Bola.com, Jakarta - Mantan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, tersandung kasus hukum dan harus berurusan dengan pihak berwajib. Dia resmi ditangkap polisi karena tersangkut kasus Barcagete.
Barcagate mencuat sejak 2020. Bartomeu diduga menyewa jasa pihak ketika untuk membuat opini buruk terhadap beberapa 'musuh' di Barcelona. Secara sederhana, Bartomeu menyewa jasa buzzer.
Baca Juga
Advertisement
Cadena SER melaporkan, pada hari Senin (1/3/2021) ini, polisi menciduk Josep Maria Bartomeu di kediamannya. Selain itu ada juga tiga pria lain yang ikut diamankan oleh korps penegak keadilan.
Di bawah kendali Bartomeu, Los Cules mengalami lima tahun yang sulit dijelaskan. Dari kejayaan, Barcelona justru terpuruk hingga Bartomeu mundur pada akhir 2020 lalu.
Josep Bartomeu terpilih sebagai presiden Barcelona pada Januari 2014. Tahun pertama Bartomeu di Barcelona berjalan cukup mulus. Bahkan, mereka mampu mencapai prestasi yang luar biasa musim 2014/2015.
Pada 5 Juni 2015, Barcelona merayakan treble bersama pelatih Luis Enrique. Mereka menjadi juara La Liga, Liga Champions, dan Copa del Rey.
Bukan hanya meraih banyak gelar juara, Barcelona juga sangat solid secara finansial. Saat itu, kondisi di klub asal Catalan sangat stabil. Barcelona benar-benar menjadi klub besar dari segala aspek.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Putus Kontrak dengan Sponsor
Barcelona mendapat sokongan dana dalam jumlah besar dari Qatar Airways yang menjadi sponsor di jersey. Setelah meraih treble, Barcelona pun melakukan negosiasi ulang.
Bartomeu memimpin negosiasi. Dia ingin mendapat nilai sponsor yang lebih besar. Bartomeu mengacu pada sukses Barcelona di lapangan sebagai nilai tawar. Namun, angka yang ditawarkan ditolak.
Kerja sama akhirnya berakhir dan Barcelona kehilangan penyokong dana besarnya.
Advertisement
Salah Kaprah di Bursa Transfer
Bartomeu bukan hanya tak cakap melakukan negosiasi dengan sponsor. Bartomeu juga membuat banyak langkah buruk di bursa transfer. Banyak pemain yang dibeli dengan harga terlalu mahal dan akhirnya gagal.
Tiga nama yang cukup mencolok adalah Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, dan Philippe Coutinho. Mereka dibeli dengan harga di atas 100 juta euro.
Selain itu, masih ada nama lain yang dibeli pada era Bartomeu dan gagal. Mereka antara lain Arda Turan, Aleix Vidal, Lucas Digne, Paco Alcacer, dan Andre Gomes. Semua pemain itu sudah tak lagi membela Barcelona.
Kontrak Mahal Sergio Busquets
Josep Bartomeu juga 'membakar' uang untuk membayar gaji pemain. Bartomeu memberikan kontrak dengan nilai yang terlalu besar kepada sejumlah pemain kunci yang kemudian membebani keuangan klub.
Luis Suarez, Jordi Alba, Gerard Pique, dan Sergio Busquets mendapat kontrak yang sangat besar. Jangan lupa, ada juga Lionel Messi yang mendapatkan kontrak dengan nilai fantastis dari Barcelona.
Bartomeu membuat kalkulasi yang buruk. Barcelona kesulitan secara finansial dan menumpuk utang. Situasi ini bahkan sudah terjadi jauh sebelum pandemi COVID-19 yang membuat situasi makin rumit.
Advertisement
Kasus Neymar
Barcelona mendapat uang dalam jumlah yang sangat besar saat melepas Neymar ke PSG pada Juli 2017. Namun, Barcelona tidak membelanjakan uang yang didapat dengan efektif.
Para pemain yang dibeli dari uang hasil penjualan Neymar belum tampil sesuai harapan. Dua pemain yang dibeli dari uang Neymar adalah Dembele dan Coutinho.
Transfer Neymar juga merugikan Barcelona dari sisi olahraga. Tanpa kehadiran Neymar, Barcelona tak punya opsi lain untuk mencetak gol selain Lionel Messi dan Luis Suarez.
Barcelona kesulitan bersaing di Liga Champions setelah Neymar pindah.
Kasus Pajak
Barcelona juga mendapat banyak kasus hukum pada era Josep Bartomeu. Kasus yang paling mencolok tentu saja dugaan kecurangan pembayaran pajak dari kontrak para pemain.
Neymar, Lionel Messi, dan Javier Mascherano pernah dibuat sibuk oleh panggilan pengadilan. Bahkan, Messi disebut sempat muak dengan kasus pajak yang menjerat dirinya dan berniat angkat kaki dari klub.
Khusus untuk kasus pajak pada kontrak Neymar, nama Bartomeu bahkan sempat diselidiki. Namun, dia -juga Sandro Rosell- kemudian dinyatakan tidak bersalah.
Kasus-kasus ini turut merusak citra Barcelona.
Advertisement
Bartomeu vs Lionel Messi
Sebelum mundur dari posisinya sebagai presiden Barcelona, Josep Bartomeu lebih dulu terlibat konflik dengan Lionel Messi.
Lionel Messi mengkritik Bartomeu secara terbuka dalam sebuah wawancara. La Pulga menilai Bartomeu telah berbohong pada banyak kesempatan. Salah satunya adalah janji untuk bisa pindah klub pada akhir musim 2020/2021.
Bartomeu kemudian tidak memberi izin pada Messi untuk pindah. Dia tidak menggubris surat permintaan mundur Messi. Hal ini membuat situasi di klub asal Catalan itu memanas sebelum Messi memilih bertahan.
Sumber: Marca
Disadur dari: Bola.net (Penulis Asad Arifin, published 2/3/2021)