Bola.com, Jakarta - Javier Tebas terpilih kembali menjadi Presiden La Liga. Pria berusia 57 tahun tersebut akan memimpin otoritas liga-liga di Spanyol ini dalam empat tahun ke depan.
Tak ada kongres atau prosesi pemilihan presiden La Liga tahun ini. Semua itu berlatar ketiadaan pesaing Javier Tebas, yang berarti pria kelahiran San Jose tersebut muncul sebagai calon tunggal.
Baca Juga
Advertisement
Javier Tebas terkenal memiliki beragam terobosan yang membuat publik kaget. Sisi kontroversi kerap menjadi bahan baginya untuk menentukan sebuah keputusan. Ia melakukan berbagai langkah mengejutkan sejak menggantikan Jose Luis Astiazaran pada 2013.
Di luar sisi konroversi, Javier Tebas punya segudang perubahan yang telah membuahkan hasil. Selain brand La Liga yang terus meningkat, Tebas membenahi persoalan jurang menganga di sektor pendapatan antara tim raksasa dengan klub-klub kecil.
Pada sisi ini, Tebas membuat pembagian sama rata, sehingga tim-tim semenjana sanggup beraksi pada bursa transfer. Efek positifnya adalah semakin tinggi level kompetitif La Liga akibat banyak klub yang berani membeli pemain bagus.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sisi Kontroversi
Area kebijakan menjadi satu di antara kontroversi Javier Tebas. Ia sering bertengkar dengan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Hal itu terkait kepentingan timnas dan liga domestik.
Perdebatan sengit juga terjadi ketika Tebas memutuskan untuk menunda El Clasico musim ini. Selain itu, Tebas juga mendapat kritikan ketika menggelar pertandingan resmi di Amerika Serikat, plus Piala Super Spanyol berformat anyar di Arab Saudi.
"Javier Tebas secara resmi diangkat menjadi presiden La Liga untuk periode empat tahun ke depan. Javier Tebas terpilih tanpa perlu mengadakan kongres luar biasa," tulis pernyataan resmi La Liga.
Sumber : Football Espana
Advertisement