Bola.com, Jakarta - Hanya karena tidak suka suasana yang sepi, bek Real Madrid, Antonio Rudiger mengaku suka memprovokasi lawan saat pertandingan. Ia berharap itu bisa memanaskan suporter yang hadir di stadion.
Antonio Rudiger menuntaskan salah satu transfer heboh musim panas ini. Dia meninggalkan Chelsea untuk bergabung dengan Real Madrid secara free transfer.
Advertisement
Beberapa tahun terakhir Rudiger masuk dalam kategori bek tengah terbaik di dunia. Dia dikenal dengan karakter tangguh di lini belakang dan berani beradu dalam duel-duel fisik.
Antonio Rudiger pun sering terlibat konfrontasi dengan pemain lain di lapangan. Dia tidak menahan diri untuk beradu fisik dengan lawan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terkadang Sengaja
Menariknya, Antonio Rudiger kini mengaku bahwa dia terkadang sengaja memprovokasi lawan dalam konfrontasi. Dia terkadang sengaja menghantam lawan agar stadion jadi lebih panas.
"Sejujurnya, saya terkadang sengaja menghantam lawan karena kondisi stadion terlalu sepi bagi saya selama pertandingan. Saya ingin memanaskan stadion dengan cara itu," ujar Rudiger di Sky Sports.
"Saya suka menganalisis lawan saya dan berpikir: 'Oke, coba kiat lihat bagaimana reaksi mereka jika saya sedikit memprovokasi'."
"Namun, bukan berarti saya sengaja memilih pemain di setiap pertandingan. Hal semacam itu terjadi secara spontan," imbuhnya.
Advertisement
Musim baru
Musim ini menandai era baru dalam karier Rudiger. Dia melanjutkan kariernya di Real Madrid, tentu butuh proses adaptasi.
Carlo Ancelotti adalah pelatih yang ikut membantu Antonio Rudiger beradaptasi di Real Madrid. Pemain asal Jerman tersebut mengungkapkan sebuah perlakuan yang mengejutkan dari sang pelatih kepada dirinya.
“Saya hanya baru beberapa jam bersama keluarga saya di rumah baru. Kami sedang barbeque. Tiba-tiba, bel rumah berbunyi. Saya membukanya dan Carlo Ancelotti hanya berdiri di depan saya. Sebuah momen yang wow,” ungkap Rudiger kepada Sport1.
“Dia duduk bersama kami di meja, makan bersama kami, dan mengenal keluarga saya. Sangat normal, sangat rendah hati. Dia ada di sana selama dua jam. Kami berbicara segalanya."
Sumber: Sky Sports
Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, published 23/3/2022)
Posisi Real Madrid Saat Ini
Advertisement