Bola.com, Paris - Siapa berani meremehkan kemampuan Antoine Griezmann. Dia merupakan pemain kunci saat Prancis menjadi juara Piala Dunia 2018. Bersama Atletico Madrid, ia juga pernah merasakan banyak titel internasional.
Dari Liga Europa musim 2017/2018 sampai Piala Super Eropa 2018 dan bahkan pernah tembus final Liga Champions 2015/2016.
Baca Juga
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Advertisement
Namun sihir sang pemain seakan hilang sejak gabung Barcelona musim lalu. Alih-alih semakin sukses, ia justru hanya mencetak sembilan gol dari total 35 pertandingan.
Pada awal musim 2020/2021, ia juga masih nol gol pada tiga pertandingan pertama Barcelona. Kini Antoine Griezmann sedang melakoni tugas internasional bersama Prancis.
Pelatih Prancis, Didier Deschamps pun mengungkapkan sang anak asuh tidah bahagia dengan situasi yang dirasakannya di La Blaugrana.
"Saya tidak mengganggu penggunaan pemain saya di klub lain, baik di Barcelona atau siapa pun. Antoine bermain di sana saat ini," kata Deschamps pada sesi konferensi pers, Senin (5/10/2020).
"Saya berbicara dengannya dan saya akan menemuinya nanti. Saya yakin dia tidak senang dengan situasi ini," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan Bermain di Posisi Asli
Lebih lanjut Didier Deschamps menyebut faktor tidak bahagia Antoine Griezmann di Barcelona lantaran sang pemain dimainkan bukan pada posisi aslinya.
Kini Griezmann lebih sering bermain menyisir pinggir lapangan sebagai winger. "Antoine tidak pernah mengeluh, tetapi untuk memberikan potensi penuhnya, selalu lebih baik ketika seorang pemain dalam posisi terbaiknya," Deschamps menjelaskan.
“Bagi saya, dia masih lebih efektif ketika berada di jantung permainan, mampu banyak menyentuh bola. Di posisi itu, dia memiliki kemungkinan untuk menunjukkan performa terbaik dan membantu di lini tengah juga."
"Dia tidak memiliki kemampuan untuk mengambil bola dan mengalahkan lawan di sayap seperti yang lain. Dia perlu banyak menyentuh bola dan dia pintar dalam pergerakannya," lanjutnya.
Masalahnya hampir mustahil, Griezmann bermain di sentral karena keberadaan sosok Lionel Messi. Kini pelatih Barcelona, Ronald Koeman lebih senang menempatkan pemain berusia 29 tahun itu sebagai penyokong Messi dan Ansu Fati.
Â
Sumber: ESPN
Advertisement