Sukses


Nasib 14 Pemain Muda Barcelona yang Lakoni Debut Era Pep Guardiola, Ada yang Terdampar di Jepang

Bola.com, Jakarta - Barcelona terkenal dengan akademinya yang legendaris, La Masia. Banyak jebolan akademi ini kemudian menjelma menjadi pesepak bola dunia. Pep Guardiola dianggap sebagai pelatih yang cekatan memprediksi mana pemain yang layak untuk mempromosikan pemain muda ke skuat utama Blaugrana.

Akan tetapi, nasib pemain tak ada yang tahu. Beberapa pemain sukses melanjutkan kariernya, baik itu di Barcelona maupun di klub lain. Tapi, tak sedikit yang mengalami pasang surut.

Pep Guardiola, sebelum melatih Barcelona, lebih dulu menangani tim B. Baru pada 2008, ia diangkat sebagai pelatih tim utama menggantikan Frank Rijkaard.

Sejumlah nama diorbitkan dari tim muda Barcelona ke skuat utama. Ada yang akhirnya melakoni debut di level kompetitif, seperti Sergi Roberto, Sergio Busquets, hingga gelandang yang kini membela Bayern Munchen, Thiago Alcantara.

Sedikitnya, ada 14 pemain muda dari tim muda Barcelona yang menjalani debut di era Pep Guardiola. Bagaimana nasibnya sekarang? Berikut ini Bola.com merangkumnya.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 14 halaman

Oier

Sebelum Marc-Andre ter Stegen dan Jasper Cillessen, Barcelona memiliki dua kiper yang menghiasi mistar gawang, yakni Victor Valdes dan Pinto.

Kedua pemain memiliki kiper pelapis yang dua kali mendapat kepercayaan melakoni debut di era Pep Guardiola, ia bernama Oier.

Sadar kesempatan menembus skuat utama Barcelona bakal sulit, Oier memutuskan pindah menuju Granada pada 2014. Ia sempat membela Real Sociedad dan Levante, namun kembali ke Catalunya pada Januari 2020, tepatnya berseragam Espanyol.

 

3 dari 14 halaman

Alberto Botia

Hanya sekali Alberto Botia tampil untuk skuat utama Barcelona, yakni ketika berhadapan dengan Deportivo La Coruna pada 2009 menggantikan Gerard Pique.

Karier Botia di La Liga lumayan konsisten, di mana ia sukses bermain sebanyak 139 kali bersama Sporting Gijon, Sevilla dan Elche sebelum hijrah menuju Olympiacos pada 2014.

Alberto Botia menghabiskan empat tahun di Yunani dan menjuarai tiga titel liga. Saat ini, ia bermain di klub Arab Saudi, Al-Wehda.

 

4 dari 14 halaman

Marc Muniesa

Marc Muniesa dulu digadang-gadang sebagai penerus Carles Puyol di Barcelona. Menjalani debut pada usia 17 tahun 59 hari pada 2009, kariernya cenderung menurun.

Kontraknya di Barcelona tak diperpanjang pada 2013 dan kemudian bergabung dengan Stoke City. Lima musimnya di sana lebih banyak dihabiskan di meja operasi.

Muniesa lalu kembali ke Spanyol dan bergabung dengan Girona. Sekarang, ia bermain di klub Watar, Al-Arabi.

 

5 dari 14 halaman

Sergio Busquets

Tak perlu diragukan lagi, Sergio Busquets merupakan satu di antara jebolan La Masia terbaik. Ia masih bermain di Barcelona hingga kini.

 

6 dari 14 halaman

Thiago Alcantara

Pep Guardiola memberikannya kepercayaan untuk tampil pertama kali berseragam Barcelona pada 2009, saat usianya baru 18 tahun.

Gagal menembus dominasi Busquets, Iniesta, dan Xavi, Thiago melakukan keputusan berani: hengkang ke Bayern Munchen pada 2013.

Menariknya, Thiago Alcantara diklaim merupakan satu paket dengan Pep Guardiola, sebab kedua sosok bergabung pada saat yang bersamaan.

 

7 dari 14 halaman

Gai Assulin

Apes. Satu kata itu dirasa pas menggambarkan Gai Assulin, pemain yang sempat disandingkan dengan Lionel Messi. Pada 2010, ia memutuskan meninggalkan Barcelona dan bergabung dengan Manchester City.

