Bola.com, Madrid - Kota Madrid menjadi satu di antara area di kawasan Eropa yang memiliki banyak pesepak bola kondang. Tak hanya Real Madrid dan Atletico Madrid, ibukota Spanyol ini punya Leganes, Getafe dan Rayo Vallecano.
Tak heran jika banyak nama berseliweran di Madrid, baik yang sudah berstatus mantan atau masih aktif. Namun, jika Sahabat Bola.com membayangkan bisa dengan mudah bersua para bintang lapangan hijau tersebut di 'jalanan' Madrid, bayangan itu wajib dibuang.
Advertisement
Nyatanya, memang tak mudah bertemu para mantan atau pesepak bola aktif berada di area publik. Mal, cafe atau trotoar di jalan protokol Madrid, dianggap tak ramah bagi para bintang sepak bola.
Setidaknya, itulah yang terungkap dari Oscar Martinez dan beberapa orang yang saya temui. Oscar, yang berprofesi sebagai sopir pribadi, mengungkapkan, para pesepak bola memiliki kehidupan berbeda.
"Mereka hanya keluar ke pusat kota Madrid dalam momen-momen tertentu saja. Di luar itu, mereka hanya ada di beberapa tempat khusus, dan hanya sedikit orang yang tahu," jelas Oscar.
Tanggapan Oscar senada dengan beberapa orang yang saya temui di sepanjang Gran Via, jalanan di pusat kota Madrid. Mereka sepakat, dunia para pesepak bola, terutama yang berkostum Real Madrid dan Atletico Madrid, 'berbeda'.
"Saya pikir itu demi keamanan dan kenyamanan mereka. Kami paham para pemain harus berkonsentrasi dan menjaga privasi serta kebugaran. Mungkin ada juga karena arahan pelatih," sebut Natalia Portaz, seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi seni di kota Madrid.
Bagi saya, ucapan mereka seolah menjadi sinyal jika ada eks pemain atau bintang aktif berada di area sekitar Gran Via atau jalanan protokol lain, menjadi sebuah 'hadiah'. Dan, ternyata keberuntungan tersebut datang untuk saya.
Kemarin, saya dan beberapa jurnalis menyempatkan waktu untuk menuju taman kota, yang memang tak jauh dari hotel. Rencana awal, kami hanya ingin sekadar berfoto sembari menunggu bus yang akan membawa kami ke Stadion Wanda Metropolitano, untuk melakukan tur stadion sekaligus menyaksikan sesi latihan Diego Costa dkk.
Namun, sebelum sampai di taman kota, kami melihat sebuah 'hadiah'. Yup, saya mengenali dua wajah, meski mereka menggunakan topi. Mereka tak lain mantan striker Real Madrid, Fernando Morientes dan eks gelandang Atletico Madrid, Milinka Pantic.
Saya tak ingin menyia-nyiakan hal tersebut. Saya dan jurnalis asal Rusia, Alex 'Putin', sepakat mengikuti langkah Morientes dan Pantic. Meski saya yakin, tapi tetap saja harus melihat dari dekat dua sosok legendaris tersebut.
Tepat di area seberang Fuente de Neptuno, atau Patung Neptuno, kami memberanikan diri memanggil nama mereka. Saya kebagian Morientes, sementara Alex mendapat jatah Pantic.
"El Moro!", ucap saya, agak sedikit keras. El Moro adalah panggilan populer Fernando Morientes selama berkarier, terutama di Real Madrid. Dan...ternyata dia mendengar suara panggilan itu, lalu menengok ke belakang, dan tersenyum. "Ya...hola," kata Morientes.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Diskusi Derbi Madrid
Sontak, saya tak menyia-nyiakan hal itu. Artinya, sebelum orang di sekeliling tahu keberadaan Morientes dan Pantic, saya 'menculik' sang mantan penggawa Timnas Spanyol tersebut.
Akhirnya, kami sempat berbincang tentang beberapa hal bersama Morientes dan Pantic, termasuk jelang laga Atletico Madrid kontra Real Madrid. Seperti masih bermusuhan, dua nama tersebut saling memberi argumen terkait tim jagoan masing-masing.
Fernando Morientes menyebut Real Madrid memiliki peluang meraih kemenangan, terutama melihat tren positif yang mulai menghampiri mereka. Setidaknya, keraguan terhadap kualitas Zinedine Zidane, Eden Hazard dan Karim Benzema, sudah mulai meluntur.
Bagi Morientes, laga di Wanda Metropolitano menjadi ujian kualitas bagi armada Santiago Bernabeu. "Real Madrid punya angin segar, dan benefit itu harus mereka perlihatkan. Saya pikir pertandingan akan berlangsung bagus," sebut Morientes.
Hal sebaliknya keluar dari mulut Milinko Pantic. Pria berkebangsaan Serbia tersebut menganggap pertarungan kontra Real Madrid bakal menjadi jembatan Los Rojiblancos menuju puncak klasemen.
"Memang, kami tampil tanpa Alvaro Morata, namun mereka juga bukan pasukan tangguh. Jadi, kans menang tetap menjadi milik tuan rumah. Kami percaya dengan kualitas strategi Diego Simeone," jelas Pantic.
Obrolan semakin seru saat dua legenda tersebut memberi gambaran bagaimana bentuk permainan Real Madrid dan Atletico Madrid. Uniknya, mereka memprediksi derbi Madrid episode perdana pada musim 2019-2020, akan berlangsung 'negatif'.
Menurut mereka, jika mengacu pada kondisi terakhir, pertarungan paling sengit akan terjadi di area tengah. Masing-masing akan memertahankan bola, lalu berusaha menahan serangan lawan dari area tersebut, kemudian melakukan serangan balik.
Beberapa hal lain menjadi pembicaraan menarik di antara saya dengan Morientes dan Pantic. Sayang, situasi yang saya khawatirkan menjadi kenyataan. Beberapa orang mulai melirik, melihat lalu mendekati kami. Mereka seolah ingin memastikan kalau orang yang dilihat mereka adalah benar sosok tenar.
Walhasil, beberapa orang berhasil mengenali, dan itu menjadi awal dari akhir perbincangan kami. Tak butuh lama melihat orang tiba-tiba mengantre untuk berfoto bareng Morientes dan Pantic.
Hebatnya, saya melihat Morientes dan Pantic sangat sabar meladeni permintaan orang-orang, yang saya yakin sebagian dari mereka berstatus wisatawan. Bahkan, beberapa kali Morientes memanggil ibu yang sedang menggendong atau menggandeng anak, berfoto bareng dengan memangkas antrean.
Akhirnya, saya harus mengakhiri perbincangan dengan Morientes dan Pantic karena semakin banyak orang yang mendekat serta ingin berfoto. Namun, saya tak mungkin melupakan kejadian bisa 'menculik' Fernando Morientes dan Milinko Pantic. Bekal berharga sebelum menyaksikan langsung Atletico Madrid kontra Real Madrid, dini hari nanti WIB.
See ya...
Advertisement