Bola.com, Jakarta - Barcelona kini bercokol di puncak klasemen sementara La Liga Spanyol, setelah meraih kemenangan 3-0 atas Eibar, akhir pekan kemarin. Barca mengambil alih posisi teratas dari Real Madrid yang kalah 0-1 dari Real Mallorca.
Hingga pekan kesembilan, Los Cules telah meraup 19 poin. Mereka unggul satu angka atas Los Blancos di posisi kedua, dan memimpin dua poin atas Granada di peringkat ketiga.
Baca Juga
Advertisement
Keunggulan tersebut bisa menjadi batu lonjatan bagi Barcelona agar terus berada di puncak klasemen, dan merengkuh trofi La Liga yang ke-27. Sebab pada pekan-pekan sebelumnya, El Barca sama sekali belum pernah mencicipi manisnya posisi teratas.
Namun, Blaugrana diprediksi akan menghadapi jalan terjal untuk mempertahankan trofi La Liga yang ketiga secara beruntun. Lantas, apa saja yang menyebabkan Barcelona diprediksi bakal kesulitan mengakhiri musim ini sebagai juara La Liga?
Berikut ini adalah tiga alasan Barcelona diprediksi bakal sulit meraih gelar juara La Liga musim ini seperti dilansir dari Sportskeeda:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Prioritaskan Liga Champions
Musim ini merupakan periode yang cukup sulit bagi Barcelona di pentas Eropa. El Barca tergabung bersama Inter Milan, Bourussia Dortmund, dan Slavia Praha di Grup F Liga Champions.
Selain itu, Barcelona juga sudah lama tak menjuarai turnamen elite antarklub Eropa tersebut. Terakhir kali Messi cs menjadi juara di Liga Champions adalah pada musim 2014-15.
Raihan gelar Liga Champions akan melengkapi perolehan trofi yang Ernesto Valverde berikan bagi Barcelona. Pasalnya, manajer asal Spanyol tersebut belum pernah sekalipun membawa Los Cules meraih trofi Si Kuping Besar.
Advertisement
Terlalu Bergantung kepada Lionel Messi
Cedera betis yang dialami Lionel Messi pada awal musim ini menjadi pengganjal bagi Barcelona untuk tampil baik. Tanpa Messi, Barcelona kesulitan meraih kemenangan pada awal musim 2019-2020.
Barcelona terlihat masih bergantung kepada Lionel Messi. Terbukti pada musim ini, rasio kemenangan Barcelona tanpa kehadiran La Pulga hanya sebesar 60 persen di La Liga.
Sementara itu, jika Messi tampil pada menit pertama mau pun sebagai pemain pengganti, rasio kemenangan Barcelona mencapai 75 persen.
Sejauh ini, Lionel Messi menjadi pemain tersukses dalam sejarah Barcelona. Sejak melakukan debut pada 15 tahun yang lalu, Messi telah mencatatkan 606 gol dan 234 assist.
Kapten Timnas Argentina tersebut telah memberikan 34 trofi bagi klub yang bermarkas di Camp Nou itu, termasuk empat gelar juara Liga Champions tersebut.
Persaingan Lebih Berat
Sejumlah klub di La Liga telah melakukan perombakan besar-besaran pada musim panas ini. Satu di antara klub yang menarik perhatian adalah Atletico Madrid.
Atletico menjadi klub yang cukup aktif pada bursa transfer musim panas tahun ini. Tercatat, Los Rojiblancos telah melepas lima pemain dan mendatangkan lima pemain anyar.
Satu nama yang menarik perhatian adalah Joao Felix yang didatangkan dari Benfica. Bomber muda Portugal tersebut digadang-gadang mampu menggantikan peran Antoine Griezmann yang memutuskan hengkang ke Barcelona.
Selain itu, Real Madrid juga melakukan transfer besar pada musim panas ini. Real Madrid sedang membentuk Los Galaticos jilid ketiga dengan mendatangkan Eden Hazard, Luka Jovic, Eder Militao, Ferland Mendy, dan Rodrygo. Real Madrid mendatangkan kelima pemain tersebut dengan total biaya 303 juta euro (Rp 4,7 triliun).
Dengan kekuatan tim-tim rival yang semakin meningkat, Barcelona bakal mendapat ganjalan untuk menjuarai La Liga musim ini. Apalagi, Granada, Real Sociedad, dan Sevilla juga bisa merepotkan Los Cules. (Bola.com/Tegar Juel)
Advertisement