Bola.com, Jakarta - Di pentas Liga Spanyol, Real Madrid dan Barcelona tak hanya dua raksasa tapi juga musuh bebuyutan. Duel keduanya disebut El Clasico. Rivalitas sengit antar keduanya sudah berlangsung lebih dari satu abad.
Tak hanya di Spanyol, El Clasico juga dinanti pecinta sepak bola dunia. Lebih dari 500 juta penonton di seluruh dunia menyaksikan El Clasico setiap episodenya.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Deretan Nama
Deretan pemain bintang yang menghuni masing-masing tim menjadi magnet tersendiri yang tak boleh dilewatkan dalam laga El Clasico. Dua megastar dunia yang masih eksis hingga kini yakni Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo pernah memenaskan sekaligus mewarnai laga sarat gengsi dan emosi itu.
Namun, di antara banyaknya fakta menarik, mungkin kisah pemain yang tadinya kawan kemudian menjadi lawan merupakan momen yang paling diingat oleh kedua fans. Di bawah ini, kami menurunkan tiga pemain yang dianggap pengkhianat sekaligus disanjung sebagai pahlawan di kubu sebelah.
Â
Advertisement
Luis Figo (Barcelona 1995-2000, Real Madrid 2000-2005)
Gelandang Portugal ini pindah dari Barcelona ke Real Madrid pada tahun 2000 dengan rekor dunia saat itu, 54 juta euro. Dia ke Santiago Bernabeu saat Los Blancos mulai membangun Galacticos.
Sebelum cabut, dia adalah bakat luar biasa yang sangat dicintai publik Camp Nou. Selama lima tahun, Figo bertarung dalam 249 laga bersama Raksasa Catalan.
Â
Rasa Tak Enak
Di Madrid, Figo bermain bersama pemain beken lainnya seperti Ronaldo, David Beckham, Zinedine Zidane, Raul Gonzalez, Roberto Carlos dan banyak lagi. Dia memenangkan La Liga, Piala Super Spanyol dan Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental masing-masing satu kali.
Perasaan tidak enak dari pendukung Barca tetap ada sampai hari ini. Setidaknya, lebih dari 15 tahun setelah seorang penggemar melemparkan kepala babi ke arahnya ketika dia kembali ke Camp Nou dengan seragam Los Blancos untuk El Clasico.
Â
Advertisement
Ronaldo (Barcelona 1996-1997, Real Madrid 2002-2007)
Dia hanya menghabiskan satu musim di FC Barcelona dengan mencetak 47 gol dalam 49 pertandingan. Catatan lain yang menyertai adalah menjadi pemain termuda yang pernah memenangkan Pemain Terbaik Dunia pada usia 20 tahun.
Kemudian, Ronaldo pindah ke Inter Milan selama lima tahun sebelum kembali ke Spanyol untuk bermain bersama Los Merengues. Pemain Brasil itu membuat 127 penampilan untuk Real Madrid, mengoleksi 83 gol dan memenangkan dua gelar La Liga , tetapi tidak bisa mendapatkan trofi Liga Champions.
Ronaldo memenangkan Piala Dunia di tahun yang sama saat bergabung dengan Madrid di mana ia bersatu dengan rekan tim nasionalnya, Roberto Carlos. Sosok Ronaldo terkenal dengan kelincahan kaki dan pergerakan tajam baik dengan atau tanpa bola.
Â
Samuel Eto'o (Real Madrid 1997-2000, Barcelona 2004-2009)
Eto'o menjadi satu di antara pesepak bola paling berprestasi di Afrika. Dia memulai kariernya di Real Madrid sebelum pindah ke FC Barcelona.
Dia membuat 145 penampilan untuk FC Barcelona dengan mencetak 108 gol hanya dalam lima tahun. Pemain asal Kamerun itu tercatat dalam sejarah Barca sebagai "Singa yang Tak Tergoyahkan".
Â
Advertisement
Serba Kontradiktif
Eto'o menjadi pemain yang paling dicintai para penggemar Barca. Namun, Eto'o menghadapi kritik keras setelah mengejek Los Blancos saat perayaan gelar La Liga Barca pada 2005. Dia di Camp Nou hingga 2009.
Eto'o menjadi bagian dari empat Piala Dunia dan enam Piala Afrika. Kehebatan pemain Afrika dalam mencetak gol dari posisi sulit dalam pertandingan besar membuatnya menjadi satu di antara penyerang paling mematikan saat itu.
Sumber: sportskeeda