8 Fakta Menarik Reinier, Pemain Baru Real Madrid yang Dijuluki The Next Kaka

Reinier didapuk bermain sebagai gelandang serang selama berkiprah di Flamengo. Itu merupakan posisi naturalnya yang selama ini dimainkannya. 

Sang pemain bertinggi badan 185 cm dan lebih suka mengandalkan kaki kanannya. Selain berperan sebagai gelandang serang, dia juga bisa bermain sebagai second striker di tim. 

Meskipun selama beberapa waktu terakhir menjadi sorotan dan dilirik beberapa klub besar Eropa, kemampuan Reinier sebenarnya belum benar-benar diketahui. Dia masih minim penampilan di tim senior. 

Pada 2019, Reinier dipromosikan ke tim senior Flamengo setelah tampil gemilang bersama skuat U-20. Sepanjang musim 2018-2019, dia mendapat kesempatan tampil dalam 16 pertandingan. 

Selama dipercaya tampil di tim utama Flamengo, Reinier menyumbangkan enam gol. Tentu saja, torehan tersebut cukup lumayan karena posisinya adalah gelandang serang. 

Bukan hal aneh yang punya talenta di atas rata-rata dibandingkan dengan legenda sepak bola lain, tak terkecuali Reinier. Dia dijuluki sebagai The Next Kaka, legenda sepak bola Brasil dan mantan pemain Real Madrid. 

Reinier dinilai punya gaya bermain yang mirip Kaka. Kemampuannya dalam mengolah bola kerap mendapat pujian, serta membuat para bek kalang kabut ketika menjaganya. 

Kemampuan tersebut sudah terlihat meskipun sang pemain baru menjalani 16 laga profesionalnya. Dia memiliki kecepatan bermain yang mumpuni dan juga kemampuan teknik yang membuat Real Madrid terpesona dan akhirnya memboyongnya. 

Bukan hanya disebut sebagai The Next Kaka, Reinier juga dinilai mirip dengan pemain Atletico Madrid asal Portugal, Joao Felix. 

Torehan enam gol dalam 16 laga bersama Flamengo mungkin bukan sesuatu yang sensasional. Namun, Reinier memang dikenal lebih ahli menciptakan peluang gol. Salah satu yang menganggap Reinier mirip dengan Joao Felix adalah manajer Flamengo, Jorge Jesus. 

"Dia masih muda, tapi secara fisik memiliki karakteristik yang luar biasa. Dia juga sangat kuat secara teknik dan caranya bermain di lapangan lebih tua 5 tahun dibanding usianya. Dia tampil seperti pemain berusia 22 tahun dalam hal emosional dan kecerdasan," kata Jorge Jesus.

"Kepada Reinier, saya bertanya apakah dia tahu Joao Felix. Saya bilang padanya bahwa mereka punya gaya yang mirip, tapi dia lebih baik dibanding Joao dalam beberapa hal, seperti penyelesaian akhir dan kemampuan," imbuh Jorge Jesus, seperti dilansir Give Me Sport. 

Siapa pemain idola Reinier? Entah berhubungan atau tidak dengan pilihannya menerima pinangan Real Madrid, Reinier pernah mengaku mengidolakan Zinedine Zidane. 

Pernyataan Reinier tentang mantan pemain yang kini menjadi pelatih Real Madrid itu diungkapkan kepada media pada Mei 2019. 

"Saya sangat terinpsirasi oleh Zidane. Saya melihat banyak video di internet saat dia bermain. Saya selalu berusaha meniru permainan dia," kata pemain Brasil itu. 

Reinier mendapat bakat sepak bola dari sang ayah. Dia merupakan putra Maurio Brasilia, yang pernah menjadi andalan tim futsal Brasil. 

Prestasi sang ayah juga tak main-main. Dia pernah mengantarkan tim Brasil menjadi juara dunia futsal pada 1985. Sang ayah dikenal sebagai pemain yang cepat dan punya determinasi tinggi, yang tampaknya menurun pada Reinier. 

Meskipun masih muda, Reinier sudah memperlihatkan diri sebagai pemain yang profesional. Sebelum kepindahannya ke Real Madrid resmi diumumkan, Reinier pernah ditanya tentang transfer tersebut. 

Dibanding larut dalam sorotan media soal transfer tersebut, dia memilih berkonsentrasi ke Timnas Brasil U-23 yang masih akan menjalani kualifikasi Olimpiade. 

"Saya sangat senang (dihubungkan dengan Real Madrid. Tapi saat ini, saya harus tetap bekerja keras (bersama Timnas Brasil U-23) dan melihat apa yang terjadi," kata Reinier. 

Sulit membayangkan Reinier akan langsung mendapat tempat di Starting XI dan bermain bersama Eden Hazard dan Karim Benzema. Tentu saja belum waktunya bagi dia. 

Yang pertama, sang youngster akan lebih dulu gabung Castilla (tim junior Real Madrid) dan bekerja bersama legenda Real Madrid, Raul Gonzalez. 

Sumber: Tribuna, Give Me Sport, Marca