Bola.com, Jakarta - Mino Raiola mulai menunjukkan sikap tengil menyusul laporan transfer mengenai kliennya, Erling Haaland. Ia bahkan bangga menjadi public enemy bagi banyak petinggi klub.
Erling Haaland merupakan penyerang yang paling ramai dibicarakan belakangan ini. Sejumlah pemberitaan berkata kalau pria asal Norwegia tersebut akan meninggalkan klubnya, Borussia Dortmund, pada akhir musim ini.
Baca Juga
Advertisement
Tidak heran kalau dirinya diperebutkan banyak klub papan atas. Kemampuannya dalam menjebol gawang lawan di atas rata-rata, dan terbukti oleh catatan golnya selama membela Dortmund: Dari 72 penampilan, ia mencetak 74 gol!
Dortmund tidak memiliki kuasa penuh untuk mempertahankan sang striker. Sebab ketika merekrutnya dari RB Salzburg pada tahun 2020 lalu, mereka sepakat untuk mencantumkan klausul rilis sebesar 75 juta euro yang berlaku di tahun 2022.
Tanggal berlakunya klausul rilis tersebut sudah dekat, dan klub-klub papan atas Eropa yang menginginkan jasanya telah bersiap. Manchester United dan Real Madrid disebut-sebut sebagai klub yang paling mendambakan tanda tangannya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sudah Punya Rencana
Agen memiliki kendali penuh dalam situasi semacam ini. Haaland sendiri saat ini dipegang oleh salah satu agen ternama di dunia, Mino Raiola, yang juga mengurus banyak pemain papan atas.
Raiola tidak menutup kans bahwa kliennya bakalan pergi di musim panas mendatang. Ia sudah tahu ke mana Haaland sebaiknya pergi, tapi tetap mempertimbangkan semua peluang yang muncul di bursa transfer.
"Kami punya gagasan yang jelas soal ke mana Erling sebaiknya pergi dan tentu saja kami melihat apa yang pasar tawarkan. Kalau tidak, saya bisa jadi penasehat yang buruk," ujarnya kepada Sport1.
"Kami bisa mempengaruhi pasar dengan seorang pemain seperti Erl. Kami tidak terpengaruh oleh pasar. Kami tahu soal ini," lanjutnya.
Advertisement
Senang Jadi Pihak yang Dibenci
Raiola acap kali 'membakar jembatan' dengan direktur olahraga beberapa klub ternama karena kebiasaannya menjadi fasilitator kepindahan kliennya. Tapi baginya, itu adalah sebuah penghargaan besar.
"Direktur olahraga membenci saya? Kok bisa? Saya tidak pernah duduk dengan pistol di meja negosiasi. Saya hanya tahu persis apa nilai yang pemain saya punya dan yang klub butuhkan," katanya.
"Jika mereka membenci saya, maka itu adalah pujian terbesar buat saya. Artinya saya melakukan sesuatu dengan baik. Jika mereka bulang 'bagus kalau Raiola memberikan saran kepada pemain, itu akan mempermudah kami', maka saya ada dalam masalah."
"Mungkin para direktur olahraga membenci saya. Saya sendiri tidak membenci siapapun. Saya hanya melakukan pekerjaan saya," pungkasnya.
Sumber: Sport1 via Goal International
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 10/12/2021)