Milan - Direktur Inter Milan, Piero Ausilio angkat bicara soal rumor Lautaro Martinez ke Barcelona. Ia mempersilakan jika sang pemain ingin hengkang, namun ada syarat yang harus dipenuhi Barcelona.
"Realitanya dengan Martinez adalah hanya ada satu cara membawanya pergi dari Inter Milan. Itu adalah dengan membayar klausul kontraknya," kata Ausilio seperti dilansir Football Italia.
Advertisement
Lautaro Martinez kabarnya menjadi buruan utama Barcelona di bursa transfer musim panas nanti. Bahkan, raksasa Spanyol itu lebih memprioritaskan Martinez ketimbang Neymar.
Gayung bersambut, Martinez rumornya juga ingin pindah ke Nou Camp. Hanya saja, Inter Milan selaku pemilik enggan melepas Martinez dengan mudah.
Sekadar informasi, Martinez disebut punya klausul 111 juta euro atau Rp 1,8 triliun. Jumlah itulah yang membuat Barcelona kesulitan.
Pasalnya, keuangan klub sedang menipis lantaran pandemi virus corona. Pandemi membuat Barcelona kehilangan pemasukan dari tiket pertandingan dan hak siar.
"Itu klausul yang diketahui semua pihak. Tidak ada yang disembunyikan," kata Ausilio.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Aset Penting
Ausilio menambahkan, Martinez adalah aset penting Inter Milan. Untuk itulah, klubnya saat ini tidak membuka diskusi dengan klub mana pun terkait transfer Martinez.
"Kami tidak berdiskusi soal Martinez dengan klub mana pun, karena kami mengandalkannya. Dia aset penting bagi klub dan jangan lupa ia masih punya kontrak dua tahun dengan Inter Milan," kata Ausilio.
Kendati demikian, Ausilio mengakui, Barcelona mengontak pihaknya soal Martinez. Hanya saja Ausilio yakin Barcelona mengerti posisi Inter Milan.
"Barcelona tahu benar apa niat kami. Inter tidak punya niat menjual Lautaro Martinez," katanya mengakhiri.
Sumber: Football Italia
Disadur dari: Liputan6.com (Luthfie Febrianto/Achmad Yani Yustiawan, published 28/5/2020)
Advertisement