tribun dan jutaan orang di seluruh dunia.

Striker menikmati popularitas tertinggi di dunia sepak bola, karena mereka yang kerap melakukan selebrasi usai mencetak gol.

Tapi sejatinya mereka butuh bantuan pemain lain untuk menjebol gawang lawan. Sepak bola sebuah permainan yang mengedepankan proses.

Playmaker ditugaskan untuk menciptakan peluang mencetak gol untuk rekan satu tim mereka. Pemain di posisi ini sangat dihormati sepanjang sejarah karena kemampuan luar biasa mereka untuk melihat ruang dan posisi bermain penyerang yang bertugas menyelesaikan peluang emas menjadi gol.

Satu-satunya kompetisi yang mungkin lebih mengutamakan kreativitas pemain daripada aspek yang lain adalah La Liga Spanyol.

Di kompetisi satu ini mengedepankan penguasaan bola. Untuk bisa menjalankan patron itu, seorang pemain dididik sejak usia dini dengan visi dan teknik distribusi bola. Jangan harap seorang pesepak bola bisa menaklukkan La Liga jika mereka tak punya bekal teknik individu mumpuni.

Selama bertahun-tahun, beberapa playmaker terhebat di dunia telah menghiasi La Liga. Mulai dari Diego Maradona, Johan Cruyff, dan Gunter Netzer di masa lalu hingga legenda generasi baru seperti Zinedine Zidane, Michael Laudrup, Andres Iniesta dan Ronaldinho.

Saat ini di kompetisi La Liga Spanyol bertabur playmaker-playmaker ulung. Siapa saja mereka?

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Koke

Koke membela Atletico Madrid sejak tahun 2000, setelah bergabung dengan akademi klub tersebut di usia delapan tahun.

Ia memulai debut di level seniorpada tahun 2009. Koke jadi sosok pengendali permainan Atletico Madrid sejak Diego Simeone jadi nakhoda tim pada musim 2011-2012.

Ia sosok penting di balik keberhasilan klub memenangi Liga Europa dan Piala Super Eropa.

Kemampuan pemain berusia 27 tahun sebagai playmaker itu diakui lewat pemanggilan ke Timnas Spanyol, yang selama ini didominasi bintang-bintang Barcelona dan Real Madrid.

Koke mendapat pujian karena kemampuan passingnya dan mendapat pujian dari banyak rekan-rekannya, termasuk Xavi playmaker yang melegenda.

Meskipun ia dinilai punya titik lemah dari sisi ofensif, terbiasa menjalankan strategi bertahan ala Simeone.

3 dari 6 halaman

Luka Modric

Luka Modric adalah pemenang Ballon d'Or 2018. Gelandang tengah asal Kroasia itu juga menjadi Pemain Terbaik Pria FIFA dan UEFA.

Pemain Real Madrid ini memutus rantai dominasi, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Pemain 34 tahun itu tiba di Spanyol bersama Real Madrid pada musim panas 2012.  Ia membantu klub mencapai periode paling sukses dalam sejarah modern.

Tim ibu kota Spanyol itu mendapat banyak manfaat dari beragam kemampuannya sebagai playmaker.

Luka Modric adalah gelandang pengatur permainan jempolan. Ia memiliki kemampuan untuk mengendalikan tempo pertandingan dari lini tengah. Zinedine Zidane amat mengandalkan keahliannya untuk membantu Real Madrid bangkit kembali ke puncak.

4 dari 6 halaman

Nabil Fekir

Nabil Fekir jadi bintang utama Lyon selama enam musim terakhir. Ia produk asli akademi klub, dan penampilannya bersama di Ligue 1 menarik perhatian sejumlah klub top Eropa.

Pemain 26 tahun itu adalah pelari cepat dengan kemampuan dribel bola yang menakjubkan. Ia kemampuan passing yang mumpuni.

Ia dikabarkan digaet Liverpool pada musim panas 2018, tetapi kepindahan itu gagal karena masalah kebugaran.

Dengan hanya satu tahun tersisa di kontraknya dengan Lyon, pemenang Piala Dunia membuat keputusan mengejutkan pindah Real Betis, dan ia pentualangan baru dengan sempurna, mencetak gol melawan Barcelona pada pertandingan kedua klub bersama klub barunya.

5 dari 6 halaman

Santi Cazorla

Sepak bola adalah permainan yang indah yang kadang-kadang memunculkan kisah-kisah emosional para pemain saat melakukan aksi brilian di lapangan.

Musim lalu, Santo Cazorla menciptakan dongeng comeback paling luar, usai vonis cedera berat yang memaksanya menepi dari lapangan hijau dalam waktu yang lama.

Pemain berusia 34 tahun itu awalnya jadi bintang La Liga untuk Villareal dan kemudian Malaga (yang ia bantu lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya pada 2012), sebelum pindah ke ke Arsenal menikmati tantangan di Premier League.

Di bawah asuhan Arsene Wenger, Cazorla melambung menjadi salah satu pemain paling efektif di liga, dan raja assist buat The Gunners.  Sumbansih 35 assist dan 129 penampilan yang menjadi bukti dari hal ini.

Namun, cedera tendon Achilles kanannya pada Oktober 2016 menghambat karier cemerlangnya.

Robekan otot akan berubah menjadi gangren (suatu kondisi medis di mana jaringan menjadi terinfeksi dan 'makan' ke dalam tendon) dan Cazorla akhirnya terpaksa menjalani delapan operasi pada pergelangan kaki. Ia melakukan cangkok kulit untuk memperbaiki tendon yang rusak.

Ia sempat akan diamputasi dan diragukan bisa kembali bermain. Arsenal melepasnya pada 2018 dengan kondisi cedera parah.

Namun, lewat perjuangan berliku Cazorla kembali ke klub masa kecilnya Villareal, dan meskipun tak terlibat dalam laga kompetitif selama lebih dari tiga tahun, ia kembali bermain dan menemukan bentuk permainan terbaik musim lalu.

Dia menyumbang 10 assist di La Liga musim lalu dan namanya kembali masuk Timnas Spanyol. Cazorla juga dinobatkan sebagai Pemain Villareal Musim 2018-2019.

6 dari 6 halaman

Lionel Messi

Lionel Messi sepanjang kariernya telah terbukti tidak hanya menjadi salah satu pemaindengan koleksi gol seabrek, tetapi juga menjadi seorang playmaker terhebat.

Dengan torehan 169 assist dari 452 pertandingan, pemain asli Rosario, Argentina itu sejauh ini merupakan pemain paling produktif dalam hal assist dalam sejarah La Liga. Ia telah memuncaki daftar assist di lima musim terakhir.

Messi diberkati dengan visi bermain yang sangat baik untuk melihat ruang yang tidak dilihat orang lain, sementara juga memiliki teknik yang diperlukan untuk memilih operan yang paling sulit. Di Barcelona Messi bisa bermain sama bagus sebagai penyerang atau gelandang serang.

Sumber: Sportskeeda

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer