Bola.com, Jakarta - Lionel Messi ternyata punya "kemampuan" lain di luar keahliannya menggocek bola. Itu adalah kemampuannya mengejutkan orang di sekelilingnya.
Ibunda Lionel Messi, Celia Cuccittini, mengungkap keterkejutannya dengan prestasi yang baru-baru ini diraih putranya; Ballon d'Or 2019.
Baca Juga
Advertisement
Cuccittini sama sekali tak menyangka Messi akan mendapat Ballon d'Or keenam sepanjang kariernya. Kali terakhir Messi mendapat Ballon d'Or adalah pada 2015.
Setelah itu Ballon d'Or jadi milik Cristiano Ronaldo (2016, 2017) serta Luka Modric (2018).
Melihat usia Messi, Cuccittini menganggap Ballon d'Or 2015 merupakan yang terakhir kalinya bisa diperoleh putranya itu. Namun, tentu saja penilaian itu keliru karena pada 2019, Messi kembali memenangi penghargaan bergengsi itu.
"Dia mengejutkan kami setiap hari dengan apa yang dia capai,"kata Cuccittini kepada CCN Radio.
"Sangat sangat gembira. Kami tak menyangka ia memenangi penghargaan itu," lanjutnya.
"Kami mengira bahwa Ballon d'Or kelima itu jadi yang terakhir, jadi ya ini kejutan yang indah," imbuhnya.
Lionel Messi memenangi Ballon d'Or 2019 dengan selisih suara sangat tipis dari Virgil van Dijk, yang berada di peringkat kedua. Messi mendapat 686 suara, sedangkan Van Dijk 679.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Timnas Argentina Jadi Bahan Ejekan
Pada kesempatan sama, Celia Cuccittini juga membahas perihal ejekan yang masih dilontarkan pendukung kepada putranya perihal prestasinya bersama Timnas Argentina.
Sejauh ini Lionel Messi memang minim prestasi bersama La Albiceleste. Dan hal itu kerap jadi bahan untuk menyerang megabintang Barcelona itu.
"Itu menyakitkan saya karena Anda bisa mengkritik tanpa menyinggung, tanpa mengejek," kata Cuccittini.
"Jelas, tidak semua orang harus menyukainya."
"Kami, di keluarga, tahu bahwa ia memiliki utang ke Argentina."
"Tapi, tidak ada yang ingin memenangi Piala Dunia atau Copa America lebih dari dia," ucap Cuccittini.
Sumber: Marca
Advertisement