Sukses


Nasib 8 Anak Barcelona yang Lahir di Era Luis Enrique : Ah, Andai Saja Tak Berontak dan Penurut

Bola.com, Jakarta - Luis Enrique, yang kini menukangi Paris Saint-Germain (PSG) merupakan satu di antara pemain tersukses Barcelona. Selama tiga tahun bertugas, ia telah memenangkan semua trofi idaman, termasuk Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub.

Selama waktunya di Camp Nou, juru taktik yang kini berusia 53 tahun itu pernah pula memberikan kesempatan kepada sejumlah pemain muda jebolan La Masia. Siapa yang tak kenal La Masia.

Wahana ini adalah kawah candradimuka bocah-bocah berbakat Barcelona yang jebolannya tak hanya menjadi andalan di Camp Nou, tapi juga klub-klub beken lainnya. Lionel Messi, Mikel Arteta, Gerrard Pique, Cesc Fabregas, dan Pep Guardiola merupakan segelintir lulusan La Masia yang namanya beken ke seantero jagat.

Oke. Kembali topik utama, sekarang mari kita lahap kembali delapan jebolan La Masia yang melakoni debutnya di bawah rezim Enrique dan bagaimana nasib mereka selanjutnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 9 halaman

Jordi Masip

Awalnya dia menjadi penjaga gawang Barcelona B. Jordi Masip lalu dipanggil ke tim senior di musim pertama Luis Enrique sebagai pelatih.

Dia melakukan debutnya kala Barcelona meraih kemenangan 8-1 atas Huesca di Copa del Rey. Ia membuat tiga penampilan lagi sebelum bergabung dengan Real Valladolid dengan status bebas transfer pada 2017.

Jordi membantu Valladolid promosi ke La Liga. Dia masih di sana, dan telah mencatatkan hampir 200 penampilan.

 

3 dari 9 halaman

Sergi Samper

Hal-hal besar diharapkan dari Samper ketika berhasil menembus tim senior Barcelona. Gelandang yang kini berusia 28 tahun itu melakukan debutnya di awal masa kepemimpinan Luis Enrique dan langsung dibandingkan dengan duo Xavi - Sergio Busquets.

Enrique sering dikritik karena beralih ke Gerard Gumbau daripada Samper ketika memberikan peluang bergabung ke tim utama. Walhasil, Samper pergi dengan status pinjaman, sekaligus memberi ruang bagi pendatang baru Andre Gomes.

Akhirnya, cedera serius membatasi kemajuan Samper. Pada Maret 2019, dia bergabung dengan Vissel Kobe, bersatu kembali bareng mantan rekan setimnya Andres Iniesta.

Sejak itu, sang gelandang telah membuat lebih dari 60 penampilan untuk tim Jepang itu. Ia memberi Piala Emporer dan Piala Jepang. Dia baru-baru ini pergi bersama Iniesta dan sekarang belum memiliki klub permanen.

 

4 dari 9 halaman

Sandro Ramirez

Ramirez mencetak tujuh gol dalam 32 penampilan bersama Barcelona setelah Luis Enrique mempromosikan ke skuat senior.

Penyerang itu juga tampil oke saat pergi ke Malaga. Ia sanggup mengemas torehan 16 gol dalam 31 penampilan. Kemudian, Ramirez terbang ke Inggris, bergabung dengan Everton pada 2017.

Gagal bersaing, dia kembali ke Spanyol sebagai pemian pinjaman di Sevilla, Real Sociedad, dan Real Valladolid. Seiring dengan berjalannya waktu, penyerang berusia 28 tahun ini tak lagi mematikan. Saat ini, Ramirez merapat ke kandang Las Palmas.

 

5 dari 9 halaman

Munir

Karier nomaden membuat Munir ditolak Atletico Madrid dan Real Madrid, sebelum akhirnya menetap di Barcelona. Hanya beberapa bulan setelah sang penyerang melakukan debutnya di Barcelona B, Luis Enrique memberi Munir debut penuh bersama para senior.

