Bola.com, Jakarta - Setelah Lionel Messi pergi ke Paris Saint-Germain (PSG) pada 2021, banyak yang bertanya-tanya siapa gerangan yang memakai jersey nomor 10 Barcelona? Ternyata pemain yang beruntung adalah Ansu Fati.
Seperti Messi, Fati juga merupakan jebolan La Masia. Penyerang yang masih berusia 20 tahun promosi ke tim senior pada 2019, dan sejak saat itu terus berkembang hingga kini.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Fati layak sebagai pewaris jersy nomor 10 karena kelahiran 31 Oktober 2002 itu menjadi pemain kunci di skuad besutan Xavi Hernández. Tapi, tak semua pemain Barcelona yang dipercaya mengenakan nomor keramat tersebut tampil kinclong.
Beberapa di antara mereka justru sangat mengecewakan. Berikut empat pemakai jersey nomor 10 Barcelona yang sangat buruk performanya sejak 1995, seperti dilansir Planetfootball.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Angel Cuellar
Lulusan akademi Real Betis, Cuellar pindah ke Nou Camp pada tahun 1995. Ia menjadi pemain pertama Barcelona yang secara resmi mengenakan nomor punggung 10 di La Liga.
Tapi dia mengalami debut yang sangat mengecewakan. Dia juga menderita cedera ligamen yang membuatnya harus absen selama kurang dari enam bulan.
Penyerang itu mencetak dua gol dalam 15 penampilan di paruh kedua musim tetapi kemudian kehilangan nomor punggung 10 menjelang 1996/1997. Dia menghabiskan satu tahun dengan nomor punggung 11 sebelum kembali ke Real Betis.
Advertisement
Jari Litmanen
Setelah berada di bawah naungan Louis Van Gaal bersama Ajax, Litmanen bergabung dengan sang pelatih itu di Barcelona pada musim panas 1999. Di Camp Nou, Litmanen gagal maksimal seperti yang ditunjukkan selama bermain di Eredivisie.
Selain itu, kariernya di Barcelona direcoki dengan serangkaian cedera. Mantan pemain internasional Finlandia itu kehilangan nomor punggung 10 di akhir musim pertamanya.
Ia memutuskan pergi. Tujuan berikutnya adalah bergabung ke Liverpool dengan status bebas transfer pada Januari 2001.
Juan Roman Riquelme
Pernah dijuluki The Next Diego Maradona, Riquelme mengikuti jejak sang legenda dengan meninggalkan Boca Juniors ke Barcelona pada tahun 2002. Eks penggawa Timnas Argentina itu tiba di tengah ekspektasi yang tinggi.
Van Gaal memberinya jersey nomor 10 dan bermain sebagai winger. Riquelme berjuang tampil konsisten selama satu-satunya musim di Nou Camp. Maklum, setahun kemudian Barcelona memboyong Ronaldinho dari Paris Saint-Germain.
Kedatangan Ronaldinho membuat Riquelme terdepak. Pada periode 2003 hingga 2005, dia dipinjamkan ke Villarreal sebelum akhirnya mendapat kontrak permanen di sana.
Advertisement
Giovanni
Giovanni adalah satu di antara rekrutan pertama Bobby Robson di Barcelona pada 1996. Mantan pemain Timnas Brasil itu awalnya dibayangi rekan senegaranya, Ronaldo.
Namun Giovanni masih mampu tampil brilian, termasuk tiga gol kemenangan melawan Real Madrid. Segalanya menjadi buruk, seperti yang terjadi selama bertahun-tahun, begitu Van Gaal mengambil alih.
Dia meninggalkan klub ke Olympiacos pada 1999. “Van Gaal adalah Hitler bagi para pemain Brasil. Dia sombong dan punya masalah,” kata Giovanni pada 2010.
“Hidup saya bersamanya sangat buruk, orang Brasil tidak menginginkannya, dia menjatuhkan saya dan juga bertarung dengan Rivaldo dan Sonny Anderson. Dia selalu memberi kami alasan bahwa kami tidak berlatih dengan baik," katanya geram.
Sumber: Planetfootball
Barcelona Siap Juara Nih Kayaknya
Advertisement