Bola.com, Jakarta - Arjen Robben memiliki karier sepak bola dengan dua sisi berbeda. Dia dielu-elukan sebagai sosok penting di Chelsea dan Bayern Munchen, tapi melakoni kisah yang suram di Real Madrid.
Apa yang terjadi dengan Arjen Robben selama dua musim yang suram di Real Madrid tersebut?
Baca Juga
Liputan Eksklusif Bola.com dari Portugal, Tunggu Saja Cerita Istimewa Berada di Klub Masa Remaja Cristiano Ronaldo
10 Pemain yang Pernah Memenangkan Liga Champions tapi Terlupakan: Tenggelam karena Kalah Tenar
Angel Di Maria tentang Debat GOAT: Ronaldo Mewakili Kerja Keras, Messi Bakat Murni, Bedanya Sangat Besar
Advertisement
Arjen Robben menyudahi karier sebagai pemain profesional pada musim 2018-2019. Pemain dengan julukan Si Manusia Kaca tersebut pensiun pada usia 35 tahun, setelah sepuluh musim membela Bayern Munchen.
Nama Arjen Robben bakal selalu dikenang sebagai legenda bagi fans Bayern Munchen. Salah satu momen terbaik pria asal Belanda tersebut bersama Die Roten adalah ketika menjadi juara Liga Champions musim 2012-2013.
Arjen Robben juga ikut membantu Bayern Munchen meraih delapan gelar juara Bundesliga. Bersama Franck Ribery, Arjen Robben bakal dikenang sebagai duo winger terbaik dalam sejarah Bayern.
Arjen Robben juga punya sejarah bagus di Chelsea. Dia menjadi salah satu generasi awal kesuksesan Chelsea di bawah Roman Abramovich. Bersama The Blues (2004 hingga 2007), Arjen Robben meraih dua gelar juara Premier League.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2 Tahun yang Terlupakan
Arjen Robben meninggalkan Chelsea setelah tiga musim membela klub asal London Barat. Pada 1 Agustus 2007, Arjen Robben resmi menjadi pemain baru Real Madrid. Ketika itu, Real Madrid membelinya dengan harga 36 juta euro.
Banderol tersebut sangat mahal pada masanya. Sebagai perbandingan, Bayern Munchen membeli Franck Ribery dari Marseille dengan harga 25 juta euro pada tahun yang sama. Ketika itu, keduanya dianggap sebagai winger yang potensial.
"Sulit untuk pergi karena saya bersenang-senang selama tiga tahun di Chelsea dan saya punya banyak teman. Saya berutang terima kasih karena mereka selalu baik kepada saya," ucap Arjen Robben kala itu.
Arjen Robben sebenarnya tidak tampil buruk di Real Madrid. Pada musim pertamanya, dia memiliki catatan 21 laga di La Liga dan mencetak empat gol. Arjen Robben membawa Real Madrid menjadi juara La Liga.
Pada musim keduanya, catatan Arjen Robben lebih bagus. Dia memainkan 29 laga, dengan 25 di antaranya sebagai pemain inti. Arjen Robben mampu mencetak tujuh gol di La Liga. Hanya saja, dia tidak mampu mempertahankan gelar La Liga.
Advertisement
Tumbal Transfer Cristiano Ronaldo
Florentino Perez membangun skuad dengan label Los Galacticos pada musim 2009-2010. Dua bintang utama yang didatangkan pada saat itu adalah Kaka dan Cristiano Ronaldo. Keduanya dibeli dengan harga yang sangat mahal dari AC Milan dan Manchester United.
Arjen Robben sebenarnya tidak ingin pindah klub. Akan tetapi, dia harus menjadi tumbal. Posisi bermain mantan bintang PSV Eindhoven tersebut sama dengan Ronaldo yakni winger kiri. Arjen Robben pun terpaksa angkat kaki dari Bernabeu.
"Saya merasa kesulitan karena perubahan presiden di Madrid. Saat itu saya merasa sangat nyaman dan bermain dengan baik, tetapi kebijakan klub telah berubah dan saya tidak punya kesempatan," tutur Robben kepada Goal internasional.
"Itu bukan cuma karena Cristiano Ronaldo, Florentino Perez kembali sebagai presiden dan membeli Kaka, Karim Benzema, dan Xabi Alonso," tambah Arjen Robben.
Arjen Robben akhirnya terdepak dari Real Madrid dan pindah ke Bayern Munchen. Dua tahun yang dirajut Arjen Robben di Bernabeu seolah terlupakan begitu saja. Setelah dia pergi, era baru yang lebih gemilang diukir Cristiano Ronaldo.
"Klub telah menghabiskan banyak uang dan berkata pada saya bahwa mereka harus mendapatkan uang (lalu menjual saya)," kata Arjen Robben.
Hanya Arjen Robben yang Bisa
Arjen Robben memang sudah pensiun dari sepak bola. Akan tetapi, dia akan selalu dikenang sebagai salah satu winger terbaik di dunia. Sejak pindah ke Bayern Munchen, Arjen Robben punya gerakan yang sangat identik.
Arjen Robben sering menyisir wilayah lawan dari sisi kanan. Lantas, dia melakukan memotong ke arah tengah dan melepas tendangan keras dengan kaki kirinya. Bola akan melengkung dan mengancam gawang lawan.
Sebagai catatan, Arjen Robben punya rekor sebagai satu-satunya pemain asal Belanda yang mencetak gol di Liga Champions dengan empat tim yang berbeda. Arjen Robben melakukannya untuk Bayern Munchen (25 gol), PSV Eindhoven (3 gol), Chelsea (2 gol), dan Real Madrid (1 gol).
Sumber: Opta/Goal International
Disadur dari: Bola.net (Penulis Asad Arifin, published: 7/4/2020)
Advertisement