Sukses


7 Rekrutan Terburuk Bartomeu di Barcelona, Pernah Curang hingga Asal Beli Tanpa Berdiskusi dengan Pelatih

Bola.com, Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari Barcelona pada pada Rabu (28/10/2020) dini hari WIB.  Josep Maria Bartomeu akhirnya resmi mundur dari jabatannya sebagai presiden Barcelona.

Tak hanya Bartomeu, seluruh jajaran direksi juga angkat kaki dari Barca. "Presiden Josep Maria Bartomeu mengumumkan pengunduran diri dari Dewan Direksi Barcelona," bunyi pernyataan resmi Los Cules di akun Twitter klub.

Pengunduran diri Bartomeu sudah diduga, tetapi tetap mengejutkan. Pasalnya, beberapa hari lalu dia bicara di hadapan media, merasa tidak perlu mengambil langkah tersebut.

Kendati demikian, Josep Maria Bartomeu tidak sanggup melawan ribuan suara yang mendesaknya mundur, dan telah menandatangani mosi tidak percaya. Dia harus meninggalkan jabatan presiden Barcelona yang sudah diembannya dalam enam tahun terakhir.

Keputusan Bartomeu ini datang lebih cepat dari mosi tidak percaya kepada dirinya dengan lebih dari 20.000 tanda tangan, yang seharusnya baru mulai digulingkan pada awal November 2020.

Ada banyak masalah pada kepemimpinan Bartomeu dalam beberapa tahun terakhir. Puncaknya terjadi pada pemberontakan Lionel Messi beberapa bulan lalu.

Messi memang akhirnya bertahan di Barcelona, tetapi situasi telanjur panas. Selain Lionel Messi, permasalah lain yang dihadapi Bartomeu di Barcelona adalah hasil buruk dalam beberapa musim terakhir, tidak ada proyek jelas, fans mulai tidak puas, dan finansial klub yang terjun bebas.

Pengunduran diri ini mengejutkan sebab beberapa hari lalu Bartomeu ngotot ingin bertahan. Dia yakin Messi akan kembali bahagia di bawah Ronald Koeman.

Namun, Selasa (27/10/2020) kemarin, pemerintah Catalan dan PROCICAT (protokol Catalan untuk New Normal) mengumumkan bahwa mosi tidak percaya itu masih bisa dilakukan dengan protokol ketat virus corona.

Alhasil Bartomeu terdesak dalam dua pilihan: diturunkan melalui aksi mosi tidak percaya; atau mengundurkan diri dari jabatan presiden Barcelona. Dia pun akhirnya memilih opsi kedua.

Selama enam tahun menjadi Presiden Barcelona, Bartomeu juga dianggap tidak cerdik dalam berbelanja pemain, bahkan sering blunder. 

Berikut ini tujuh pembelian terburuk Barcelona di era Josep Maria Bartomeu, seperti dilansir Planet Football, Rabu (28/10/2020). 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 8 halaman

7. Andre Gomes (35 Juta Euro)

Andre Gomes didatangkan Barcelona dengan banderol 35 juta euro atau Rp606,1 miliar pada 2016. Camp Nou antusias dengan pembelian ini. 

Sang gelandang bermain sangat luar biasa untuk Valencia pada musim sebelumnya, jadi Bartomeu berpikir transfer ini jadi bisnis yang cerdas. Namun, seperti yang sekarang kita ketahui, banyak hal tidak berjalan seindah harapan.

Gomes mengukir start yang menjanjikan, membantu mengarsiteki dua gol Barcelona di ajang Piala Super Spanyol melawan Sevilla. Namun, performanya dengan cepat menukik setelah itu. 

Pada akhir musim, Gomes terpilih sebagai rekrutan terburuk tahun itu oleh media Spanyol, Marca. Pada musim berikutnya ia diturunkan dalam 31 pertandingan dan tak menyumbang gol. Gomes akhirnya dipinjamkan, dan kemudian dijual ke Everton.    

 

3 dari 8 halaman

6. Martin Braithwaite (18 Juta Euro)

Bukan yang terburuk, tapi mungkin perekrutan paling memberatkan di era Bartomeu. Setelah winger Ousmane Dembele mengalami cedera panjang, Barca diberikan pengecualian oleh La Liga untuk merekrut penyerang di luar jendela transfer reguler. Barca kemudian memboyong Braithwaite yang kontroversial pada 20 Februari 2020 dengan banderol 18 juta euro atau setara Rp311 miliar.

Leganes awalnya enggan melepas Braithwaite. Namun, Leganes kesal bukan kepalang saat Bartomeu mengaktifkan klausul pelepasan pemain. Artinya mereka tidak berdaya untuk mencegah perpindahan sang pemain, dan selanjutnya, menolak kesempatan untuk merekrut penggantinya.

Dia hanya diturunkan Barcelona dalam 11 pertandingan musim lalu dan mencetak satu gol, kemudian di saat bersamaan Leganes terdegradasi. Cukup jelas bahwa langkah tersebut tidak berhasil bagi pihak mana pun yang terlibat.

 

4 dari 8 halaman

5. Malcom (41 Juta Euro)

Salah satu transfer curang Batomeu yang membuat klub kesulitan. Malcom yang saat itu memperkuat Bordeaux awalnya sepakat gabung AS Roma. Fans sudah menunggu di bandara Roma untuk menyambut pemain baru mereka.  

