Bola.com, Jakarta - Dia punya kans berada di jalur yang benar untuk naik kelas ke tim utama Barcelona. Namun, ketika pintu itu sudah terbuka, keberanian justru muncul : memilih hengkang!
Keputusan yang lebih tepat 'dibuang' Barcelona tersebut memiliki pengaruh besar terhadap Dani Olmo. Yup, nama pemain yang satu ini sedang menjadi pembicaraan di area Spanyol setelah tampil menawan di panggung Euro 2020.
Baca Juga
Advertisement
Spanyol memang gagal ke final Piala Eropa, tapi pesona Olmo sudah membuat naksir banyak orang. Tak heran jika rasa penasaran semakin meninggi melihat sepak terjangnya bersama tim asal Jerman, Leipzig.
Nyatanya, bukan semata ia tampil gemilang dalam dua musim di Bundesliga, melainkan rahasia keputusannya pergi dari Barcelona. Pemerhati sepak bola Spanyol, Ernest Foloh dalam kolomnya mengungkapkan, Dani Olmo seharusnya sudah masuk ke tim Barcelona B pada 2014.
Ia berhasil mencuri perhatian setelah datang ke La Masia dari Terrassa dan Espanyol. Beberapa gurunya juga bukan sembarangan, seperti Fran Sanchez, Franc Artiga dan Quique Alvarez.
Hebatnya, ketika sudah hampir pasti masuk ke Barcelona B, Olmo justru memilih pergi. Uniknya, ia tak ke klub lain di Spanyol, tapi justru terbang jauh ke area Eropa Timur, yakni bergabung dengan Dinamo Zagreb.
Kala itu, keputusan tersebut sempat mendapatkan banyak pertanyaan, terutama dari manajamen timnas junior Spanyol. Namun, Olmo bergeming dan menerima tawaran dari Dinamo Zagreb.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berbuah Manis
Singkat cerita, keputusan berbuah manis. Tak sampai dua tahun, Olmo menjadi penggawa utama raksasa Kroasia tersebut. Sang pemain muda langsung menjadi favorit, dan secara otomatis klub-klub besar memburunya.
Lagi-lagi, Olmo membuat sebuah lompatan yang tak biasa. Alih-alih memilih klub di Premier League atau Liga Italia, dia justru terbang ke Jerman. Ia mendarat di kota yang sebelumnya nyaris tak memiliki nama di sepak bola Eropa.
Usut punya usut, Olmo bersedia ke Leipzig karena di sana ada sang panutan, Julian Nagelsmann Ernest Foloh menggambarkan, keberadaan Olmo di Leipzig menjadi sisi lain yang membuat proyek masa depan klub berjalan bagus.
Nagelsmann senang, apalagi Olmo bisa bermain sebagai gelandang menyerang sekaligus penyerang bayangan alias false-nine. Nah, peran serta posisi terakhir itu pula yang sempat berjalan ketika Spanyol bersua Italia.
Kini, Olmo sudah bersiap terbang lebih tinggi lagi, dan bukan tak mungkin ibarat burung, suatu saat akan kembali ke sarangnya. Foloh menyebut, Barcelona berniat memboyongnya kembali dengan jaminan tim utama.
Sayang, sampai sekarang proses pembicaraan hanya sebatas rumors belaka. Selain itu, Leipzig juga tak ingin serta merta melepas pemain berusia 23 tahun tersebut.
Advertisement