Bola.com, Jakarta Arturo Vidal dikabarkan segera meninggalkan Barcelona pada musim panas ini. Dia dikabarkan akan hijrah ke Serie A dan sedang bernegosiasi dengan Inter Milan.
Arturo Vidal tak punya pilihan selain pergi karena sudah tidak diinginkan di sana. Pelatih anyar Barcelona, Ronald Koeman, sudah memberi tahu bahwa Vidal tidak masuk rencananya untuk musim 2020/2021.
Baca Juga
Advertisement
Gelandang asal Chile itu tampil dalam 43 pertandingan di semua kompetisi pada musim 2019/2020. Meskipun begitu, Vidal tak bisa berbuat apa-apa selain mencari pelabuhan baru.
Ada dua klub raksasa yang meminati Arturo Vidal, yaitu Juventus dan Inter Milan. Namun, dikabarkan Inter Milan lebih difavoritkan mendapatkan tanda tangan sang pemain.
Seperti dilansir Marca, Selasa (1/9/2020), media Italia La Gazzetta dello Sport memasang foto Vidal di halaman depan. Foto itu dilengkapi dengan artikel berjudul "Vidal bilang iya. Kesepakatan dengan Inter Milan."
Menurut La Gazetta dello Sport, pelatih Inter Milan, Antonio Conte, berencana mendatangkan Vidal dan pemain Chelsea, N'Golo Kante dengan status pinjaman. Inter akan minta ada opsi pembelian pada akhir masa peminjaman.
Inter Milan akan menawarkan kontrak berdurasi dua tahun kepada Arturo Vidal, plus opsi satu tahun. Vidal dikabarkan akan menerima gaji 6 juta euro per tahun.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kritikan Pedas
Beberapa saat sebelum berita dikabarkan mencapai kesepakatan dengan Inter Milan, Vidal melontarkan kritikan pedas kepada Barcelona. Ia mengatakan timnya bertingkah tidak seperti tim papan atas yang punya mentalitas juara.
Menurutnya, apa yang dilakukan Barcelona saat ini tidak mencerminkan bagaimana sebuah tim besar seharusnya bertindak.
"Barcelona telah melakukan hal yang tidak cocok dengan tim level papan atas. Pada akhirnya, anda menyadari ini saat anda berhadapan dengan tim yang terorganisir," ujarnya kepada La Tercera.
"Saat menghadapi tim yang memiliki mentalitas pemenang, dengan pemain yang secara fisik sudah siap dan punya rencana permainan yang kuat. Sangat berat saat anda lemah di dalam kepala dan energi - itu terjadi pada Barcelona," lanjutnya.
Sumber: Marca
Advertisement