Namun, Barcelona membajak kesepakatan dan mencuri Malcom dari tangan AS Roma pada musim panas 2018 dengan banderol 41 juta euro (Rp710,5 miliar).

AS Roma berang. Direktur Olahraga AS Roma, Monchi, bahkan mempertimbangkan mengambil langkah hukum untuk Barcelona.   Seperti yang terjadi, bukan hanya Valverde tidak menyadari perekrutan itu, bahkan tidak menginginkannya.

Itu banyak tercermin dalam waktu bermain Malcom. Pemain sayap itu tampil hanya dalam 15 kesempatan untuk Barca sebelum dikirim ke Zenit Saint Petersburg pada musim panas berikutnya.

 

5 dari 8 halaman

4. Antoine Griezmann (120 Juta Euro)

Griezmann jelas masih punya waktu untuk membuktikan dirinya, setelah hanya menghabiskan satu musim yang relatif lesu di Barcelona hingga saat ini. Tetapi dengan  120 juta euro (Rp2 triliun), fans mengharapkan lebih banyak.

Mantan bintang Real Sociedad dan Atletico Madrid itu adalah perekrutan musim panas lalu, bersama Frenkie de Jong. Tetapi menjadi pemain berlabel mahal terbukti bisa memicu masalah.

Griezmann tidak benar-benar cocok dengan sistem di Barcelona. 

Pemain Prancis itu terkenal karena bermain tajam sebagai striker utama tim. Tetapi dalam formasi 4-3-3 Barcelona, ​​bakatnya cenderung sia-sia karena dia terdampar di sayap.

 

6 dari 8 halaman

3. Ousmane Dembele (105 Juta Euro)

Dengan harga sekitar setengah Neymar, Dembele mengisi setidaknya 50 persen dari lubang di Barcelona yang tercipta akibat kepergain Neymar ke PSG pada 2017. Dembele berlabel 105 juta euro atau setara Rp1,82 triliun.  

Dembele menjadi pemain termahal kedua dalam sejarah setelah kepindahannya dari Borussia Dortmund dan diberi kaus nomor 11 yang dulu dipakai Neymar.

Namun, cedera hamstring pada laga debut di La Liga membuat sang winger absen empat bulan, dan menjadi tanda buruk dari kiprahnya setelah itu. 

Musim kedua Dembele terbukti lebih menjanjikan, saat mulai mencetak gol dan mencatat assist secara teratur. Penampilannya yang tidak konsisten masih banyak dikritik, dan cedera hamstring lainnya musim ini membuatnya absen selama enam bulan.

Dia berhasil kembali ke bangku cadangan untuk pertandingan perempat final Liga Champions musim lalu saat Barcelona melawan Bayern Munchen. Dia hanya jadi penonton saat klubnya dipeermak 2-8.

 

 

7 dari 8 halaman

2. Arda Turan (34 Juta Euro)

Larangan transfer Barcelona pada 2015 membuat meskioun Turan bergabung dengan klub tersebut pada musim panas dengan banderol 34 juta euro (Rp589,6 miliar), dia tidak memenuhi syarat untuk bermain hingga Januari berikutnya. Dan setelah penantian cukup lama itu, sang gelandang gagal bersinar. 

Faktanya, ada konspirasi di antara penggemar tertentu yang meyakini Turan sama sekali tidak dikontrak karena kehebatannya di lapangan. Mereka menduga ia diboyong karena punya ikatan kuat klub dengan sponsor Turki.

Ketika Valverde didapuk menjadi pelatih Barca  pada 2017, dengan cepat menjadi jelas bahwa, seperti Malcom, Turan tidak ada dalam rencananya. Dari dicemooh oleh penggemarnya sendiri, hingga dituduh kelebihan berat badan, hingga menyuarakan dukungan kontroversialnya kepada presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, tiga tahun Turan di Catalonia benar-benar bencana.

Dia pindah kembali ke negara asalnya Turki pada 2018, menandatangani kontrak dengan Istanbul Basaksehir sebelum kemudian bergabung kembali dengan klub masa kecilnya Galatasaray awal musim panas ini.

 

 

8 dari 8 halaman

1. Philippe Coutinho (120 Juta Euro)

Mewakili bagian lain dari biaya transfer Neymar, Coutinho dipandang oleh banyak orang sebagai pengganti langsung yang ideal bagi rekan senegaranya itu. Gelandang serang itu tampil moncer di Liverpool, tetapi sang manajer Jurgen Klopp lebih menyukai gaya permainan yang lebih bertempo tinggi, transfer Coutinho tersebut masuk akal bagi kedua belah pihak.

Sementara Coutinho berjuang untuk membenarkan pengeluaran besar Bartomeu, Liverpool kemudian memboyong Virgil van Dijk dan Alisson dengan uang hasil penjualan pemain Brasil itu. Manuver Liverpool itu membantu The Reds berjaya di domestik dan Eropa.

Coutinho dianggap gagal, kemudian dipinjamkan ke Bayern Munich pada musim lalu. Ironisnya Coutinho tampil melawan Barcelona di perempat final Liga Champions  dan mencetak dua gol. Barca kalah memalukan dengan skor 2-8. Musim ini Coutinho sudah kembali Barcelona dan sedang berusaha menemukan lagi kemampuan terbaiknya di bawah besutan Ronald Koeman. 

Sumber: Planet Football 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer