Madrid - Winger Real Madrid, Eden Hazard, mengaku kesulitan diet saat menjalani karantina mandiri. Karantina itu dilakukan Hazard dan mayoritas penduduk di Eropa untuk terhindar dari virus corona.
Banyak pemain yang tidak dapat melakukan latihan kebugaran dalam jumlah yang sama seperti yang biasa dilakukan dalam sesi latihan sehari-hari. Eden Hazard menyebut situasi itu menjadi masalah.
Advertisement
"Bagi saya rumit. Saya berusaha untuk tidak makan banyak. Saya berusaha untuk tidak pergi ke dapur untuk makan banyak roti, tetapi itu tidak mudah," kata Hazard kepada RTBF seperti dinukil Marca.
Setelah mewujudkan mimpinya pindah ke Real Madrid, Eden Hazard mendapat beberapa kritik dari penggema yang mempertanyakan bentuk fisiknya.
Hazard sebelumnya dilaporkan tiba di Madrid dengan kelebihan berat badan. Hal itu menyebabkan beberapa masalah bagi klub barunya.
Meskipun sudah kehilangan banyak bobot dan mulai terlihat tajam, musim debut Eden Hazard bersama Real Madrid belum benar-benar berjalan sesuai rencana.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pelatih Pribadi
Dia melewatkan lebih banyak pertandingan daripada yang pernah dimainkan untuk Real Madrid akibat cedera, dan yang paling terakhir adalah fraktur fibula-nya.
Eks pemain Chelsea itu saat ini sedang direhabilitasi. Namun, pemulihannya yang terbaru mulai menemui kendala, karena pelatih pribadinya telah dipaksa untuk mengisolasi diri.
"Saya bekerja dengan pelatih fisik secara online. Dia tidak bisa datang ke sini lagi karena jatuh sakit dan harus tinggal di rumah," jelas Eden Hazard.
"Kami mulai 10 hari yang lalu, tetapi dia mengirimi saya video dari rumah. Saya berusaha memperkuat pergelangan kaki saya dan saya melakukan apa yang saya bisa dari rumah," lanjut pemain Timnas Belgia itu.
Sumber: Marca
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Achmad Yani Yustiawan/Editor: Jonathan Pandapotan Purba/Publsihed: 14/04/2020)
Advertisement