Bola.com, Jakarta - Sosok Pierre-Emerick Aubameyang kembali bersinar. Keputusan menerima pinangan Barcelona seolah membuat Auba mendapatkan angin kedua. Artinya, pergi dari Arsenal adalah poin tepat.
Sekarang, bagi yang kangen dengan aksi salto ala Pierre-Emerick Aubameyang, sudah terobati. Produktivitas pemain berkebangsaan Gabon ini membuat beberapa pihak mengenang kembali ketika Auba berkostum Arsenal.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Satu di antara yang mengeluarkan curhatan adalah penggawa lini belakang Arsenal, Gabriel Magalhaes. Gabriel mengungkapkan, memang ada masalah antara Pierre-Emerick Aubameyang dan jajaran manajemen, termasuk pelatih.
Terlepas dari itu, Gabriel menganggap sosok Pierre-Emerick Aubameyang sebagai orang yang sangat dekat, dan mudah berkomunikasi. "Auba selalu ada di hatiku. Sebenarnya, kami semua ingin dia tetap berada di Arsenal. Dia keluar karena ada sesuatu dengan tim pelatih, tapi tidak dengan kami," ungkapnya, di Football London.
Aubameyang memilih bergabung dengan Barcelona pada bursa transfer musim dingin Januari 2022. Kala itu, Auba rela diputus kontrak oleh manajemen Arsenal.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Langkah Berani
Langkah Aubameyang tergolong berani. Apalagi, pada usia sekarang, banyak yang mengira sang bomber tinggal menunggu waktu saja untuk pensiun. Namun, Auba pantang menyerah, dan menunjukkan dirinya masih bisa bersaing di level sepak bola papan atas.
Kisah Aubameyang di Arsenal memang penuh liku. Setidaknya, berstatus kapten tim tak membuat Auba mendapat tempat, dan mudah menyelesaikan masalah dengan sang pelatih, Mikel Arteta.
Latar itulah yang membuat Arteta pada fase tertentu memutuskan untuk 'mengandangkan' sang kapten. Hal itu tergolong aneh, karena eks bomber Borussia Dortmund tersebut masih prolifik, dan menjadi pioner di lini depan Arsenal.
"Saya sangat sedih, dan tentu saja saya memberikan salam perpisahan untuknya ketika pergi. Saya yakin dia akan menikmati kebersamaan di Barcelona. Auba sosok yang baik, manis, berhati besar dan saya, serta kami semua, menyayanginya," kata Gabriel.
Kini, Aubameyang memilih jalannya sendiri, yakni bersama Barcelona. Pilihan yang tepat, karena justru di Catalunya, ketajaman sang bomber kembali muncul. Setidaknya, ia sudah mencetak hattrick ke gawang Valencia.
Total, sudah lima gol dalam tiga pertandingan. Artinya, Aubameyang sudah membuktikan kebangkitan bersama Barcelona, dan Arsenal mungkin saja berpikir ulang ketika membuang seorang kapten serta bomber tajam.
Advertisement