Bola.com, Jakarta - Sama-sama baru bergabung dengan klub baru, tapi nasib Eden Hazard dan Antoine Griezmann jauh berbeda. Hazard diterima dengan baik di Real Madrid, sedangkan Griezmann masih kesulitan di Barcelona. Kok bisa begitu ya?
Hazard tiba di Real Madrid dengan harapan bisa jadi penerus Cristiano Ronaldo. Dia tampil gemilang bersama Chelsea beberapa musim terakhir, wajar Madrid berminat mendatangkannya.
Baca Juga
Tugas Berat Menanti Pelatih Baru Persis: Sering Kebobolan karena Transisinya Berantakan, Paceklik Gol Kian Panjang
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Liga Inggris: Mohamed Salah Selalu Bisa Dipercaya saat Liverpool dalam Keadaan Sulit
Advertisement
Kasus Griezmann sedikit berbeda. Sepertinya transfer Griezmann semata-mata bentuk ambisi klub, dia tidak benar-benar dibutuhkan, tidak benar-benar cocok dengan tim.
Akibatnya, perlakuan khayalak dan media terhadap kedua pemain ini selalu berbeda. Apa maksudnya?
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cedera Panjang
Musim ini Hazard pun masih minim kontribusi, cedera panjang membuatnya melewatkan banyak pertandingan. Griezmann, meski terus diragukan, terbukti bisa diandalkan ketika Lionel Messi terpaksa absen.
Anehnya, penilaian terhadap dua pemain ini justru bertolak belakang. Seharusnya Hazard yang dikritik, bukan Griezmann. Demikian sebaliknya, Griezmann pun seharusnya layak mendapatkan pujian dari fans Barca.
Namun, faktanya sekarang situasi keduanya tertukar. Griezmann selalu dikritik, dianggap tersesat dan tidak punya ruang di Barca. Bahkan gol-gol Griezmann tidak pernah mendapatkan pujian.
Sebaliknya, Hazard justru disebut 'sudah cukup memuaskan' meski sebenarnya dia tidak banyak berkontribusi, bahkan melewatkan sebagian besar pertandingan karena cedera.
Advertisement
Jeblok Tetap Dipuji
Tercatat, sejak bergabung pada musim panas tahun lalu, Hazard hanya menorehkan 17 penampilan untuk Madrid (12 di La Liga, 5 di Liga Champions). Dia hanya bisa mencetak satu gol, meski bisa menyumbang tujuh assists.
Torehan itu jelas buruk, terlalu sedikit dari seorang pemain yang diharapkan bisa jadi megabintang baru, jadi andalan baru. Bahkan musim adaptasi Hazard ini dapat disebut gagal.
Anehnya, Hazard tetap dipuji. Setiap kali dia bermain, meski tidak mencetak gol, akan selalu ada pujian yang dia terima. Entah untuk kemampuan dribelnya, entah untuk kebiasaannya memecah konsentrasi bek lawan.
Seolah-olah media dan fans Madrid sudah cukup puas melihat Hazard berdansa di lapangan, meski tidak ada kontribusi nyata.
 Â
Kinclong tapi Dicaci
Di atas kertas, Griezmann jelas jauh lebih baik dari Hazard. Eks Atletico Madrid ini telah menempuh 39 pertandingan di semua kompetisi, mencetak 14 gol dan 4 assists.
Angka itu jelas terbilang baik bagi pemain yang baru tiba di klub baru. Griezmann masih menyesuaikan diri, tapi minimal dia bisa memberikan kontribusi.
Nahasnya, ada saja kritikan yang mengganggu Griezmann. Permainannya selalu dikritik, mulai dari pemilihan posisi yang keliru, kesulitan dengan gaya bermain baru, sampai sering terlihat kebingungan di lapangan.
Griezmann bahkan dianggap tidak akan lama bertahan di Barca, sebab Camp Nou tidak bisa menjadi rumah untuk pemain seperti dia.
 Â
Advertisement
Lebih Beruntung
  Dua fenomena yang bertolak belakang ini jelas cukup membingungkan. Namun, sepertinya itulah risiko bermain untuk klub besar. Greizmann dan Hazard harus siap dikritik.
Selain itu, beda perlakuan ini pun mungkin menggambarkan perbedaan sikap kedua suporter. Fans Madrid sepertinya lebih baik dalam memberi kesempatan, sedangkan fans Barca tegas tidak mau menoleransi.
Masalahnya, perbedaan perlakuan ini pun bisa berujung pada perbedan hasil. Hazard jelas beruntung bisa mendapatkan kesempatan berkembang di linkungan yang suportif, beda dengan Griezmann yang selalu tertekan.
Gelar
 Bagaimanapun, terlepas dari perbedaan dua perlakuan pemain bintang ini, satu persamaannya adalah mereka berdua sama-sama dibutuhkan klub masing-masing untuk mencoba menjuarai La Liga musim ini.
Barca harus berkonsentrasi penuh dalam 9 pertandingan sisa, Quique Setien pun sudah menegaskan bahwa dia masih sangat membutuhkan Griezmann.
Hazard, di sisi lain, punya masalah berbeda. Dia harus menjaga diri agar tidak cedera lagi, tenaganya masih sangat dibutuhkan Los Blancos.
Sumber asli: Berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, Published 20/6/2020)
Advertisement