Bola.com, Jakarta - Pada usia 20, Royston Drenthe memulai perjalanannya di puncak dunia di Real Madrid dan sekarang, 13 tahun kemudian, dia telah dinyatakan bangkrut. Ia dilaporkan kehilangan kekayaan sebesar 3,2 juta pounds setelah kariernya di dunia musik dan akting berantakan.
Dibeli oleh Madrid setelah musim yang mengesankan di Feyenoord, Drenthe disebut-sebut bakal jadi legenda Los Blancos di masa depan. Akan tetapi, ia tidak berhasil mewujudkan label tersebut, dan kisahnya bakal jadi pelajaran buat pesepak bola lain.
Baca Juga
Efek Nataru, Timnas Vietnam Harus Dibagi Dua Kloter setelah Menjalani Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024
10 Wonderkid Pilihan Lionel Messi dan Nasibnya Sekarang: Ada Timo Werner dan Pinjaman Abadi
Cerita Para Raksasa yang Tenggelam di Pegadaian Liga 2 2024/2025: Berjuang Lolos dari Ancaman Degradasi
Advertisement
Sebelas tahun setelah menginjakkan kaki di Santiago Bernabeu, Drenthe tidak dapat menemukan klub setelah dilepas Tim Liga Pro UEA, Baniyas. Ia lantas memutuskan untuk gantung sepatu pada usia 29 tahun.
Dan sekarang, di usia 33 tahun, dia bermain untuk tim divisi tiga Belanda Kozakken Boys. Tetapi permasalahan daang bertubi-tubi, puncaknya ketika sidang pengadilan di Breda menyatakan dia bangkrut, menurut Daily Mail.
"Saya tidak tahu seluk-beluknya dan saya tidak tahu persis apa yang terjadi, tapi jika ini sesuai dengan apa yang saya pikirkan, itu tidak terlalu penting. Saya selalu di bawah kaca pembesar, tapi itu akan diselesaikan seperti seharusnya," kata Drenthe dilansir dari voetbalzon.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Karier Drenthe
Drenthe melejit ke kancah sepak bola global setelah ia membintangi Belanda U-21 bersama Ryan Babel, Maceo Rigters dan Daniel de Ridder. Namanya makin dikenal ketika mereka mengalahkan Inggris di kejuaraan Euro U-21 pada Juni 2007.
Pemain asal Belanda itu bermain selama lima tahun di Real Madrid. Akan tetapi, Drenthe hanya mengatur 48 penampilan dan masa pinjaman di Everton dan Hercules.
Setelah mantranya di Everton, pemain sayap itu bergabung dengan klub Rusia FC Spartak Vladikavkaz usai kontraknya berakhir di Madrid pada 2012. Apes, di sana ia hanya membuat enam penampilan.
Dia kemudian kembali ke Inggris dengan Reading pada 2013 dan kemudian Sheffield Wednesday dengan status pinjaman pada 2014. Drenthe kemudian pindah ke klub Turki Kayseri Erciyesspor pada jendela transfer Januari 2015.
Drenthe meninggalkan klub enam bulan kemudian, bergabung dengan klub Baniyas Club yang berbasis di Abu Dhabi, dan hanya bertahan dalam hitungan bulan. Pada usia 29 tahun, Drenthe muak dengan dunia sepak bola dan mengumumkan pengunduran dirinya.
Advertisement
Bermusik
Drenthe kemudian beralih ke karir di musik rap dengan merilis single debutnya Paranoia. Dia juga merilis tiga lagu tambahan dalam waktu beberapa bulan, di mana views-nya di YouTube cukup lumayan.
Sumber: 90min.com