Sayang, tak sekalipun ia dimainkan selama dua musim di sana sampai akhirnya ia kembali ke Spanyol membela Racing Santander. Kariernya meredup dan kini ia bermain untuk tim Rumania, Politehnica Iasi.

 

8 dari 14 halaman

Marc Bartra

Selain Muniesa, Marc Bartra juga punya potensi yang cerah. Sama seperti Muniesa pula, karienrya di Barcelona tak secemerlang prediksi banyak orang.

Meski beberapa kali dimainkan sebagai starter, Marc Bartra tak pernah benar-benar menjadi pilihan utama di Barcelona.

Ia kemudian pindah menuju Borussia Dortmund pada 2016 dan dua tahun berselang, kembali ke Spanyol. Sampai kini, Bartra masih berseragam Real Betis.

 

9 dari 14 halaman

Oriol Romeu

Saat muda dulu, Oriol Romeu diklaim memiliki kemampuan lengkap, kombinasi antara Busquets dan Xavi. Tapi pada kenyataannya, ia cuma dimainkan sebanyak dua kali di Barcelona.

Pada 2011, Chelsea membelinya dengan dana 4,35 juta pounds saja. Gagal di Stamford Bridge, ia kemudian berseragam Southampton. Kariernya membaik bersama Danny Ings dkk.

 

10 dari 14 halaman

Sergi Roberto

Pemain ini dianggap sebagai satu di antara pemain paling versatile di dunia. Berposisi asli sebagai gelandang, ia mampu berperan baik ketika dijadikan sebagai bek kanan dan gelandang kanan.

Hebatnya, ia tak canggung ketika harus menjalankan peran berbeda. Itulah mengapa Sergi Roberto masih tetap dipertahankan Barcelona hingga kini.

 

11 dari 14 halaman

Martin Montoya

Barcelona sempat lega ketika tahu ada satu pemain yang bakal jadi penerus Dani Alves, dia adalah Martin Montoya. Sayang, kedatangan Luis Enrique sebagai pelatih membuat namanya terasingkan.

Pada 2016, ia bermain untuk Valencia demi menambah menit bermain. Dua tahun bersama Los Che, ia hijrah ke Inggris dan bermain untuk Brighton hingga saat ini.

 

12 dari 14 halaman

Isaac Cuenca

Nasib paling nahas menimpa Isaac Cuenca. Padahal, pada musim terakhir Pep Guardiola di Barcelona, ia berhasil mencatatkan 30 penampilan di semua kompetisi.

Rentetan cedera membuat namanya hilang bak ditelan bumi. Setelah sembuh, ia bergabung ke Deportivo La Coruna, tepatnya pada 2014.

Tak banyak berkembang, Isaac Cuenca menjajal Liga Turki dan Israel, tapi ya begitu-begitu saja. Sempat tak memiliki klub, ia kini terdampar di J-League bersama Vegalta Sendai.

 

13 dari 14 halaman

Cristian Tello

Fans Barcelona tentu tak akan melupakan bagaimana Cristian Tello mencetak dua gol pada debutnya di Liga Champions ke gawang Bayer Leverkusen. Saat itu, El Barca menang telak 7-1, di mana Lionel Messi mencetak lima gol.

Hadirnya Neymar membuat Tello tak tahan. Pada 2017, setelah bermain sebanyak 86 kali, ia memutuskan bermain untuk Real Betis.

 

14 dari 14 halaman

Gerard Deulofeu

View this post on Instagram

G D 7 💪 FIGHT FOR IT.

A post shared by GERARD DEULOFEU (@gerardeulofeu) on

"Sulit berada dalam situasi di mana Anda sadar bahwa Anda bermain sangat bagus buat Barcelona B, namun di skuat utama, ada Messi, Neymar, dan Pedro," kata Deulofeu kepada beIN Sports pada Mei 2020.

Ya, karena alasan itulah Gerard Deulofeu 'tidak berumur panjang' di Barcelona. Ia memilih untuk mengadu nasib di klub lain.

Ia sempat dipinjamkan ke Everton dan Sevilla, lalu dipermanenkan Everton pada 2015. AC Milan meminjamnya pada 2016/2017, kemudian kembali lagi ke peulkan Barcelona.

Pada 2017/2018, Barcelona melepasnya ke Watford secara permanen.

Sumber: Planet Football

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer