Sukses


Wahai Cules, Dengerin Nih Curhat 4 Bintang Kenapa Enggan ke Barcelona dan Lebih Memilih Real Madrid : Tak Bermaksud Berkhianat

Bola.com, Jakarta - Takefusa Kubo tak bermaksud menyakiti hati Barcelona. Dia tak ingin dicap sebagai pengkhianat atau kacang lupa pada kulit.

Sesungguhnya, dia berharap bisa meneruskan kariernya ke tim senior Barcelona. Tapi apa boleh buat, jebolan La Masia (2011-2015) ini justru berlabuh ke Real Madrid.

Pada 2019, winger kelahiran 4 Juni 2001 yang dijuluki "Messi Jepang" itu, membeberkan kisahnya pada Marca. "Real Madrid jelas ingin mengontrak saya. Mereka menunjukkan kepada saya rencana yang mereka miliki untuk karierku dan saya sangat menyukainya," kata Kubo

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

Alasan Khusus

Direkrut dari FC Tokyo pada 2019, Real Madrid meminjamkan Kubo ke sejumlah klub seperti Mallorca, Villarreal, dan Getafe. Akhirnya, Real Madrid melepas secara resmi ke Real Sociedad pada 2022 ini.

Kendati demikian, Kubo tetap bersyukur. "Saya sangat menyukai Real Madrid. Mereka punya rencana dan memikirkan masa depan saya," ujar Kubo.

Tak hanya Kubo, tiga pemain lainnya juga lebih memilih Los Blancos ketimbang Barcelona dengan ragam alasan. Dilansir planetfootball, inilah ketiganya:

 

3 dari 7 halaman

Mesut Ozil

Setelah tampil impresif di Piala Dunia 2010, Ozil adalah satu di antara pemain paling dicari di dunia, termasuk dua raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid. Ozil pun memilih Si Putih.

Dalam otobiografinya tahun 2017, Ozil menjelaskan alasannya. "Ketika saya mengunjungi Barcelona, ​​tidak ada tur stadion; tidak ada pajangan piala," tulisnya.

 

4 dari 7 halaman

Ucapan Lengkap

Mantan pilar Werder Bremen melanjutkan. "Beda dengan Real Madrid, Barcelona tidak memiliki dampak emosional pada saya. Seluruh kunjungan itu kurang ramah, meskipun saya terinspirasi oleh gaya permainan mereka. Tetapi yang paling mengecewakan dari semuanya adalah kenyataan, Pep Guardiola tidak meluangkan waktu untuk bertemu dengan saya," curhat pemain yang sempat berkunjung ke Indonesia ini.

Selama tiga tahun di Santiago Bernabeu, dari 2010 hingga 2013, pemain asal Jerman itu mendulang 27 gol dan 80 asis.

 

5 dari 7 halaman

Sergio Ramos

Toni Freixa, satu di antara kandidat dalam pemilihan presiden Barcelona, pada tahun 2021 kepada El Partidazo de COPE mengatakan,"Saya berharap kami bisa mendapatkan Sergio Ramos dari Sevilla. Seperti yang saya pahami, kami bisa saja merekrutnya," sebutnya.

Namun, ironisnya, bek tangguh itu malah merapat ke Real Madrid dan jadi legenda di sana (2005 - 2021). Berdiri kokoh di jantung pertahanan, Ramos memahat prestasi gemilang dan dikenang sebagai legenda Los Blancos.

 

6 dari 7 halaman

Xabi Alonso

Dia bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2009. Namun dia memiliki keputusan yang harus diambil ketika dia meninggalkan Liverpool.

"Itu adalah musim panas di mana Liverpool ingin menjual saya, dan ada percakapan antara Rafa Benitez dan Pep Guardiola,” kata Alonso, kepada El Pais pada 2017.

 

7 dari 7 halaman

Terima Putusan

“Pep memberi tahu saya tentang hal itu di Jerman. Dia mengatakan kepada Rafa, dia sangat menyukai saya dan akan sangat cocok dengan cara bermainnya, tetapi Sergio Busquets telah memulai di tim utama dan memiliki potensi yang luar biasa. Jadi Pep memilihnya dan dia tidak salah," ucap Xabi.

Keputusan Guardiola memilih Busquets mendatangkan berkah tersendiri bagi Alonso. Di Real Madrid, Alonso nyaris tak tergantikan. Dia bermain sangat brilian. Meninggalkan Madrid pada 2014, Alonso memenangkan banyak trofi. Di antaranya La Liga serta Liga Champions.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer