Sukses


5 Alasan Laga Derbi antara Espanyol Vs Barcelona Layak Disaksikan: Momen Penentuan Juara

Bola.com, Jakarta - Barcelona bertandang ke RCDE Stadium, markas Espanyol, untuk menjalani derbi Barcelona pada jornada 34 La Liga Spanyol, Senin (15/5/2023) dini hari WIB. Duel antara dua klub yang terpisah jauh di klasemen La Liga ini layak dinantikan, apa sebabnya?

Pertemuan antara Espanyol dan Barcelona merupakan satu dari beberapa derbi yang tersaji di sepak bola Spanyol. Kedua tim sama-sama berasal dari Catalan dan selalu menyajikan laga yang seru.

Namun, kali ini kedua tim terpisah jarak yang sangat jauh. Tim tamu Barcelona saat ini berada di puncak klasemen Liga Spanyol dengan 82 poin dari 33 laga.

Sementara Espanyol terpaut jarak sasmpai 51 poin dari Barcelona. Ya Espanyol baru mengoleksi 31 poin dari 33 laga yang membuat mereka berada di zona degradasi, menempati peringkat ke-19.

Meski jarak poin dan posisi di klasemen begitu jauh, duel antara Espanyol dan Barcelona ini layak dinantikan. Berikut lima alasan mengapa duel derbi Barcelona ini layak disaksikan:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

Momentum Barcelona untuk Juara

Barcelona hanya butuh satu kemenangan lagi untuk memastikan gelar juara. Apa pun hasil yang didapatkan Atletico Madrid pada jornada 34 ini, Barcelona bisa menjadi juara lewat kemenangan atas Espanyol.

Saat ini Barcelona unggul 13 poin atas Atletico Madrid, di mana kedua tim sama-sama belum memainkan laga pekan ke-34 mereka. Sementara dengan Real Madrid yang baru meraih kemenangan 1-0 atas Getafe pada laga jornada 34, Barcelona unggul 11 poin.

Artinya kemenangan atas Espanyol akan membuat jarak antara Barcelona dengan Real Madrid menjadi 14 poin, dan dengan empat laga tersisa hingga akhir musim, Blaugrana tak akan lagi bisa dikejar meski kalah dalam empat laga tersebut.

3 dari 7 halaman

Espanyol Terancam Terdegradasi

Sementara itu, Espanyol memulai jornada 34 La Liga Spanyol dengan menempati peringkat ke-19 dan terpaut tiga poin dari zona aman.

Dengan masih ada 15 poin maksimal yang bisa diraih hingga akhir musim, Espanyol perlu memastikan bisa meraih kemenangan dalam semua pertandingan, termasuk melawan Barcelona.

Jika gagal menang saat menjamu Barcelona, Espanyol harus bisa memastikan tidak algi membuang peluang ketika bertandang ke markas Rayo Vallecano, menjamu Atletico Madrid, bertandang ke markas Valencia, dan menjamu Almeria. Jika gagal menang, Espanyol makin berpotensi turan kasta kompetisi pada musim depan.

4 dari 7 halaman

Persaingan untuk Pichichi Masih Ketat

Jika kepastian gelar juara La Liga Spanyol hampir menjadi milik Barcelona, persaingan untuk menjadi top scorer masih ketat. Robert Lewandowski memimpin dengan 19 poin, diikuti Karim Benzema dengan 17 gol.

Setelah itu ada pemain Getafe, Enes Unal, dan pemain Espanyol, Joselu, yang berusaha untuk bisa mengejar. Kedua pemain itu sama-sama mengoleksi 14 gol hingga sejauh ini.

5 dari 7 halaman

Mencari Kemenangan Pertama dalam Derbi di Cornella

RCDE Stadium belum pernah sekalipun menjadi saksi kemenangan Espanyol dalam derbi Barcelona di La Liga Spanyol. Kemenangan terakhir Espanyol atas Barcelona terjadi pada musim 2006/2007 ketika masih bermain di Estadio Olimpic Lluis Company.

Dalam pertandingan derbi pada musim 2006/2007 itu, tim yang diasuh Ernesto Valverde berhasil menang 3-1 atas Barcelona asuhan Frank Rijkaard lewat gol dari Raul Tamudo, Francisco Rufete, dan Luis Garcia, di mana nama terakhir kini menjadi pelatih Espanyol.

6 dari 7 halaman

Marc-Andre ter Stegen mengincar Rekor

Kiper asal Jerman itu menjalani musim yang bersejarah bersama Barcelona. Dengan hanya kebobolan 11 gol dalam 33 pertandingan, ia bisa memecahkan rekor sepanjang masa yang ada di La Liga.

Rekor yang dimaksud adalah kebobolan paling sedikit dalam satu musim kompetisi La Liga, yang saat ini dipegang oleh Jan Oblak ketika membela Atletico Madrid pada musim 2015/2016 dan Paco Liano yang mengawal gawang Deportivo La Coruna pada musim 1993/1994. Keduanya tercatat hanya kebobolan 18 gol dalam musim masing-masing.

Sumber: La Liga Hub

7 dari 7 halaman

Persaingan di La Liga Spanyol

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer