Bola.com, Jakarta - Barcelona dilaporkan tengah melobi Arsenal. Mereka akan bersedia untuk memasukkan Ivan Rakitic dan Arturo Vidal dalam kesepakatan apa pun untuk membawa Matteo Guendouzi ke Camp Nou.
Raksasa Catalan berhasrat besar menggaet gelandang Prancis yang berselisih dengan manajer The Gunners, Mikel Arteta. Statusnya sebagai pemain inti dibekukan Arsenal.
Baca Juga
Advertisement
Namun, presiden klub, Josep Maria Bartomeu telah mengakui bahwa Barcelona akan dipaksa untuk mengandalkan sebagian besar pada kesepakatan pertukaran jika mereka ingin membawa wajah-wajah baru musim panas ini. Klub satu ini terkena dampak finansial imbas pandemi corona.
FootMercato melaporkan bahwa Barcelona sedang mempertimbangkan untuk menggunakan Rakitic dan Vidal dalam kesepakatan untuk Guendouzi jika Arsenal menolak kesempatan meminang, Philippe Coutinho.
The Gunners adalah satu dari enam tim Premier League yang ditawarkan Barcelona untuk menggaet Coutinho pada musim panas ini.
Arsenal belum bersikap, mereka masih menimang-nimang tawaran Barca. The Gunners keberatan membayar 45 juta poundsterling ditambah paket pertukaran Guendouzi.
Guendouzi, 21, telah membuat 34 penampilan untuk Arsenal di semua kompetisi musim ini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Krisis Keuangan Parah
Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu buka suara mengenai krisis finansial klubnya akibat pandemi virus corona.
Setelah kompetisi dimulai lagi, klub-klub termasuk Barcelona tak bisa menggelar pertandingan dengan penonton sehingga pemasukan dari tiket tidak ada sama sekali.
"Sejak 14 Maret kami belum ada pemasukan. Kami kehilangan 200 juta euro (Rp3,4 triliun)!," kata Bartomeu kepada Mundo Deportivo via Sportsmole, Senin (27/7/2020).
"Kami telah berusaha berhemat dengan mengurangi upah dan menggunakan peraturan ketenagakerjaan kementara, dengan pemerintah membayar 70 persen dari upah," imbuhnya.
"Kami harus menutup toko-toko dan museum, tidak ada penjualan tiket. Kehilangan 200 juta euro adalah pukulan besar," katanya.
"Pandemi ini akan menimbulkan efek selama dua atau tiga musim. Tidak ada yang harus berpikir bahwa hal-hal akan diperbaiki pada musim depan. Para ahli keuangan yang hebat berbicara tentang empat tahun, tetapi saya pikir sepak bola akan berjalan lebih cepat."
Krisis kekuangan ini membuat Barcelona mengubah strategi mereka untuk musim depan.
Sumber: Sports Mole
Advertisement