Bola.com, Jakarta - Seperti Liga Inggris dan Liga Italia, Liga Spanyol juga terlihat seksi bagi banyak pemain di seluruh dunia. Di Spanyol, ada dua klub besar yang jadi tujuan, yakni Barcelona dan Real Madrid.
Khusus di Real Madrid, sederet pemain bintang pernah mengenakan jersey kebanggaan Los Blancos. Satu di antaranya adalah Cristiano Ronaldo, yang kini memperkuat Manchester United. Bang Dodo memperkuat Real Madrid selama delapan tahun, dari 2009 hingga 2018.
Baca Juga
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Ada Bocoran Nasib Shin Tae-yong Setelah Timnas Indonesia Dibantai Jepang, Ini 5 Hot News Nelangsa Pasukan Garuda
Panas di Manchester United, Ruben Amorim Datang Bawa 3 Asisten, Posisi Ruud van Nistelrooy Terancam ?
Advertisement
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Karier di Sana
Selama kariernya di Santiago Bernabeu, Ronaldo panen trofi. Baik di kompetisi domestik maupun di kasta antarklub tertinggi Eropa.
Jika Ronaldo adalah rekrutan terbaik, maka pemain-pemain di bawah ini adalah rekrutan terburuk. Ini membuktikan klub sekelas Real Madrid saja bisa melakukan kesalahan dalam hal merekrut pemain. Siapa saja?
Â
Advertisement
Pedro Leon
Hanya berselang setahun setelah direkrut dari Getafe pada 2010, Leon langsung ditendang balik ke klub lamanya itu. Apa pasal? Juru taktik Real Madrid saat itu, Jose Mourinho, sudah hilang kesabaran. Mourinho muak terkait etos kerja Leon.
"Dia menganggap dirinya seolah-olah Zinedine Zidane, Diego Maradona, atau Alfredo Di Stefano," semprot Mourinho.
Â
Lambat Laun
Mourinho menyingkirkannya lantaran dinilai tak mumpuni menjalankan peran sebagai penyerang sayap. Akibatnya, Leon kehilangan banyak menit bermain. Dia hanya tampil enam kali di La Liga dan tak pernah menjadi starter serta bermain hanya 132 menit.
Padahal, untuk mendapatkannya, Madrid harus merogoh kocek dalam senilai 9 juta pounds atau sekitar Rp178 miliar. "Saya merasa dipermalukan di Madrid. Saya melakukan semua yang saya bisa. Saya profesional. Saya bekerja keras," kata Leon, membela diri. Tapi semua sudah terlambat. Mourinho tetap pada pendiriannya.
Â
Advertisement
Robert Prosinecki
Dia sebenarnya pemain sarat talenta. Itulah kenapa Madrid rela mengucurkan dana sebesar 15 juta pounds untuk memboyongnya dari klub Serbia, Red Star Belgrade, pada 1991.
Namun, asa tinggi itu menguap seiring berjalannya waktu. Cedera yang berkepanjangan membuat sang gelendang terdepak dari skuad utama. Kondisinya semakin payah, karena Prosinecki tak punya gaya hidup yang ketat laiknya atlet profesional.
Sebelum dilepas ke Barcelona pada 1995, Prosinecki pernah dipinjamkan ke Oviedo,
Â
Walter Samuel
Real Madrid menyambutnya dengan tangan terbuka. Publik Santiago Bernabeu pun siap mendukungnya tanpa keraguan. Madrid memang sedang mencari bek tangguh dan itu diyakini ada pada Walter Samuel.
Samuel adalah eks tembok kokoh AS Roma yang mendapat julukan ngeri, The Wall. Empat tahun dia membela I Lupi sebelum hijrah ke Los Blancos pada 2004.
Namun, fans harus mengelus dada. Ketangguhan Samuel sirna di La Liga. Ketangguhannya seakan sirna. Hanya satu tahun dari gembar-gembor kedatangannya, pada 2005 Madrid membiarkannya pergi begitu saja ke Inter Milan.
Â
Advertisement
Javier Saviola
Di atas langit masih ada langit. Seperti itulah kira-kira nasib Saviola di Madrid. Dia hadir di waktu yang tak tepat.
Berada di antara bintang-bintang seperti Arjen Robben, Gonzalo Higuain, Raul, Robinho, dan Ruud van Nistelrooy membuat eks Barcelona itu redup. "Saya berharap saya akan bermain lebih banyak," harap Saviola, tak lama setelah mendaratkan kakinya di Santiago Bernabeu pada 2007.
Namun, penyerang yang pernah menyandang gelar Pemain Terbaik Amerika Selatan itu pada hanya kecewa. Saviola, yang kini berusia 40 tahun, hanya mampu mengemas lima gol. Pada 2009, dia dilego ke Benfica.
Â
Jonathan Woodgate
Newcastle menang banyak. Itu karena mereka berhasil melepas satu di antara pilat terbaiknya, Jonathan Woodgate, ke klub tajir Spanyol, Real Madrid, dengan nilai transfer 13,4 juta pounds pada 2004.
Di Madrid, Woodgate tak langsung dimainkan. Dia harus menunggu sampai 22 September 2005 untuk melakoni debut kontra Athletic Bilbao. Entah mimpi apa dia sebelum bertanding, alih-alih menjaga jantung pertahanan agar tak kebobolan lawan, Woodgate malah melakukan gol bunih diri.
Tak hanya itu, bek jangkung itu kemudian diusir keluar lapangan pertandingan karena diganjar kartu merah. Merasa tak diperlakukan lagi, Madrid membuangnya ke Middlesbrough sebagai pemain pinjaman.
Â
Advertisement
Ze Roberto
Tak semua mengamini ketika Ze Roberto ingin melanjutkan kariernya ke Real Madrid. Namun, Ze Roberto tetap ngotot ingin meninggalkan Portuguesa. Gemerlap La Liga bisa jadi membuat gelandang ber-KTP Brasil itu emoh berpikir dua kali.
Pada 1997, Ze Roberto pun terbang ke Santiago Bernabeu setelah Portuguesa menerima cek sebesar 9 juta pounds. Namun, Ze Roberto KO.
Persaingan yang ketat membuatnya kehilangan banyak menit bermain. Capek-capek latihan, Ze Roberto malah kerap diparkir di bangku cadangan. Tak kuat memikul beban, Ze Roberto kontan mudik ke Brasil dan mengadu nasib bersama Flamengo pada 1998.
Real Madrid di Atas Nih
Advertisement