Bola.com, Tokyo - Andres Iniesta kecewa dengan sikap Barcelona terkait pemecatan Ernesto Valverde. Ia sampai menyebut mantan klubnya itu menjijikan.
Barcelona memecat Valverde pada Selasa (14/1/2020) dini hari WIB. The Catalan Giants lalu menunjuk eks pelatih Real Betis, Quique Setien.
Baca Juga
Advertisement
Iniesta marah karena mengetahui Barcelona sudah berbicara dengan pelatih lain sebelum resmi mendepak Valverde. Hal itu dianggapnya tak layak dilakukan.
"Sikap Barcelona cukup menjijikan. Seharusnya mereka bisa lebih menghormati pelatihnya," kata Iniesta.
Presiden klub Josep Maria Bartomeu, CEO Oscar Grau, direktur transfer Eric Abidal, dan dua asisten Ramon Planes dan Javier Bordas diketahui melakukan pendekatan kepada sejumlah figur calon pengganti Valverde sebelum akhirnya menunjuk Setien.
Satu di antara figur tersebut adalah Xavi Hernandez. Akan tetapi, mantan gelandang Barcelona itu menolak tawaran manajemen klub.
"Hubungan saya dengan Josep Maria Bartomeu dan semua orang di Barcelona baik-baik saja," katanya Iniesta lagi.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Quique Setien
Quique Setien akan diperkenalkan hari ini, Selasa (14/1/2020) pukul 13.30 waktu setempat. Ia juga akan diberikan waktu untuk melakukan presentasi dan konferensi pers kepada publik Barcelona.
Setien lahir di Santander dan memulai karier manajerialnya bersama Racing Santander. Ia sukses membawa klub tersebut promosi ke La Liga pada 2002 silam.
Terakhir, ia memegang kendali Real Betis sejak 2017 hingga 2019. Prestasi terbaiknya adalah membawa klub Andalusia itu lolos ke semifinal Copa del Rey.
Lupakan riwayat Setien, mungkin itu tidak terlalu penting bagi Barcelona. Pertanyaan besarnya: Sepak bola macam apa yang mungkin dihadirkan Setien?
Selama melatih Betis, dia mencuri perhatian karena possession-based football alias mengandalkan penguasaan bola yang menjadi ciri khas timnya. Setien sering menurunkan formasi 4-2-3-1 dan menekankan kekuatan serangan.
Bukanlah kebetulan bahwa gaya bermain favoritnya ini dianggap mirip dengan legenda Barcelona, Johan Cruyff, yang ternyata sudah lama diidolakan Setien.
"Saya ingat ketika Johan Cruyff-nya Barcelona dikenal dunia. Bermain melawan mereka dan Anda bakal menghabiskan pertandingan dengan mengejar bola. Saya berkata pada diri sendiri: 'Inilah yang saya suka. Saya ingin berada dalam tim ini dan memahami mengapa ini bisa terjadi'," ujar Setien kepada The Coaches Voice tahun 2019 lalu.
Advertisement
Usung Tiki-taka
Artinya, jika mengamati ucapan Setien, sepertinya Barcelona bakal tetap mempertahankan gaya bermain yang sama, yang pernah membuat mereka berjaya di era Cruyff dan Guardiola.
"Bagaimana bisa Anda membentuk tim untuk menguasai bola secara permanen, supaya lawan terus mengejarnya sepanjang pertandingan?" kata Setien.
"Sejak saat itu, saya mulai memahami apa yang saya rasakan seumur hidup, melalui karier saya."
"Saya mulai benar-benar menonton sepak bola, untuk menganalisisnya. Untuk memahami apa yang saya rasakan dan apa yang ingin saya terapkan ketika jadi pelatih," tandasnya.
Kini, dengan sedikit bantuan takdir, Setien mendapatkan kesempatan untuk melatih klub yang melahirkan gaya bermain seperti itu.
Sumber: Football Espana, Goal International