Delapan hari sebelum ulang tahunnya yang ke-19, Munir membuat awal yang sempurna dengan menjadi pencetak gol termuda ketiga. Ia hanya kalah dari Bojan Krkic dan Lionel Messi.

Secara total, Munir membuat 56 penampilan dan mencetak 12 gol di semua kompetisi bersama Barcelona. Sayang, ia harus pergi ke Valencia, sekaligus bagian dari kesepakatan mengontrak Paco Alcacer.

Setelah semusim lagi dipinjamkan ke Deportivo, Munir menolak tawaran kontrak baru di Camp Nou. Ia memutuskan bergabung dengan Sevilla pada Januari 2019.

Munir menghabiskan total empat musim bersama Sevilla. Ia terbang ke Getafe tahun lalu, namun kini berstatus bebas transfer setelah kontraknya habis.

 

6 dari 9 halaman

Wilfrid Kaptoum

Kamptoum bergabung dengan akademi Barcelona dari yayasan Samuel Eto'o pada usia 12 tahun. Ia menghabiskan empat tahun di tim Barcelona B.

Pada 2015/2016, sang gelandang membuat tiga penampilan tim utama. Hebatnya, ia sanggup mencetak gol dua menit setelah dimasukkan dari bangku cadangan untuk menyamakan kedudukan di leg kedua semifinal Copa del Rey, melawan Valencia.

Barcelona mungkin unggul 7-0 setelah leg pertama, tetapi gol Kaptoum membuat rekor tak terkalahkan mereka menjadi 29 pertandingan. Hasil itu membuat mereka memecahkan rekor sebelumnya di bawah Pep Guardiola.

Cedera lutut menghentikan kemajuan Kaptoum. Ia bergabung dengan Real Betis pada 2018. Dia menghabiskan dua tahun di klub itu, sebelum melanjutkan karier di tim MLS, New England Revolution pada Desember 2020.

Dia hanya tampil beberapa kali di sana, lalu kembali ke Spanyol untuk bergabung dengan Las Palmas awal tahun ini.

 

7 dari 9 halaman

Aitor Cantalapiedra

Ia bergabung dengan La Masia pada usia enam tahun. Cantalapiedra pergi empat tahun kemudian, sebelum bergabung kembali dengan akademi pada 2014. Situasi itu terjadi bermain bersama Espanyol dan sejumlah klub liga bawah di Catalonia.

Hanya beberapa bulan memasuki musim pertamanya bersama Barcelona B, Cantalapiedra melakukan debutnya di tim utama. Ia merasakan persaingan ketat di panggung di Copa del Rey..

Penampilannya pada dua leg kemenangan atas Villanovense terbukti menjadi satu-satunya merumput di bawah Luis Enrique. Pemain sayap itu terbang pada pertengahan musim 2016/2017, lebih memilih hengkang ke Villarreal B dan Sevilla.

Kemudian, ia pindah ke Belanda dan memantapkan dirinya bersama FC Twente. Sekarang, dia berada di klub Liga Super Yunani, Panathinaikos.

 

8 dari 9 halaman

Carles Alena

Gelandang ini mencetak gol debut di Barcelona dalam pertandingan melawan Hercules pada 2016. Dia terus membuktikan dirinya dengan 27 penampilan pada musim 2018/2019.

Dia adalah satu di antara pemain muda La Masia yang paling bersemangat di generasinya. Sayang, ia tidak pernah benar-benar berhasil.

Alena tak mendapat tempat alias tersingkir. Tak ingin macet, ia pergi pada musim panas 2021 ke Getafe.

 

9 dari 9 halaman

Alex Carbonell

Ia punya kisah berbeda dengan rekan-rekannya yang lain. Datang pada usia enam tahun ke La Masia, dia menghabiskan waktu bareng klub lalu, lalu sempat balik lagi ke akademi Barcelona.

Setelah beberapa tahun berpindah-pindah, Carbonell bergabung dengan Celta Vigo pada 2021, dan kembali ke Barcelona B pada 2022. Awal musim panas ini, ia bergabung dengan SD Amorebieta, yang baru saja dipromosikan ke kasta kedua Spanyol.

Sumber : Planetfootbal

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer